3.

143 12 0
                                    

Di high school osaka..
Hinata baru tiba di kelas, namun ia melihat semua kelas khususnya perempuan menatapnya dingin dengannya
"Ada apa ini?" batin hinata
Hinata pun berjalan ke tempat duduknya dan ia kaget melihat sebuah sebuket bunga mawar lalu surat
"Siapa yang naruh bunga disini, pantes saja mereka menatapku seperti ini" batin hinata menghela nafas
"Eh dia, sok cantik sekali"
"Ya, sudah berani sekali dekat dengannya"
"Hm betul sekali, kayaknya dia pakai sesuatu makanya jarang toneri-kun seperti itu"
"Ya kita aja tidak seperti itu, hm menjijikan sekali dia"
Degdegdeg..
Hinata mendengar perbincangan dari kaguya, kanna dan saya
"Jadi bunga ini darinya" batin hinata mengepalkan kedua tangannya
"Oh ada apa ini?" tanya tenten baru tiba di kelas
Hinata berdiri lalu mengambil bunga itu
"Ohayo- hinata" ucap tenten, namun hinata mencueki tenten membuat tenten merasa aneh dengan sikap hinata
"Ada apa dengannya" gumam tenten
"Lihat, kayaknya dia samperin toneri-kun" ucap kanna
"Hoi!yang disana, apa maksud kalian" ucap tenten
Kaguya, kanna dan saya pun meneguk ludahnya
"Tidak ada kok tenten" ucap saya
"Jangan bohong, katakan apa yang terjadi!"
Kaguya kanna dan saya saling tatap dan akhirnya mereka pun berbicara apa yang terjadi?
Sedangkan itu hinata tiba di kelas 2-C dan ia membuka pintu dan ia melihat toneri sedang berbincang dengan cewek-cewek kelasnya
"Oh dia kan kelas 2-B, ngpin dia kesini"
"Dia bawa bunga itu seperti nya dia mau mengatakan perasaan dengan seseorang"
"Tapi dia cantik juga"
Hinata mengabaikan perkataan orang-orang dan ia menghampiri toneri dan toneri menoleh lalu berkata "oh hinata selamat pagi" senyum toneri
"Ih kayaknya dia nembak ke toneri"
"Gila! Dia selalu beruntung sekali"
"Ya betul sekali" ucap kelas 2-C dan cewek-cewek dekat toneri menahan kesal dengan hinata
Hinata yang menatap sinis ke toneri lalu ia melemparkan bunga di toneri
"Apa-apaan kau ini! Jangan pernah ganggu aku lagi" ketus hinata berjalan ninggalin toneri yang begitu kaget setengah mati
"Mate, hinata" ucap toneri
"Wah lihat gila! Toneri di tolak"
"Hhaha betul sekali, Wah hebat anak itu"
Semua kelas 2-c langsung membicarakan toneri dan hinata apa yang mereka lihat?

••
Hinata terus berjalan namun toneri berusaha mengejarnya hingga ia berhasil meraihnya
"Lepaskan" ucap hinata kesal
"Gomen hinata, aku memberikan ini sebagai ucapan maaf kemarin"
"Tidak perlu kau lakukan itu, orang-orang memandangi kita seperti apa terutama teman kelasku, mereka membenciku" ucap hinata
"Ah gomen aku benar-benar minta maaf"
"Katakan pada kaguya dll yang kau kenal, mereka jadi salah paham karenamu, aku tidak mau ada musuh di sekolah ini, dan cukup hari ini kita ngbrolnya toneri! Sebaiknya kau tidak usah bertemu denganku ataupun bicara denganku, mengerti"
"Tapi hinata"
Namun hinata mengabaikan toneri hingga toneri menghela nafas
"Padahal, aku ingin lebih dekat dengannya" gumam toneri
Hinata yang baru tiba di kelasnya lalu ia duduk dengan wajah kesal
"Hinata, aku sudah dengar dari mereka" ucap tenten dan hinata melirik kaguya dll
"Oh,tapi aku sudah menyelesaikannya masalahnya kok"
"Hm bagaimana cerita nya kamu bisa dekat dengan toneri itu, dia kan anak cukup populer di sekolah"
"Sebenarnya tidak kenal, hanya saja dia yang mengejarku di gedung olahraga kemarin karena dia melakukan yang tidak aku suka"ucap hinata
"Ehhh.. Gila! Apa aku hajar dia biar tidak mengejarmu terus, terus sudah berani melakukan aneh denganmu"
"Sudah, semuanya sudah selesai kok tenten, terimakasih atas perhatiannya"
"Hm baiklah tapi kalau dia tetap mengejarmu, beri tahu aku hinata"
"Ha'i tenten"

••
Di jam pulang sekolah..
Hinata berjalan di tempat taman, ia pulang telat sampai jam 6 sore, karena ia harus belajar untuk persiapaan ujian semester
Hinata membeli minuman dengan mesin dekat taman, setelah itu ia meminum nya dan duduk sebentar"ah lelahnya, kepalaku sakit karena belajar terus "gumam hinata
" hari ini benar-benar sial sekali "ucap hinata
" hallo nonna manis"
"Sendirian aja"
Hinata melihat 2 pria yang lusuh mendekati hinata
Dan hinata mencium aroma alkhol
"Aduh sial, mana taman ini sepi sekali" batin hinata
Hinata pun bergegas kabur dari mereka namun salah satu dari mereka menangkap hinata
"Lepaskan" ucap hinata
"Eh, main sebentar dulu nonna manis"
"Tidak! Lepas!!" bentak hinata
Plak..
Hinata kaget karena tamparan itu
"Kalau diam, kami tidak akan berbuat kasar nonna manis, jadi ikutlah kami"
Hinata memejamkan kedua matanya dan berharap ada seseorang menolongnya
Bugh.. Bugh.. Bugh..
Hinata mendengar gaduhan dan ia membuka kedua matanya
"Kau baik-baik saja hinata?"
Dan hinata kaget melihat toneri di hadapannya"kamu..."
"Wajahmu, ah sialan orang itu" ucap toneri namun 2 pria itu sudah kabur
Hinata masih tidak percaya apa yang sebenarnya terjadi?
"Hoi hinata"
Dan hinata menggelengkan kepalanya lalu berkata"arigato "
"Eh"
"Arigato sudah menolongku"
Toneri tersenyum dan berkata"ya sama-sama hinata tapi kau terluka, pipimu merah sekali, coto mate" dan hinata melihat toneri membeli minuman di mesin lalu memberikan ke hinata
"Dinginkan dulu sementara dengan ini" dan hinata mengambilnya lalu menaruh minuman itu di pipinya
Mereka sama-sama duduk setelah toneri berikan minuman ke hinata
"Masih sakit?"
"Hm"
"Aku anterkan kamu pulang ya hinata"
"Tidak usah"
"Eh kenapa? Nanti orang-orang itu mengejarmu lagi"
Hinata kaget lalu berkata "baiklah, aku berutang padamu karena kamu sudah menolongku"
"Tidak usah, aku senang kok menolongmu"
"Ah ya, lagi sekali terimakasih toneri"
"Hm, ja kita pulang sebentar lagi sudah malam"
"Ya" dan mereka berjalan sama dan toneri melirik sekilas ke hinata
"Eto hinata, aku dengar dari teman-teman mu kalau kamu bisa buat cerita, pasti menyenangkan kan"
"Ya memang menyenangkan" jawab hinata
"Oh, apa kau sudah terbitkan sebagai novel?"
"Masih proses"
"Ah begitu, beri tahu kalau sudah terbit pasti aku akan membelinya"
"Terimakasih, tapi kenapa kau terus nekat mendekati ku padahal aku bersikap kasar denganmu"
"Ah itu.. Aku ingin berteman denganmu?"
Hinata menoleh dan berkata"berteman denganku? Apa salah?"
"Ah memangnya kenapa, menurutku kau cukup menarik hinata"
"Rasanya aku mual mendengar perkataan mu toneri"
Toneri terkekeh dan berkata"gomen gomen, karena aku sudah terbiasa dengan cewek-cewek sekolah"
"Hm tapi lebih baik kau tidak usah berbicara seperti itu lagi ke aku, aku rasanya mual dan juga jijik"
"Baik-baik hinata"
"Jadi, hinata apa kau mau jadi temanku?" sambung toneri
Hinata menghela nafas dan berkata "baiklah tapi katakan teman-teman mu kalau kita tidak ada hubungan apa-apa"
"Wakata tenang saja"

Sesampainya di rumah hinata..
"Terimakasih sudah menganterku toneri, dan sebaiknya kau pulang" ucap hinata
"Eh biasanya orang-orang menyuruh mampir dulu"
Hinata menatap sinis ke toneri dan toneri meneguk ludahnya "wakata, aku bercanda, baiklah ja ne hinata"
"Hm"
Dan mereka berpisah lalu hinata masuk rumahnya
"Tadaima" ucap hinata melepaskan sepatu lalu masuk ke kamarnya
"Ah aku harap besok adalah hari baik, cukup hari ini sangat buruk sekali" gumam hinata

Next part 4...

ai shiteiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang