8.

85 8 1
                                    

Hari kedua, hinata sudah siap-siap untuk ke kantor namun...
"Sakura-san, aku duluan ya"
"Ah ya, hati-hati, 20 menit aku kesana" ucap sakura
Setelah sakura kembali ke apartemen dengan keadaan mabuk dan hinata harus menjaga sakura karena takutnya sakura muntah atau melakukan hal lainnya itu dipikirkan hinata
Hinata keluar dari apartemen milik sakura dengan keadaan menguap
"Ohayo" dan hinata kaget melihat sasori
"Ohayo sasori-san"
"Ehh kenapa kau, kau kurang tidur hinata-chan"
"Ya begitulah, sakura-san tadi malam mabuk"
"Hm naroto, ya udah kita berangkat bersama ya"
"Ha'i sasori-san, oh ya sasori-san sasori-san dimana kantornya?"
"Eh mau ngpin, Ah kangen ya" goda sasori
Hinata cibir dan berkata "siapa juga kangen sasori-san, aku hanya nanya aja kok"
"Hehe bercanda kok, aku sebenarnya direktur"
"What! Canda ya!" hinata kaget setelah tahu sasori adalah direktur
"Biasa aja hinata-chan"
"Tapi serius itu" dan sasori menganggukan kepalanya "ya, tapi karyawaan situ kebanyakan tidak tahu kalau aku direktur karena aku sengaja aja"
"Kenapa? Kan biar di hormati sasori-san"
"Hm aku ingin biasanya aja hinata-chan biar mudah berkomunikasi dengan karyawaan lain termasuk kamu"
"Hm begitu ya"
"Tapi jangan bilang kesiapapun ya, sakura juga tidak tahu aku direktur"
"Ehhh.."
"Sudah jangan di bahas nanti ada yang dengar"
"Ya sasori-san"

Sesampainya mereka di kantor, mereka pun berpisah
"Semangat ya hinata-chan"
"Ha'i sasori-san juga" senyum hinata dan hinata pun masuk ke kantor sakura dan melanjutkan pekerjaan nya yang belum sepenuhnya beres

Beberapa jam kemudian..
Sudah jam 5 sore, hinata pun bergegas untuk pulang
"Hyuga-chan, 2 hari besok kita ke gedung olahraga ya, disana ada acara yang penyuka anime, komik, novel dan hal lainnya, kita coba jual novel ini ke orang-orang"
"Ha'i sakura-san, kalau gitu saya permisi dulu"
"Ya"
Hinata pun keluar dari kantor sakura dan bergegas untuk menghilangkan rasa lelahnya itu
"Ya-hoo"
"Sasori-san" ucap hinata
"Sudah pulang nih"
"Ha'i, pekerjaan sudah selesai kata sakura-san 2 hari besok kita ke gedung olahraga, untuk jual novelku"
"Hm sakura-san hebat juga, dia ingin memperkenalkan novel itu ke orang-orang, lepas itu baru terjun pemasaran lebih besar"
"Wahh.. Memang sih sakura-san hebat apalagi dia banyak ubah kata-kata yang ku buat jadi lebih baik, apalagi dia baik sekali" ucap hinata
"Hm, kau tidak ada niat kerja disini, siapa tahu aku bantu"
"Tidak-tidak, aku mau fokus nulis dulu sasori-san, aku baru-baru ini buat cerita baru dari novel pertamaku"
"Wow apa lirisan kedua"
"Ya bisa dibilang gitu, karena aku baru buat 1 lembar"
Sasori mengelus rambut hinata dan berkata "kau hebat sekali hinata-chan"
Dan hinata tersipu malu karena perkataan sasori
"Mumpung masih sore, bagaimana kalau kita ke taman hiburan"
"Taman hiburan? Mau sekali sasori-san"
"Sokka, kalau gitu ayok kita berangkat"
"Hm"

••
#di taman hiburan..
Hinata dan sasori sampai.
"Wiih aku bingung mau main yang mana ya, tapi tidak menakutkan" ucap hinata berpikir
"Bagaimana yang itu" nunjuk ke rumah hantu
"Iih tidak mau"
"Haha kau takut hinata-chan"
"Te..tentu saja, memangnya kenapa?"
"Tidak ada, ya sudah kita jalan-jalan dulu siapa tahu ada yang menarik"
"Hm"

Mereka berjalan sambil canda hingga hinata tanpa sengaja melihat tsunade bersama lelaki raven
"Dia kan..."
"Kenapa hinata-chan?"
Hinata nunjuk tsunade dan sasori menoleh"oh tsunade, dia sama targetnya"
"Sasori-san kenal tsunade?"
"Tidak terlalu, tapi mendengar orang-orang kantor bilang tsunade suka permainan kan laki-laki, yah jadinya aku penasaran siapa dia, dan ternyata dia, memang di akui dia cantik dan lagi tubuhnya sempurna tapi sifatnya seperti itu.. Siapa yang mau" ucap sasori
"Hm begitu, tapi menurut sasori-san apa benaran tsunade seperti itu"
"Ya, aku sudah lihat dia bersama managerku lalu karyawaan lainnya dan sekarang sama anak perusahaan tertinggi" ucap sasori melirik laki-laki raven itu yang tengah senyum ke tsunade
Hinata menatap tsunade serta laki-laki itu"tapi cowok itu tampan juga sasori-san "ucap hinata
Sasori melirik hinata dan berkata" eh.. Emangnya aku tidak tampan"
Hinata kaget dan berkata "ah aku tidak mau jawab"
"Haha pasti tampan kan"
"Tidak tahu" hinata melirik lagi ke laki-laki raven itu
"Siapa dia ya?" batin hinata

Sedangkan itu sasuke berada di taman hiburan bersama tsunade
"Ne tsunade, besok apa ada waktu lagi?" tanya sasukd
Tsunade yang memakan ice cream dan berkata "hm, aku lihat dulu ya, pekerjaan ku lumayan banyak sekali"
"Ah sokka, tapi hubungi aku jika tidak sibuk"
"Pasti sasuke-kun, anu sasuke-kun, aku boleh minta tolong tidak"
"Apa itu?"
Wajah tsunade sedih dan berkata "anu, aku sebenarnya tidak enak mengatakan nya karena kita kan baru kenal"
"Eh katakan saja tsunade"
Tsunade menatap sasuke dan berkata "anu, aku butuh uang untuk biaya pengobatan nenekku, aku kekurangan uang sasuke-kun"
Sasuke menghela nafas dan berkata "ah itu, kenapa sungkan gitu, aku akan memberikan tsunade"
"Eh beneran, tapi jadinya tidak enak, aku akan ganti uangnya tapi cicil tidak apa-apa ya"
"Tidak perlu ganti, yang penting nenekmu bisa ikut pengobatan"
Tsunade menitikan air matanya lalu memeluk sasuke membuat sasuke kaget dan lagi wajahnya memerah
"Terimakasih sasuke-kun"
"Ah ya" kikuk sasuke

••
Hinata yang beristirahat di dekat pohon sambil melihat orang-orang halu halang
"Nah minum ini" ucap sasori memberikan kaleng minuman
"Terimakasih sasori-san" dan hinata mengambil nya lalu meminum nya
"Habis ini kita main apa hinata-chan?"
"Hm apa ya,," ucap hinata berpikir
"Bagaimana kalau itu, kita main kincir angin, bagus lihat pemandangan hinata-chan"
"Hm boleh aja, ayok" dan sasori menganggukan kepalanya

Mereka pun masuk wahana kincir angin
Lalu mereka duduk sambil melihat di balik jendela
Wahana kincir angin bergerak naik dan naik..
"Kiree, sasori-san"
"Ya, pas jam segini lihat matahari tenggelam"
"Hm betul sekali, kalau saja adikku disini pasti senang sekali"
"Ah ya benar juga hinata-chan, setelah membicarakan itu, jadi ingat adikku"
"Gomen ne jadinya suasana nya sedih gini"
"Haha ya tidak apa-apa hinata-chan" melirik hinata yang asyik melihat pemandangan di balik jendela kincir angin itu
"Cantik"
"Eh, sasori-san bilang apa?"
Sasori menggelengkan kepalanya dan berkata "tidak ada kok, mungkin hinata-chan salah dengar" ucap sasori meneguk ludahnya
"Hm mungkin saja"
"Fiuh hampir keceplosan" batin sasori

Next part 9...

ai shiteiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang