Hmm kalau ditanya, Fatima orangnya gimana sih?
Sejujurnya saya auto bingung, iya ya? Saya orangnya gimana sih? Wkwk.
Setelah lama berpikir, saya memutuskan untuk menulis:
Saya senang memahami orang lain, saya senang menyimpan rahasia, saya juga sangat senang kalau ada yang mau percayakan rahasianya kepada saya.
Saya senang menatap mata, saya sering berpikir kalau kita bisa menyampaikan sesuatu lewat tatapan mata kita.. makanya kalau ada teman yang menghampiri saya dengan menangis, atau sedang kesulitan, saya akan mencoba menatap matanya baik-baik, transfer energi kaya di film-fim gitu, haha. Tapi, saya malahan sering menghindari tatapan mata orang lain saat saya sedang merasa tidak cukup baik, dodol ya?
Saya lebih suka kejujuran meskipun itu akan menyakiti saya dalam waktu yang lama daripada kebohongan untuk membuat saya merasa senang sementara.
Saya keras terhadap diri saya sendiri, saya sering marahin diri sendiri, terus insecure sendiri, terus down sendiri, wkwk dasar.
Saya sering merasa lebih baik kalau orang tidak mengerti saya, makanya kalau nulis puisi suka di acak kalimatnya, wkwk. Saya cuma ga suka banyak orang tahu tentang saya, tapi itu tidak bisa saya hindari lagi, sulit untuk bisa memeluk orang lain jika kita tidak membuka diri terlebih dahulu, bukan?
Pada akhirnya, saya adalah Fatima Musawa, kebahagiaan adalah ketika saya dapat mengusap airmata siapa saja yang sedang menangis, meringankan beban dan sesak siapa saja yang sedang terdesak, memeluk jiwa siapa saja yang sedang rapuh, dan mengingatkan mereka bahwa selain Allah, saya juga selalu ada untuk mereka.
Menurut kalian, saya orangnya gimana gengs?🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
30 hari bercerita by Fatima Musawa
Truyện Ngắnkumpulan 30 hari bercerita dan by Fatima Musawa
