Day 5. (Your parents)⁣

23 3 0
                                    

Foto diatas adalah satu-satunya foto kami bersama, abiy, umi, saya, muhammad dan hasan, fotonya diambil di rumah sakit, kami tidak punya foto lain dengan anggota keluarga yang lengkap selain foto ini, alhamdulillah masih diberi kesempatan berfoto. ⁣

Tentang abiy, tentu ratusan lembar tak akan cukup menuliskannya, bahwa dia adalah separuh jiwa saya, bahwa saya selalu suka memperhatikannya, memandangnya, dan merekam baik-baik setiap gerak geriknya dalam kepala saya. Setelah kepergiannya, saya menjadi sebongkah kayu yang terombang-ambing di luasnya samudra, tidak tenggelam, tidak juga berenang, tersesat dan putus asa, karena saya belum bisa menggunakan bintang sebagai penunjuk jalan. ⁣

Tentang umi, dia adalah orang pertama yang akan menyadari kesedihan dalam mata saya, dia yang pertama bertanya mengapa senyum saya berbeda, dia yang akan sibuk memberi saya segala macam ramuan agar tidak melulu lemas dan sedikit terlihat lebih segar, dia berusaha membaca tulisan saya meskipun fontnya begitu kecil dan menyakiti matanya, dia akan bertanya apa makna yang saya ingin sampaikan dari setiap tulisan dan untuk siapa itu semua, dia akan menangis setiap saya menangis, dia ingin mengerti saya, meski saya selalu menyulitkannya.⁣

Lucunya, Bulan saya sering cemburu pada Matahari, sebab saya memuja dan menjunjung Matahari terang-terangan, katanya saya tidak begitu perduli padanya, padahal jika tanpa dia saya pasti sudah lama buta. Tetap hidup adalah keputusan saya demi menemani bulan saya, meskipun kehidupan kami telah menjadi malam seluruhnya, selama ada Bulan, semua akan baik-baik saja. ⁣

Umiku sayang, walaupun seisi bumi sayang sama ani, ga akan ada artinya tanpa enti, dan walaupun berat, kalau boleh ani minta, jangan kemana-mana dulu ya..?⁣

30 hari bercerita by Fatima Musawa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang