PROLOG

72 34 12
                                    

Ig : @ekhajunhii
-

-

-

-

Bunyi dentuman keras disebuah ruangan membuat dengungan yang cukup keras ditelinga. Seorang gadis Tengah meliuk-liukkan badannya kesana-kemari dengan lihay mengikuti alunan musik yang disetel. Beberapa orang ada yang tengah sibuk melakukan ciuman panas ada juga yang tengah berkeliaran mencari mangsa.

Berbeda dengan laki- laki yang tengah duduk di meja bar yang terlihat memperhatikan semuanya dengan teliti. Dengan memutar-mutarkan gelas dihadapannya sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di meja bar yang berbentuk persegi panjang.

"sial, semuanya ga ada yang enak. Ga ada yang bikin gua nafsu, "dengan berdecak geram. Emang nafsu lo kek gimana bang, kek gua atau kek siapa?

Sampai seorang wanita dengan dandanan bohay nan aduhay menghampiri lelaki itu dan langsung duduk bergelendotan bagaikan monyet di lengan lelaki itu yang membuatnya sedikit risih.

"Hai ganteng, sendiri aja. Mau gua temenin ga? "najis ditemenin elu, mending author yang cakep ini yang nemenin. Sambil menatap lelaki dihadapannya dengan tatapan sensual.

Lelaki itu mengamati setiap inci dari gadis wanita itu, dia akui gadis itu memiliki wajah yang cantik. Dengan warna kulit putih dan juga wajah yang terlihat campuran Indonesia Belanda. Namun, gadis itu mendatangi mangsa yang salah.

Lelaki itu Tampak menimbang-nimbang gadis dihadapannya ini. Ia tersenyum, "lo kuat sampe berapa Ronde? "

"Lo, nantang'in gua sayang? "idih, jijik bat neng.

"Iya, gua nantang'in lo honey! "ucapnya sambil menopang dagu wanita itu dengan telunjuknya.

"Uh, gua siap beronde-Ronde pun asal sama lo honey, "euhhhh najis bat mbak, ga sadar lu masuk kandang buaya.

"lo berhasil Bangkitin gairah gua honey. "

laki-laki dan wanita itu beranjak berdiri dari duduknya. Sebagian orang menatap wanita itu dengan berbagai pandangan. Ada yang iri, biasa saja dan sebagainya. Namun, Mereka semua seharusnya bersyukur sebab mereka tak harus berhadapan dengan maut. Sungguh malang ya nasibmu mbak.

Lelaki itu menggandeng tangan wanita tadi untuk keluar dari tempat yang amat bising tersebut. Ia membukakan pintu mobil untuk sang wanita dan disambut dengan antusias. Lelaki itu sedikit berlari menutup kemudi mobil lalu ikut masuk kedalam.

Didalam mobil, lelaki itu tampak mengeluarkan sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang berwarna silver dari saku jaket kulitnya. Kemudian ia menekan beberapa digit angka dan menelepon seseorang disebrang sana. Tampak laki-laki itu tengah mengutak atik ponselnya mencari nomor yang akan ia hubungi. Sekali sampai dua kali panggilan barulah ada sambungan disebrang sana.

"gua mau lo siapin semuanya! "perintahnya untuk manusia disebrang sana.

"cih, Lo ga bisa kerjain sendiri ha?! "tampak orang disebrang sana mengeram kesal.

"bacot, gua males menodai tangan gua yang halus dan lembut, "ucapnya lalu mematikan telpon sepihak membuat orang diserang sana frustrasi kesal.

"are you ready honey? "tanyanya lembut.

"gua ready kapanpun sayang, "jijik gua dengernya mbak. Pingin gua ceburin ke empang ikan piranha aja.

Lelaki itu menancap gas membelah jalanan menuju apartemen miliknya. Tampak si wanita sudah tak sabaran dan menggeliat menggodanya.

ABSTRACT # [COMPLETED] [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang