18: pencuri bola kristal

128 25 0
                                    

Jungkook melangkah maju, menyambut tangan Yerim dan dibawa keatas mimbar keluarga kerajaan. Yerim yang sedari tadi menunduk, terlihat malu-malu.

Jungkook hanya berusaha untuk menetralkan detak jantungnya agar tak bergemuruh terlalu cepat.

Alisiea menatap putranya dengan tersenyum, apalagi sang raja yang meskipun terlihat datar saja tak memungkiri untuknya juga ikut senang melihat Jungkook menggandeng wanita.

Tepuk tangan dari bawah mimbar yang berisikan para pejabat istana, pelayan, dan juga pembantu lain ikut riuh melihat Yerim berada di samping Jungkook.

Dengan setelan baju istana, Yerim terlihat serasi dengan Jungkook. Di tengah riuh tepuk tangan dan juga pesta yang sudah di mulai ini, Jungkook mengambil kesempatan menarik Yerim ke lain tempat. Tempat yang tersembunyi. Tak dapat dilihat, didengar, diketahui, dan ditemukan oleh siapapun. Hanya Jungkook yang tau tentang tempat itu.

Sesampainya di sana, Jungkook melepaskan Yerim yang memang tidak meronta untuk dilepaskan sedari tadi.

Jungkook mencoba melihat dari bawah untuk menatap mata Yerim. Sangat bersusah payah hingga akhirnya Yerim mendongak.

Pupil itu bercahaya, warna orange yang berkilau. Jungkook tak pernah melihat sebelumnya warna iris mata Yerim yang seperti itu. Bahkan mungkin, Yerim tidak mempunyainya.

Aneh. Memang sedari tadi Jungkook merasakan hal yang aneh.

Shit! Damn it! Kenapa otaknya baru nyambung?

Mulut itu mengembang membentuk seringai yang menakutkan, Jungkook bukan warga biasa yang dapat ditakuti dengan seperti itu.

Mundur sedikit untuk menjaga jarak dengan pelaku aneh itu. Kilatan mata orange yang berkilau itu, Jungkook rasa semakin berapi-api.

"Hahaha, apa kabar anak muda?" suara melengking yang masih dengan wujud Yerim itu terlihat menyeramkan di telinga Jungkook.

Suara aneh yang ia dengar pertama kali keluar di dunia.

Menghilangkan gentar dan terus mempertahankan tegar, Jungkook mencoba untuk bersuara meski tenggorokannya terasa tercekat.

"Mau bicara apa anak muda? Ayo cepat bicaralah, aku belum melakukan perlawanan apapun untuk menghentikanmu," cerca suara tua itu lagi.

Jungkook semakin marah, dadanya bergemuruh emosi. Banyak sekali yang ingin ia keluarkan dan menjadikan orang dihadapannya lebih kesal. Tapi ia sadar, tubuh itu milik Yerim yang pasti akan melukai Yerim.

Jungkook menggeram kesal.

"Lophyta, apa maksudmu sebenarnya dalam kejadian ini?" Akhirnya Jungkook mengeluarkan satu-satunya pertanyaan penting.

Bukannya menjawab, tubuh Yerim yang sedang diambil alih itu malah semakin menambah seringainya.

"Lophyta!" tegur Jungkook.

"Menurutmu? Aku mengiginkanmu anak muda, jauh sebelum kau lahir, aku sudah menginginkanmu. Tepat dihari kelahiranmu yang aku tunggu, semua rencanaku gagal. Hingga akhirnya 20 tahun kemudian, aku bisa kembali ke negri ini lagi untuk bertemu denganmu. Tak semudah yang kupikir karena ternyata perkembanganmu sungguh pesat! Akhirnya aku menyusun sebuah rencana lagi untuk memancingmu, ternyata perempuan inilah yang dapat memancingmu." Suara tua itu menjelaskan panjang lebar yang didengar Jungkook seperti seorang nenek yang melantur. Tapi Jungkook sadar, yang dihadapinya bukan nenek tua biasa yang bisa ia beri toleran.

"Kemarilah anak muda, pergi bersamaku. Ke sebuah tempat indah yang sudah aku persiapkan untuk kita berdua. Tubuh ini akan menjadi tempat tinggalku agar aku bisa bersamamu, Jungkook, ikutlah dengan nenek," ucap Lophyta, tapi akhir kalimatnya membuat ia bingung sendiri. Ia tak mengucapkan itu.

Jungkook yang diam mengenali suara ketika orang didepannya itu mengucapkan kata nenek. Yah, itu Yerim. Ternyata Yerim masuh berada di tubuh itu, hanya saja di segel. Tapi terlihat dari ucapan Yerim yang menyebutkan kata nenek, jelas saja pengaman segel Yerim sudah hilang beberaoa membuat wanita itu bebas dalam tubuhnya sendiri meski masih terkunci.

"Jungkook, siapa suara itu?" tanya Lophyta kebingungan.

"Itu suaramu sendiri, nenek!" balas Jungkook mengejek.

"Jungkook! Jaga bicaramu, aku akan menjadi kekasihmu, bukan seorang nenek-nenek," cecar Lophyta membentak.

"Bahkan suara seorang nenek sangat melekat dalam dirimu, kau yakin masih muda?!" ejek Jungkook, ia sekarang berani jika Yerim sudah ia ketahui. Karena ancaman terbesar bagi Jungkook adalah, Yerim.

👤

a/n: Annyeong👋🏻 aku nggak nyangka alurnya akan kayak gini. Karena setiap nulis cerita ini aku cuma ngikutin pikiran spontanku. Tapi aku pikir, cerita ini bagus. Hope you like it, readers! I wish that, please like this story with your vote and comment.

Thank you and don't forget to follow my personal account devinrvly

Bye, see you in the next chapter

Devil

My Chaos || JJK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang