25: esok hari

103 19 0
                                    

Yerim bangun dengan badan yang sangat sakit dibagian manapun. Sebuah cahaya tiba-tiba memenuhi ketika pintu terbuka, Lophyta berdiri di sana dengan angkuh. Menyuruh penjaga agar melepaskan Yerim.

Yerim diseret keluar dengan sangat tak berperikemanusiaan. Mulutnya masih tertutup oleh perekat yang ditempelkan ke mulut Yerim.

"Dengar Yerim, aku akan mengirimmu ke istana Jungkook dan kau harus melaksanakan perintahku. Aku tak menerima toleransi jika kau bersekongkol dengan Jungkook dan pergi kabur ke bumi. Untuk itu aku akan membawakanmu pengawalku," cerca Lophyta.

"Mmmmmmm." Yerim terlihat ingin bicara tapi mulutnya yang tertutup membuat ia bersuara seperti itu.

"Hah, tidak enak sekali rasanya bagi kau kalau tidak membalas ucapanku," sindir Lophyta. "Pengawal, lepaskan perekat itu dari mulutnya," perintah Lophyta pada salah satu prajurit di kastilnya.

Sreeeekk

Suara ngeri itu terdengar ketika tanpa perlahan pengawal melepas perekatnya dari mulut Yerim, menimbulkan ringisan dari Yerim.

"Avvv," ringis Yerim dan mengumpati Lophyta dalam hati.

"Mau bicara apa?" timpal Lophyta langsung.

"Mau apa kau mengirimku ke istana Jungkook?" tanya Yerim.

"Mau apa? Apa kau tak ingat jika kau tidak dikurung juga pasti kau akan ada di sana. Dan, apa yang kau lakukan disana? Masih mau bertanya ada apa?" balas Lophyta.

"Tidak, maksudku, apa rencanamu memanfaatkanku kesana?" tanya Yerim.

Lophyta mengeluarkan smirknya, "hah, kau tak boleh tau anak muda," ucap Lophyta.

"Tidak, kalau begitu aku tak akan mau menurutimu," tolak Yerim.

"Kau ingin menghindariku? Hm?" Lophyta menatao tajam ke arah Yerim dengan senyum miring. "Penjaga, bawa dia ke penjara lagi," perintah Lophyta keras.

Yerim kembali diseret, tapi karena tak mau berada di sana kagi Yerim akhirnya berteriak bahwa dia bersedia menuruti kemauan Lophyta.

"Hahaha, mengancam anak muda sepertimu itu sangat mudah, xixi," ucap Lophyta dan terkikik di akhir.

"Tidak, aku akan menurutimu. Dan aku mohon kirimkan aku ke bumi setelah itu," pinta Yerim.

"Kau bodoh atau apa? Kau bahkan selalu lupa. Apa kau tak ingat bahwa aku akan membunuhmu?"

Sial, nenek tua ini memang menjebakku. Kalau begitu, aku harus bersekongkol dengan Jungkook untuk membawaku ke bumi. Ini memang bahaya, tapi, di sini mati, di sana mati. Itu pilihan yang tepat - batin Yerim.

"Tidakkah kau harus mengirimku ke bumi?"

"Aku akan menggunakan jasadmu, lalu, aku harus membunuhmu dahulu agar jasad itu mudah untuk ku gunakan," ucap Lophyta.

Yerim mencoba meluaskan pikirannya, berpikir dan bernafas agar dirinya lebih tenang menghadapi nenek tua licik yang tidak mempubya jasad ini.

"Kau seharusnya mati saja tanpa harus mencari jasad baru, umurmu sudah melebihi batas, huft," keluh Yerim tanpa sengaja keluar dari mulutnya.

"APA KAU BILANG?!! PENGAWAL, SEGERA BAWA DIA KE ISTANA!" perintah Lophyta.

"Baik, nyonya," ucap salah satu pengawal itu.

"Sebentar, aku akan mengeluarkan jiwanya dahulu."

Lophyta mengucapkan mantra-mantra dengan tangannya yang bergerak memutar. Matanya fokus ke arah Yerim dan...dia mengarahkan kedua tangannya ke arah Yerim.

"AAAAAA." Yerim menjerit kesakitan ketika mantra itu dikerahkan padanya. Sakit. Itu yang Yerim rasakan.

Yerim merasa ringan setelahnya, dan ternyata dia sudah keluar dari jasad itu. Matanya memicing pada Lolphyta.

"Ingat anak muda, kau akan mati jika kau mencoba bersekongkol dengan Jungkook," peringat Lophyta.

"Hah! Di sana mati, di sini mati," jawab Yerim.

"Apa maksudmu?!" seru Lophyta ketika Yerim sudah pergi, tentu saja di kawal.

👤

a/n: hallo, iya iya. GJ. Maap:)

Bye

salam, devil devinrvly

My Chaos || JJK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang