27: edisi penangkapan Lophyta si nenek tua umur melewati batas

115 17 0
                                    

"Sialan, bocah itu malah merencanakan untuk kabur. Xixi, aku tak sebodoh itu untuk kau bodohi, anak muda," gumam Lophyta melihat bola ajaibnya yang menampilkan Yerim dengan Jungkook berjalan di lorong.

"Tunggu aku....aku akan ke istana sekarang!"

👤

"Lophyta?" cicit Alisiea.

Yang memekik 'apa' adalah sang raja sehingga membuat siapapun kaget dengan suara menggelegarnya.

"Iya, ayahanda, ibunda," jawab Jungkook.

"Apakah dia masih hidup?" tanya Alisiea.

"Ya, benar. Dan dia mengincarku," jawab Jungkook lagi.

"Kenapa dia mengincarmu?" tanya Robin, sang raja atau ayah Jungkook.

"Aku juga tidak tau ayahanda." Jungkook berkata apa adanya, tapi dia memang sedikit kaku ketika berbicara dengan Robin karena Robin memang jarang berbicara. "Tapi mengenai bola kristal, itu ada pada Lophyta," ujar Jungkook.

"APA! kenapa ada padanya?" tanya Robin emosi, dia berdiri.

"Selain untuk memancing Yerim, Lophyta menggunakan bola kristal untuk kekekalannya," jelas Jungkook.

"Untuk apa memancing Yerim?" Kernyitan di dahi Alisiea terbentuk, kebingungannya semakin menjadi.

"Dia menggunakan Yerim karena menginginkanku, sebenarnya jasad Lophyta sudah mati, tapi jiwanya masih ada. Sehingga dia membutuhkan tubuh Yerim untuk dia gunakan," papar Jungkook agar ibundanya mengerti tentang keadaan Yerim.

"Jungkook, mengapa dia menginginkanmu?" tanya Alisiea.

"Aku tidak tahu, ibunda. Yang dia katakan adalah dia mencintaiku," ucap Jungkook dan ketika di akhir dia memasang raut jijik.

"Apakah itu benar, pangeran?" tanya Robin. Jungkook hanya bisa mengangguk. Dia sudah tidak asing dengan panggilan pangeran yang selalu Robin berikan padanya.

"Ayahanda, aku membutuhkan pengawal istana untuk menangkap nenek tua itu," pinta Jungkook memohon.

Robin terlihat berpikir, tapi ia bukan seorang ayah yang tega melihat anaknya memohon seperti itu tanpa dituruti. Akhirnya dia mengangguk. "Baiklah," sahut Robin. "Panglima, tolong instruksikan kepada prajurit lain dan kerahkan semua ke kastil Lophyta, suruh mereka menangkap nenek tua itu," titah Robin.

Jungkook tersenyum, ayahnya memang tidak cuek, dia akan menuruti permintaan Jungkook jika dirasa masuk akal.

Wuussshh

Sekelibat angin kencang datang membawa kebingungan. Tapi ternyata tak lain adalah Lophyta.

"Xixi, apakah kalian akan mencariku dan menangkapku?" Suara tua reyot peyot itu tak ada malu berbicara di tengah aula ini.

"LOPHYTA!" seru Robin.

"Hahahaha, hallo Robin, apa kabarmu? Dan, bukankah kau tak sopan hanya memanggil namaku saja?" ujar Lophyta berbasa basi yang memang basi.

"Prajurit, kepung dia," titah Robin dengan mata memerah dan urat leher yang menegang.

Semua prajurit yang sudah ada di sini sejak tadi kini mulai mengepung Lophyta. Yerim yang memang sedari tadi di samping Jungkook kini mulai mendekatkan dirinya merapat.

"Jungkook, aku takut," keluh Yerim.

"Ssstt, kau ada di belakangku. Tenang saja," ucap Jungkook menenangkan.

"Tidak, Lophyta bukan orang biasa, kau tau," bantah Yerim.

"Yah, aku tau," balas Jungkook.

Angin kencang kembali terasa dan Lophyta kini sudah memegang Yerim dan memegang pisau tepat di leher Yerim.

"Cukup Lophyta! Apa yang kau inginkan?!" seru Jungkook.

"Apa yang aku inginkan? Hahaha, mudah saja. Aku menginginkan kerajaan ini," sahut Lophyta.

"Tidak semudah itu, Lophyta. Temanmu dan keturunannya sudah mempertahankan kerajaan ini bertahun-tahun semenjak pindah dari bumi," sentak Robin emosi dengan suara baritonnya.

"Yeah, dia sudah menghianatiku sehingga aku berbalik menghianatinya," jawab Lophyta.

"Bukan seperti itu, kau yang mengawali berhianat. Dasar nenek tua melewati umur batasan," umpat Robin kesal.

"Cepat berikan kerajaan ini padaku atau gadis ini taruhannya?" ancam Lophyta.

"J-jungkook," cicit Yerim.

Jungkook sempat akan maju namun di tahan oleh Robin dan juga Alisiea.

"Dimana bola krital itu Lophyta?" tanya Alisiea baik-baik.

"Hahaha, kebetulan aku membawanya. Jadi, aku ingin mahkota itu dulu," jawab Lophyta.

Alisiea memejamkan matanya, dan menghela nafas. Dia pun maju, menghampiri Lophyta.

"Kemarikan bola kristal itu dahulu."

"Aku tidak percaya, kemarikan dulu mahkota itu."

"Aku yang tak bisa percaya padamu," bantah Alisiea.

"Hahahaha," tawa Lophyta dengan gelegar keras.

Seeett

"Aaaahh," ringis Yerim dan tergeletak. Angin kencang itu kembali ada dan mahkota Alisiea sudah tak ada ditempatnya lagi.

"YERIM!" pekik Jungkook. Dia lalu berlari menghampiri Yerim, menolong gadis itu dan menahan pendarahan di leher Yerim agar tak keluar lebih banyak.

"Hahahaha, aku akhirnya mendapatkan ini," seru Lophyta di langit-langit bangunan. Dia lalu melemparkan bola kristal putih itu yang tidak bercahaya, "ambil bola kristal tak berguna itu, hahahaha," seru Lophyta kencang.

Alisiea hendak saja akan mengambil tapi tertahan oleh teriakan Jungkook. "Tidak ibunda, itu bola kristal palsu," teriak Jungkook sehingga bola kristal palsu itu lebih dulu pecah berserakan.

"APA?! BERANI SEKALI KAU MEMBOHONGIKU, LOPHYTA!" murka Alisiea. Matanya memicing tajam seperti ingin membunuh tubuh muda berisikan ruh tua itu.

👤

a/n: annyeong:>

salam, devil devinrvly

My Chaos || JJK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang