Bab 5

979 99 15
                                    

~CASEY~

Aku sudah siap untuk pergi ke taman hiburan bersama Will siang ini. Will baru saja menelponku bahwa dia akan berangkat menuju rumahku sekarang untuk menjemputku. Aku menunggunya di depan teras rumah. Tidak lama kemudian, aku melihat mobil Will masuk ke halaman rumahku lalu berhenti tepat di depanku. Will membunyikan klakson lalu menurunkan kaca jendela mobilnya.

"Sudah siap?", tanyanya padaku.

Aku mengangguk dan tersenyum.

"Ya.", jawabku.

Lalu, aku masuk ke dalam mobil milik Will. Setelah itu, Will melajukan mobilnya keluar dari halaman rumahku menuju ke jalan raya.

***

Sekitar tiga puluh menit kemudian, aku dan Will sudah sampai di taman hiburan yang biasa kami kunjungi. Setelah memarkirkan mobil, kami berjalan menuju loket penjualan tiket.

"Kami pesan tiga tiket masuk.", Will berbicara pada penjaga loket.

"Tiga tiket?", tanyaku bingung pada Will.

"Ya. Clara juga akan ikut bersama kita ke taman hiburan ini.", Will menjawab seraya tersenyum padaku.

Seketika, raut bahagia dan semangat pada wajahku langsung luntur. Awalnya, aku membayangkan bahwa aku hanya akan pergi dan bersenang-senang berdua dengan Will di taman hiburan ini. Tapi, ternyata Clara juga ikut.

"Aku pikir hanya kita berdua yang pergi ke sini.", aku berkata pelan dengan nada bicara yang terdengar kecewa.

"Aku minta maaf karena aku lupa memberitahumu, Casey. Semalam, Clara menelponku. Dia bertanya padaku soal rencanaku di akhir pekan ini. Dan aku menjawab bahwa aku akan pergi ke taman hiburan denganmu siang ini. Lalu, Clara mengatakan bahwa dia ingin ikut aku ke taman hiburan ini. Aku langsung memperbolehkannya ikut tanpa bertanya padamu lebih dulu. Aku harap kau tidak keberatan jika Clara ikut bersama kita hari ini.", Will berkata padaku. Raut wajahnya menunjukkan sedikit rasa bersalah.

Aku keberatan. Aku sangat keberatan. Ucapku dalam hati.

Tapi, aku tidak berani mengungkapkan rasa keberatanku itu pada Will.

"Ya. Aku tidak keberatan.", jawabku berbohong seraya tersenyum kecut padanya.

Will bernapas lega dan tersenyum padaku.

Lalu, Will beralih menatap ke arah penjaga loket tadi. Setelah membayar dan memperoleh tiket masuk, Will mengajakku menuju ke arah depan pintu masuk taman hiburan untuk menunggu Clara.

Sudah hampir satu jam, kami berdiri di dekat pintu masuk taman hiburan ini. Kami masih menunggu Clara yang tidak kunjung datang. Dan itu membuatku mulai merasa kesal.

"Kenapa Clara belum juga datang? Padahal, tadi dia mengirim pesan padaku bahwa dia sudah dalam perjalanan.", ucap Will entah padaku atau pada dirinya sendiri.

Aku hanya diam tidak menanggapi ucapannya. Aku terlanjur kecewa dengan rencana hari ini. Aku sangat kecewa bahwa ternyata Will mengajak serta Clara dalam acara liburan kali ini.

Sekitar sepuluh menit kemudian, aku melihat seorang wanita berambut pirang berjalan ke arah kami. Dia juga tersenyum ke arah kami, atau lebih tepatnya ke arah Will. Dan aku tahu siapa wanita itu. Dia Clara.

Aku menilai penampilan Clara saat ini. Dia mengenakan dress berwarna merah sepanjang lutut. Dress yang dia kenakan terkesan seksi karena memiliki belahan dada yang cukup rendah. Lalu, dia juga memakai make up yang sangat tebal. Dia memakai lipstik berwarna merah menyala yang senada dengan warna dress yang dikenakannya. Aku mencibir penampilannya dalam hati. Setelah hampir tiga tahun tidak bertemu dengannya, ternyata tidak ada perubahan yang berarti pada penampilan Clara, kecuali warna rambutnya. Dia masih sama tidak cantiknya seperti dulu saat pertama kali aku melihatnya di pesta ulang tahun Charles.

You're My Best (Girl)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang