Bab 6

983 97 6
                                    

~CASEY~

"Apa kau marah padaku, Casey?", Will bertanya padaku ketika kami sudah berada di dalam mobil. Saat ini, Will sedang mengemudikan mobilnya pulang menuju ke rumah dari taman hiburan.

"Tidak.", balasku dingin tanpa menatapnya. Aku lebih memilih untuk menatap pinggir jalan yang kami lewati melalui kaca pintu mobil.

"Jika kau tidak marah padaku, lalu kenapa dari tadi kau hanya diam dan mengabaikanku?", Will bertanya lagi padaku.

Aku tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku minta maaf, Casey. Karena tadi aku terlalu lama membeli gula-gula kapas untuk Clara. Kau jadi tidak bisa menikmati wahana roller coaster di taman hiburan tadi.", ucapnya mengulangi mengakui kesalahannya.

Aku menoleh dan menatap ke arahnya.

"Apa kau meminta maaf hanya untuk hal itu?", tanyaku padanya.

Will mengerutkan dahinya bingung.

"Apakah ada lagi kesalahan yang kulakukan padamu di taman hiburan tadi?", tanyanya bingung.

Aku menatap datar ke arahnya.

"Ya. Ada kesalahan lain yang kau lakukan padaku. Kau salah telah mengajakku pergi ke taman hiburan tadi. Seharusnya, sejak awal kau mengatakan padaku bahwa kau ingin berkencan dengan Clara di taman hiburan. Jika kau mengatakannya padaku, aku tidak akan ikut bersama kalian pergi ke sana.", jawabku dengan menahan amarah yang rasanya siap meledak saat ini juga.

"Apa maksudmu, Casey? Aku tidak berencana berkencan dengan Clara di taman hiburan. Sejak awal, aku berencana pergi berdua denganmu tanpa mengajak Clara. Lalu, tiba-tiba Clara menelponku dan ingin ikut ke taman hiburan bersama kita. Jadi, aku mengajaknya."

"Dan itu membuatku merasa tersisih dan terabaikan saat kalian berdua berjalan bersama di taman hiburan tadi.", kataku dengan nada sinis dan masih berusaha menahan emosiku.

"Aku tidak mengabaikanmu, Casey. Aku...", belum sempat Will menyelesaikan ucapannya, aku sudah memotongnya.

"Kau mengabaikanku, Will. Kau terlalu fokus pada kekasihmu itu. Kalian membuatku terlihat seperti pesuruh yang hanya bertugas untuk mengambil foto kalian berdua di taman hiburan tadi. Aku lelah mengikuti kalian berjalan kesana kemari hanya untuk mencari spot foto yang kalian inginkan. Apa kau ingat apa tujuanmu mengajakku ke taman hiburan kemarin? Kau mengajakku ke taman hiburan agar aku bisa bersenang-senang dan melupakan kesibukanku di kantor sejenak. Tapi, apa yang kudapat? Aku hanya mendapat lelah dan kecewa karena aku sama sekali tidak menikmati jalan-jalan kita ke taman hiburan tadi.", ucapku pada Will dengan berapi-api.

Will terdiam sambil menatapku tidak percaya dan sesekali mengalihkan pandangannya ke arah jalan raya di hadapannya. Dia tidak membalas ucapanku. Mungkin, dia menyadari bahwa apa yang kukatakan tadi adalah benar.

Aku mendengus kesal lalu mengalihkan pandanganku kembali menatap keluar kaca pintu mobil.

"Oke. Aku minta maaf jika kehadiran Clara membuatmu tidak bisa menikmati jalan-jalan kita tadi, Casey. Sungguh, aku tidak bermaksud membuatmu merasa seperti itu. Aku sudah berusaha membagi perhatianku padaku kalian. Aku minta maaf jika kau merasa terabaikan oleh kami tadi.", Will meminta maaf padaku.

Aku tidak membalas ucapan permintaan maafnya.

Tidak lama kemudian, kami sudah sampai di depan rumahku. Will menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumahku.

Aku melepas sabuk pengaman yang kukenakan dan langsung keluar dari mobil Will tanpa mengucapkan sepatah kata apapun padanya. Aku sangat kesal dan kecewa padanya.

You're My Best (Girl)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang