Bab 2

1.1K 108 4
                                    

~CASEY~

"Aku ingin mengajakmu makan malam.", Will berkata padaku ketika kami sedang berada di dalam mobil.

"Makan malam? Dalam rangka apa?", tanyaku penasaran.

"Tidak dalam rangka apa-apa. Aku hanya ingin makan malam berdua dengan sahabatku.", kilahnya.

Aku sedikit memiringkan posisi dudukku untuk menghadap Will yang sedang mengemudi di sebelahku.

"Jangan berbohong. Aku tahu jika kau mengajakku makan malam, pasti ada hal penting yang ingin kau ceritakan padaku. Apa itu?", aku terus mengejarnya.

Will tertawa.

"Kau terlalu mengenalku dengan baik, Casey.", ucapnya.

Kemudian, Will menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran terkenal di New York. Lalu, Will melepaskan sabuk pengamannya. Begitu juga dengan aku.

"Aku akan menceritakannya padamu setelah ini.", ucapnya ketika hendak keluar dari mobil.

Setelah itu, kami berdua keluar dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam restoran. Kami menuju ke salah satu meja yang kosong lalu duduk di kursinya. Kemudian, seorang pelayan datang menghampiri dan menyerahkan buku menu pada kami.

"Kau ingin pesan apa?", Will bertanya padaku.

Aku masih membolak-balikkan halaman di buku menu sambil berpikir menu apa yang kuinginkan.

"Aku ingin steak.", jawabku setelah memutuskan menu apa yang kupilih.

"Lalu, minumnya?", Will bertanya lagi.

"Ice lemon tea.", jawabku.

Kemudian, Will beralih menatap ke arah pelayan.

"Kami pesan dua steak dan dua ice lemon tea.", Will berkata pada pelayan.

Pelayan mencatat pesanan Will lalu berjalan pergi dari meja kami.

Setelah itu, Will kembali menatap ke arahku.

"Sekarang, cepat ceritakan padaku. Hal penting apa yang membuatmu mengajakku makan malam saat ini?", tanyaku padanya.

Seketika, Will tersenyum lebar mendengar pertanyaanku.

Dan aku sangat yakin bahwa hal yang akan dia ceritakan padaku adalah hal baik. Aku tidak dapat menahan diriku untuk ikut tersenyum seperti dirinya karena aku penasaran akan hal baik yang akan dia ceritakan.

"Clara sudah kembali ke New York, Casey.", jawab Will dengan wajah berseri-seri.

Seketika, senyum di wajahku langsung luntur.

"Maksudmu, Clara Foster? Adik dari Charles Foster temanmu itu?", tanyaku.

"Benar, Casey. Clara adik Charles.", jawabnya senang. "Tadi pagi, Charles menelponku. Dia mengatakan padaku bahwa adiknya baru saja kembali dari London. Kau tahu bahwa aku sudah menyukai Clara sejak lama, bukan? Oh, aku benar-benar bahagia, Casey.", Will berbicara padaku dengan raut wajah yang sangat bahagia.

Sedangkan, aku kembali merasakan sakit hati yang teramat dalam ketika Will bercerita padaku mengenai gadis yang disukainya itu. Tapi, aku tetap berusaha menampilkan senyum terbaikku padanya. Aku tidak ingin Will melihatku sedih. Atau dia akan tahu bahwa aku menyukainya. Dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Will tidak boleh tahu bahwa aku menyukainya.

"Aku ikut senang mendengarnya.", ucapku dengan senyum yang sangat kupaksakan.

"Dan kali ini, Clara akan menetap di New York, Casey.", imbuh Will dengan mata yang semakin berbinar.

You're My Best (Girl)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang