vampire menyerang kota aincrad dimana tempat kota damai dan sejahtera, bagaimana menghadapi para vampire yang menyerang kota Aincrad..
yuk di baca ceritaku
sedikit ambil dari anime seraph of the end
"So, kau sudah memutuskan nya asuna" dan asuna menganggukan kepalanya "Ha'i otou-san gommenase soal kemarin" "Yare yare, kau tidak perlu minta maaf anakku, otou-san sengaja menaruh eldire disini dan juga soal pengumuman penggantian pedang itu, otou-san ingin lihat keputusan eldire seperti apa, dan ternyata dia memilihmu berarti memang sudah takdir kalian bersatu asuna" Asuna tersenyum dan ia membunggukan badannya "arigato otou-san" "Ha'i Ha'i, ja kembalilah ke tempatmu" "Baik otou-san" Setelah kejadian itu, asuna memakai pedang eldire woolsbrug Hingga 1 minggu asuna menjalankan misi seperti biasa untuk menyelamatkan para manusia yang di tangkap oleh para vampire, namun asuna tidak bertemu gabriel dan ia sangat putus asa Di bukit, asuna duduk sambil memandangi laut"ah aku belum menemukannya, aku ingin menghajarnya"ucap asuna Asuna melihat laut itu hingga ia kaget melihat sebuah kapal"itu kan..."ucap Asuna Sedangkan itu, kirigaya kazuto atau di panggil kirito tengah menikmati suasana laut, ia melihat aincrad "Uah sudah lama sekali aku tidak injak kaki di kota aincrad" ucap kirito "Kau merindukan nya?" tanya eugou "Eugou, eto memang merindukan sih karena tempat itu tempat lahirku tapi, aku jadi ingat keluargaku lalu adikku" ucap kirito mengepalkan kedua tangannya "Sokka, apa sebaiknya kau kembali ke underword kirito" Kirito menggelengkan kepalanya "tidak, aku sudah putuskan aku akan kembali eugou" "Ha'i Ha'i" ucap eugou
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
K
irigaya kazuto, laki-laki berambut hitam dengan paras tampan dan cool namun baik hati dan umur 17 tahun Ia memiliki pedang iblis bernama Quinella, pedang quinella memiliki kekuataan lebih unik daripada milik asuna dan ia bisa melihat masa depan
•• Sesampainya kirito di kota Aincrad, tanpa sengaja kirito melihat bukit tempat Asuna sering duduk disana Kirito kaget melihat asuna yang saat ini juga menatap mereka termasuk dirinya "Cantik sekali" ucap kirito "Kirito, kenapa diam cepat" ucap eugou "Ha'i" kirito menoleh lagi tempat bukit itu namun asuna menghilang"cantik sekali, dia siapa?"gumam kirito penasaran "Apaan sih kau lihat kirito?" tanya eugou "Tidak ada kok" dan kirito melihat kota Aincrad yang sudah mulai berubah daripada dulunya namun kirito tetap bersyukur karena penduduk disini ternyata baik-baik saja dan lagi ada beberapa petugas jaga yang selalu kontrol "Wah mereka benar-benar hebat" kagum-kagum kirito Dan tak lama, seorang lelaki muncul di depan markas turtle "Selamat datang di kediaman markas turtle" ucap kabaya "Terimakasih menunggu kami Kabaya-san" senyum eugou "Oh ya kenalkan dia kirigaya kazuto yang ku ceritakan padamu kemarin, dia penduduk aincrad sini sebelum nya" "Ah naroto" dan kirito membunggukan badannya dan berkata "salam kenal, eto-" "Namaku Kabaya akhiko, kau panggil saja kabaya" "Ha'i kabaya-san" ucap kirito "Mari, kita berbincang di dalam" "Ya Kabaya-san" jawab eugou dan kirito memandangi tempat markas turtle hingga ia juga melihat orang-orang dengan seragam serta senjata yang melekat di tubuh mereka "Berbeda sekali di underword" gumam kirito
Lalu asuna, yang berada di medis markas turtle Ia ingin mengecek keadaan teresia "Teresia" ucap asuna "Ah asuna-san, tumben sekali kesini?" "Ya, karena belum ada kegiatan jadi aku kemari, kau sibuk?" "Tidak kok, oh ya semua orang membicarakan tentang pendatang baru loh asuna-san" "Pendatang baru?" asuna mengingat kapal yang baru tiba di Aincrad "Ah itu, aku lihat sih" "Kyaaa katanya tampan semua disana" girang teresia Asuna mengendus kesal dan berkata "dasar teresia" ucap asuna mencubit pipi teresia "Ittai asuna-san" "Pantesan aja teresia semangat sekali" "Hehe gomen gomen asuna-san" Drt.. Drt.. Drt.. Asuna merasakan getar di handphone miliknya dan ia pun mengangkat tlpon itu"oh kapten volo, ada apa?" "Kau bisa datang kemari, kami butuh bantuanmu" "Ah wakata, aku izin ke kabaya dulu" "Baik, kami tunggu" tutpanggilan terputus "Kapten volo ya?" "Ya dia butuh bantuan, tapi aku harus laporkan dulu ke Kabaya" "Biar aku saja asuna-san, kapten volo pasti dalam bahaya" Asuna tersenyum dan berkata "baiklah, tolong ya teresia" dan asuna pun pergi dengan lari sendiri Ia melompat gedung itu hingga ia menemukan volo "Kapten volo" "Ah syukurlah kau cepat datang" "Ada apa?" Volo menjelaskan di dalam gedung itu terdapat para manusia di sana "Terus kenapa kalian tidak selamatkan mereka?" "Masalahnya vampire disana banyak, dibilang ada 10 vampire, kita tidak bisa gegabah, karena pasti ini pancingan" ucap volo Asuna menghela nafas dan berkata "baiklah begini aja kapten volo, aku akan masuk gedung itu, jika vampire itu muncul, aku akan beri kode untuk kapten volo" "Apa kau yakin? Itu bahaya" "Tidak, Aku pasti baik-baik saja" "Baiklah tolong asuna" "Hm serahkan saja padaku kapten volo" Asuna pun langsung masuk ke dalam gedung itu memang terlihat sepi dan gelap Dan lagi berbau Asuna berhati-hati jalan hingga ia melihat anak-anak duduk dengan keadaan lesu dan lemas Asuna mendekati anak-anak itu "Kalian, bertahanlah aku akan selamatkan kalian" ucap asuna Tap..
Tap...
Tap.. Suara langkah kaki membuat asuna menoleh "Vampire" ucap asuna dan asuna meroboh di sakunya lalu menyalakan seperti kembang api "Percuma" Deg.. "Maksudmu" ucap asuna kaget Kapten volo geram karena ada beberapa vampire rumunin dia termasuk anak buahnya "Sial, aku tidak bisa masuk" ucap volo
Asuna mengepalkan kedua tangannya lalu mengeluarkan pedangnya "Kalian cukup cerdik juga tapi, kalianlah akan mati" ucap asuna Asuna pun menyerang para vampire itu dengan kekuataan eldire Sekali serang asuna berhasil dalam sekejap "Seperti nya hanya segini saja" ucap asuna Dan asuna pun langsung menuntun anak-anak itu untuk keluar dari gedung itu lalu volo menghampiri mereka "Asuna, kau baik-baik saja?" tanya volo panik "Ya aku baik-baik aja kok kalian gimana?" "Kami baik-baik aaja kok, syukurlah kalau semuanya aman" "Hm, sekarang kita bawa anak-anak ini tempat aman" "Wakata" ucap volo Dan asuna menghela nafas dan ia merasa lega bisa menyelamatkan anak-anak itu dari para vampire
•• Di markas turtle.. Asuna sampai di markas turtle dan ia menggerakan badannya karena pegal "Asuna" "Otou-san" ucap asuna Asuna melirik kirito dan kirito tentu kaget"diakanwaktuitu"batinkirito Asuna menaikan alisnya "Oh ya asuna mulai hari ini kirito bergabung dengan kita" ucap kabaya "Kirito?" "Salam kenal namaku kirigaya kazuto anda bisa panggil kirito, mohon bimbingannya" ucap kirito membunggukan badannya "Oh ya" "Dan di sebelah namanya eugou dia dari underword" ucap kabaya "Ah ya salam kenal namaku Asuna yuuki" "Ya, ternyata putrimu cantik sekali ya kabaya-san" Blush.. Wajah asuna memerah karena perkataan eugou "Haha kau ini ada-ada aja, mari saya anterkan ke kapal" "Baik terimakasih Kabaya-san Dan kirito jaga dirimu baik-baik ya" "Hm kau juga eugou terimakasih sudah merawatku" "Ya, nanti aku mampir lagi bersama alice ja ne" "Ha'i hati-hati eugou" dan asuna menatap punggung eugou serta kabaya Lalu kirito tanpa sengaja menyentuh tangan asuna dan kirito sekejap melihat masa depan asuna "Akumencintaimu asuna" "Ha'iakujugakirito-kun, sangat-sangatmencintaimu" Tak.. Asuna menepis tangan kirito membuat kirito kaget "kau ngpin sih" kesal asuna "Ah gommenase, aku sebenarnya ingin memanggilmu tapi kau terpaku ke mereka" ucap kirito Maksud nya eugou dan kabaya "Oh gitu gommenase" "Ya tidak apa-apa kok" "Sial, dia.. Masadepanku" batinkiritodan wajah kirito memerah "Apa yang kau pikirkan kirito?" tanya asuna sebenarnya ia tahu di pikirannya hanya saja asuna tidak paham "Tidak ada kok"
Dan tak lama, para perempuan rumunin kirito "Kyaaa gantengnya" ucapnya "Namamu siapa?" "Apa kau sudah punya pacar?" Pertanyaan dari para perempuan membuat kirito bingung "eto gommenase, anu asuna" namun asuna malah meninggalkan kirito "Asuna mate" ucap kirito "Mah, akulebihbaikpergisaja" batinasuna