12.

84 5 0
                                        

"D-dimana ini.. I-ittaii" asuna berusaha bangun dan ia melihat kabaya akhiko duduk sambil membaca buku
"Sudah sadar asuna" ucapnya dengan nada dingin
"Otou-san, ini dimana?"
"Kau dirumah sakit" jawabnya
Deg...
Asuna teringat dan ia pun mulai panik"otou-san, dia.. Dia.."
"Sudah ingat Asuna, syukurlah kalau sudah ingat apa yang terjadi denganmu"
"Otou-san, aku bisa jelaskan semuanya"
"Asuna! Aku benar-benar kecewa denganmu, kau sudah membuat otou-san malu terhadap orang-orang"
"Otou-san dengar, ini tidak seperti otou-san lihat, dia.. Dia orang baik otou-san"
Srakk..
Kabaya melemparkan buku itu hingga asuna kaget
"Vampire tetaplah musuh kita asuna, kenapa alasan kita untuk memusnahkannya, karena mereka sudah hampir banyak membunuh manusia asuna! Serta keluargamu juga, kamu harusnya balaskan dendammu terhadap mereka asuna"
"G-gomenase otou-san tapi, aku tidak ada niat untuk balaskan dendamku terhadap keluargaku, aku membenci mereka otou-san, mereka.." asuna meneteskan air matanya
Kabaya menghela nafas dan berkata "sudahlah, mulai hari ini kamu sudah di keluarkan dari tugasmu dan pedang itu aku akan menyegelnya sampai ada orang menggantinya, masih untung kamu tidak di keluarkan dari tempat ini" ucap kabaya
"Otou-san, maafkan aku, aku mohon dengarkan aku, bercouli bukan lah orang jahat seperti vampire lain dan dia hanya mencintai fanatio, makanya dia membawa fanatio ketempat aman, mereka saling mencintai otou-san"
"Sudah ku katakan padamu asuna vampire adalah musuh kita, aku tidak akan mendengar lagi penjelasanmu, Dan satu lagi asuna, kirito besok akan di pulangkan"
"Apa!" ucap asuna kaget
"Luangkan waktumu bersama kirito sebelum dia.pergi dan jangan berulah lagi asuna" kabaya pun pergi dan asuna menutup wajahnya dengan kedua matanya"ini salahku, kirito.. Kirito pergi.. Bercouli dimana dia.. Fanatio.. Gommenase semuanya" asuna menangis lagi

Sedangkan itu kirito selesai berkemas dan ia menghela nafas "sudah beres semuanya, tinggal menunggu besok, aku tidak nyangka jadi seperti ini ahh asuna apa dia sudah sadar" ucap kirito

Tok.. Tok.. Tok..
"Ya, tunggu sebentar" kirito membuka pintu"teresia "
Teresia menundukan kepala nya dan berkata "anu kirito, saya dapat kabar asuna sudah sadar"
"Ah benerkah, kalau gitu aku kesana" dan teresia menganggukan kepala

Lalu asuna, berdiri di dekat jendela dan ia melihat kota aincarld itu
Asuna menghela nafas beberapa kali "percuma saja aku menjelaskannya, seandainya.. Seandainya aku memiliki kekuataan untuk memutar waktu, mungkin tidak seperti ini" ucap asuna

Ckrieet..
Suara pintu terbuka dan asuna menoleh
"Kirito"
"Asuna, yokata aku senang kamu-" asuna berlari dan berhambur pelukan"baik-baik saja"sambung kirito
Asuna menangis dan berkata "gommenase kirito, gommenase ini salahku hiks" isak asuna
"Asuna"
"Aku.. Aku Tidak ingin kau pergi kirito, aku bakal kesepian jika kamu pergi kirito, tolong jangan pergi tetap lah disini, apapun akan ku lakukan kirito, aku mohon" ucap asuna
Kirito mengelus punggung asuna dan berkata "maaf asuna, aku juga tidak ingin pergi tapi aku harus pergi karena ini perintah"
"Tapi.."
Kirito menyentuh kedua pipi asuna dan berkata "aku mencintaimu asuna"

Kirito mencium asuna dan asuna kaget namun ia memejamkan kedua matanya"Asuna""Kirito" asuna memeluk kirito lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kirito mencium asuna dan asuna kaget namun ia memejamkan kedua matanya
"Asuna"
"Kirito" asuna memeluk kirito lagi

••
Asuna dan kirito terdiam namun tangan mereka saling genggam dan jantung asuna berdegup kencang
"Asuna, apa kau tahu dimana sekarang bercouli dan fanatio?"
Asuna menggelengkan kepala "aku Tidak tahu kirito, otou-san tidak menceritakan apapun soal itu"
"Sokka, aku dapat kabar kalau bercouli di kurung di bawah tanah markas turtle lalu fanatio saat ini dia di tempat panti asuhan, dan fanatio tengah mengandung"
Deg..
"Apa! Itu benaran kirito"
"Hm, teresia menceritakan padaku sebelum kamu sadar asuna, dia hamil 2 minggu"
"Lalu bagaimana bercouli apa dia tahu"
"Tentu saja tapi dia.. "
"Aku kasian mereka kirito, Walaupun vampire adalah monster tapi mereka tidak jahat yang kita kira, menurut mu bagaimana kirito?"
"Ah ya, aku sependapat denganmu asuna tapi orang-orang tidak akan percaya asuna"
"Hm benar kirito, ayahku juga tidak percaya dengan perkataan ku, apa yang harus kita lakukan kirito, aku tidak bisa diam begini"
"Aku juga tidak tahu Asuna, aku.. Juga tidak ingin pergi dari sini, padahal aku.. Aku.." kirito menatap asuna dan asuna tersenyum "aku mengerti kirito, aku juga aku tidak ingin kau pergi kirito"
"Asuna"

Keesokan harinya..
Kirito membuka kedua matanya "jam berapa ini" kirito mengecek di handphonenya menunjukan jam 9 pagi"ah aku sampai ketiduran di sini"sambung kirito melihat asuna terlelap tidur di sampingnya
Kirito tersenyum namun perlahan senyuman nya lenyap mengingat hari ini dia akan pergi
"Asuna bangun" asuna mengucek kedua matanya dan berkata "uamm, ohayo kirito"
"Asuna, kau mau ikut denganku?"
"Eh! Kemana?"
"Ketempatku dan tinggal sana, kau mau"
Asuna kaget dan berkata "kirito, apa kau sungguh-sungguh mengatakannya"
"Tentu saja, bagaimana asuna, aku harap kau ikut denganku"
"Sebenarnya kirito, aku senang tapi.. Bagaimana dengan bercouli dan fanatio?"
"Ah ya, bagaimana kalau kita jenguk mereka asuna, aku masih ada waktu juga"
"Hm boleh"

••
Di panti asuhan..
Asuna dan kirito tiba di panti, mereka di sambut anak-anak serta anak remaja
"Hallo semuanya" senyum asuna
"Nee-chan nii-chan"
Asuna tersenyum bahagia melihat mereka hingga seorang wanita berambut unggu siapa lagi kalau fanatio
"Asuna kirito"

"Fanatio" asuna langsung berhambur pelukan
"Yokata kau baik-baik saja asuna"
"Hm tapi gommenase, aku tidak bisa menyelamatkan kalian"
"Tidak, kau tidak salah asuna, memang kami yang merepotkan mu dan kirito juga, kami harus nya minta maaf apalagi aku dengar kamu di berhentikan"
"Hm, tapi aku tidak masalah fanatio, aku ingin menyelamatkan bercouli dan mengatakan kalau bercouli tidak jahat, tapi.. " asuna menangis dan fanatio mengelus rambut asuna"sudah-sudah, aku mengerti asuna, selama bercouli baik-baik disana aku sudah senang asuna"
"Tapi kata kirito fanatio sedang hamil?"
"Hm ya benar, aku sangat senang kalau aku hamil dari bercouli" senyum fanatio
"Fanatio" asuna iba dengan fanatio
"Ja, kita ngbrol di dalam ya, tidak enak di dengar anak-anak"
"Ya fanatio"

Di ruang tamu..
Fanatio memberikan 2 cangkir teh dan asuna berterimaksih dan langsung meminum teh itu
"Fanatio, apa disini nyaman untuk mu apa mereka perlakukan baik denganmu"
Fanatio tersenyum dan berkata "ya, disini aku nyaman dan mereka juga baik apalagi anak-anak disini, teresia juga sering kemari dan memberikan obat untukku"
"Sokka"
"Jangan khwtr aku baik-baik aja asuna"
"Hm" wajah asuna sedih dan fanatio melirik kirito"dan aku dengar kirito akan pergi "
"Ah ya, 2 jam lagi aku akan pergi fanatio"
"Gomen ne kirito"
"Tidak, tidak usah minta maaf fanatio"
"Kalian pasti sedih kan, apalagi kamu asuna"
"Ya fanatio tapi.. Aku memikirkan kalian fanatio"
"Sudah ku katakan aku baik-baik aja apalagi bercouli, aku juga sering berkunjung dengannya"
"Tapi, kalian harus bersama apalagi kamu tengah hamil"
"Selama bercouli baik-baik aja, aku tidak apa-apa asuna, yang kau pikirkan sekarang kirito asuna, apa kau ingin melepaskan nya hmm"
"Tentu saja tidak, aku tidak ingin dia pergi"
Fanatio tersenyum dan berkata "kalian, aku sudah duga kalian ini memiliki hubungan" ucap fanatio

Setelah lama berbincang dengan fanatio, kini asuna dan kirito pun berpamit dan mereka ingin jenguk bercouli
"Bagaimana asuna?"
"Hm, entahlah, aku harus bertemu bercouli"
"Ya sudah"

Sesampainya mereka di bawah tanah yang di jaga super ketat oleh penjaga markas turtle
"Saya ingin bertemu bercouli"ucap asuna
" tunggu sebentar " 2 penjaga itu mengecek seluruh pakaian asuna serta dan kirito
"Masuklah"
"Mereka, sangat hati-hati sekali" ucap asuna
"Ya, karena ini perintah kapten volo, agar bercouli tidak kabur" ucap kirito
"Ahh.. Kapten volo masih meragukan bercouli padahal dia sudah korbankan dirinya"ucap asuna

Mereka pun tanpa sadar sampai di penjara dan ia melihat bercouli duduk dengan rantai di kedua kaki dan tangannya
" bercouli "
Bercouli menoleh dan berkata "asuna"
"Bercouli, maafkan aku"
"Ah kenapa minta maaf asuna, maaf juga aku memukul mu"
"Tidak, aku ingin menyelamatkan mu bercouli"
"Jangan asuna, bakal bahaya lagi"
"Tapi..."
"Aku disini baik-baik aja asuna"
Asuna terdiam dan ia tahu bercouli bohong, karena asuna melihat banyak luka pada sekujur tubuhnya
"Bercouli! Katakan padaku sejujurnya apa saja yang mereka lakukan terhadap mu"nada asuna langsung dingin

Next part 13...

(S2) Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang