Asuna yang bete dan juga kesal setelah kehadiran sugou
3 hari berturut-turut dia tidak ada semangat melakukan misi karena sugou selalu berkunjung kerumahnya
Dan juga ia tidak enak dengan kirito
"Ah menyebalkan" ucap asuna kesal duduk sambil menyilangkan kedua tangannya di dada
Kabaya akhiko menghela nafas melihat putri kesayangan itu tiba-tiba sudah ada di ruangannya
"Tumben putriku kesini, dan lagi wajahmu kesal sekali, ada apa?"
Asuna memutar bola matanya dan berkata "otou-san, kenapa aku tunangan dengan sugou, aku kan sudah menolaknya"
"Hm jadi itu masalahnya, soal itu kau bisa tanyakan sugou"
"Eh kenapa tidak otou-san saja, aku tidak suka otou-san"
"Anakku, otou-san pasti menuruti apa keinginan putriku tapi otou-san tidak bisa karena sugou sudah banyak membantu markas kita apalagi pengobatan medis, dialah membiayai semuanya anakku, makanya otou-san menolak permintaan mu nak"
"Ahhhh! Masak aku tetap tunangan dengannya, Aku tidak mau! Tidak ada cara lain apa otou-san! Aku sangat benci dia tiba-tiba bersikap genit denganku, menjijikan sekali" kesal asuna
Kabaya menghela nafas dan berkata "ada satu cara, kau harus mengalahkannya" ucap kabaya
"Nani.. Hmm boleh aja"
"Cobalah bicara dengannya, aku yakin dia pasti berkata seperti itu"
"Baiklah, Aku samperin dia otou-san"
"Semangat anakku"
Dan asuna pun pergi lalu kabaya hanya menggelengkan kepalanya "dasar anak muda, tapi asuna sekarang makin dewasa" ucap kabaya tersenyum••
"Asuna" dan asuna menoleh dan berkata "oh kirito, ada apa?"
"Kapten volo mencarimu, kita dapat tugas lagi"
Asuna menghela nafas dan berkata "baiklah, seperti nya nanti aja aku bilangnya" ucap asuna
"Eh kenapa asuna?"
"Tidak ada, ayok" dan kirito menganggukan kepalanya
"Kenapa dia ya" ucap kirito berpikirKirito dan asuna tiba di tempat kapten volo, semua pasukan dari kapten volo berkumpul
"Kau kemana sih asuna, aku menelponmu beberapa kali tidak jawab" kesal volo
"Maaf kapten, aku keruangan otou-san"
"Ya sudah kita berangkat, ada serangan dari vampire sialan itu"
"Baik kapten" ucap asuna
"Semuanya! Kita berangkat!!" perintah volo
"Uhh menyebalkan" batin asuna••
Asuna kirito dan serta team dari kapten volo berkumpul
Mereka melihat banyak vampire di hadapan mereka
"Asuna kirito, kalian lawan bagian kiri dan sisanya serahkan pada kami" perintah volo
"Ha'i kapten" ucap mereka (asuna dan kirito)
Asuna kirito pun saling tatap dan kemudian menganggukan kepalanya
Mereka berlari dan kemudian menyerang para vampire itu
Tang.. Tang.. Tang..
Suara pedang dengan pedang lalu menebas lawan hingga menjadi debu
Asuna sedikit ngosh-ngoshan namun ia tetap melawan para vampire itu
Dan kirito pun hal sama namun ia tetap menyerang para vampire itu
"Asuna kau baik-baik saja?"
"Hm jangan khwtr aku baik-baik saja, tapi kenapa tiba-tiba banyak vampire disini"
"Entahlah, seperti nya ada sesuatu"
"Aku juga berpikir seperti itu"
Salah satu vampire menyerang asuna dan kirito langsung menangkisnya lalu menusuk vampire itu
Pok.. Pok..pok..
Suara tepukan tangan membuat asuna kirito menoleh"kamu"ucap asuna dan asuna ingin menyerangnya namun kirito malah lebih duluan"kau.. Kau membunuh!!! Adikkku!!"teriak kirito
Tang..
Gabriel mengeluarkan pedang nya dan ia tersenyum sinis"rupanya kamu, kelinci percobaanku kau masih hidup"
"Kau.. Brengsek!" kirito terus menyerang tanpa ampun
Dan santainya gabriel ia menangkisnya dengan santai"kirito hati-hati! "Ucap asuna
Duak..
Asuna menghindar karena vasago menyerang tiba-tiba ke asuna
" yare yare, tinggal sedikit lagi aku mencicipi darahmu nonna manis"
"Cih"
"Aku tidak bisa ke tempat kirito, dia dalam bahaya, gabriel aku akui dia kuat aku jadinya khwtr dengan kirito tapi orang ini.." batin asuna mengepalkan kedua tangannya
"Kenapa, apa kau marah hmm nonna manis" ucap vasago
"Diam! Kau penghalang!" ucap asuna
"Eldire woolsbrug, berikan aku sedikit kekuataan mu untuk mengalahkan orang ini" batin asuna
Pedang asuna mengeluarkan aura dan asuna pun bersiap siaga menyerang vasago
"Menarik" senyum vasago
"Tapi, kau akan jadi makanan ku!" teriak vasago
Vasago menyerang asuna dan asuna menangkisnya lalu menyerang balik
Tang.. Tang.. Tang..
Mereka sama-sama cepat dengan skill pedang mereka, sampai orang-orang tidak bisa melihatnya
"Tambah lagi eldire woolsbrug" batin asuna
Asuna pun menancapkan pedangnya dengan aura merah pekat
Crash..
Mereka saling menyerang dan vasago ambruk dengan darah keluar dari mulutnya
Asuna merasakan sakit di lengannya dengan darah segar keluar"selesai susah, mate kirito, aku akan menolongmu"ucap asuna berjalan dengan letih-letih
Sedangkan itu kirito yang banyak keluar darah dari goresan pedang gabriel
"Tunjukan kekuatanmu Queinella" batin kirito
Pedang kirito mengeluarkan kekuataan
Dan ia pun langsung menyerang gabriel
"Mate!"
Kirito menghentikan serangan itu dan ia melihat seorang lelaki berambut pirang
"Kau.. Raios antinous, kenapa kau kesini! Penganggu saja" ketus gabriel
"Ah kau berani juga ya, tapi aku di perintahkan oleh bos kita untuk mundur sekarang"
"Cih, memuakan" gabriel pun mundur dan raios menatap kirito"maaf ya"senyum raios
Setelah kepergian mereka, kirito pun berlutut karena tak kuasa berdiri
"Kirito" ucap asuna
"Asuna, kau terluka?"
"Ini hanya kecil, kau lebih parah"
Asuna pun membawa kirito ke tempat medis
Dan kirito setengah sadar "gomen asuna merepotkan mu"
"Diamlah, jangan bicara kita akan sampai" ucap asuna
Sesampainya mereka di medis, teresia langsung membantu asuna
"Asuna-san kau terluka juga, duduklah"
"Ya, jangan pikirkanku dulu pikirkan kirito yang banyak luka"
"Wakata" ucap teresia
Aki yang sama seperti teresia yang ahli mengobati orang luka, ia mengobati luka asuna Walaupun asuna menahan sakit"ngomong-ngomong Bagaimana kapten volo? Aku tidak lihat tadi"ucap asuna
" dia masih tidak sadarkan diri setelah melawan para vampire itu"
"Sokka, apa semuanya selamat?"
"Sebagian" jawab teresia
Asuna terdiam namun ia turut berduka kehilangan teman-teman nya yang berjuang melawan para vampire itu
Aki yang sedang membalut perban di lengan asuna lalu selesai lah ia perban kan lengan asuna yang terluka..
"Sudah asuna"
"Arigato aki"
"Sama-sama asuna" ucap aki
"Apa kirito baik-baik saja teresia?"
"Ya, dia hanya luka aja dan juga tidak parah lukanya"
"Sokka, aku keluar sebentar"
"Eh kemana, kau kan masih terluka asuna-san"
"Aku baik-baik saja, hanya keluar sebentar kok"
"Baiklah"
Asuna berjalan dan ia melihat banyak bercak darah
"Ah kapan ini berakhir, sangat memuakan sekali" ucap asuna
Srak.. Srak..
Asuna mendengar suara dari semak-semak dan ia pun memegang pedangnya
Srak.. Srak..
Asuna pelan-pelan jalan lalu menodongkan pedangnya ke leher seseorang yang bersembunyi di semak"vampire " dan asuna mengayunkan pedangnya namun..
"Mate, aku tidak niat untuk bertarung percayalah" ucapnya
Asuna terdiam
"Tolong percayalah dan selamatkan kekasihku! Aku mohon"
"Ah!" asuna melihat seorang wanita yang tergeletak lemas
"Apa ini pancingan" ucap asuna
"Tidak sungguh. Tolong lah dia aku mohon" asuna menatap lelaki itu dan ia melihat lelaki itu benar-benar tidak ada niat jahat
Asuna memasukan pedangnya lalu mendekati wanita itu
"Dia.. Manusia" ucap asuna kaget
"T .olong aku mohon" ucapnyaNext part 7....
KAMU SEDANG MEMBACA
(S2) Jinsei wa sentakuda
Adventurevampire menyerang kota aincrad dimana tempat kota damai dan sejahtera, bagaimana menghadapi para vampire yang menyerang kota Aincrad.. yuk di baca ceritaku sedikit ambil dari anime seraph of the end