10.

86 6 1
                                        

Asuna mengenakan kimino yang di berikan oleh kabaya, ia berjalan dengan helaan nafas beberapa kali, dan juga ia sangat pemalu karena memakai kimino"Apa ini terlalu mencolok aku pakainya" ucap asuna mulai risih apalagi pemandangan orang-orang sekit...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asuna mengenakan kimino yang di berikan oleh kabaya, ia berjalan dengan helaan nafas beberapa kali, dan juga ia sangat pemalu karena memakai kimino
"Apa ini terlalu mencolok aku pakainya" ucap asuna mulai risih apalagi pemandangan orang-orang sekitarnya
"Harusnya, aku tidak usah datang aja tapi kalau tidak datang, uh hukuman itu.. Aku tidak bisa diam kalau tidak ada tugas" batin asuna

"Oh asuna bener itu kamu?" asuna kaget melihat kirito dan ia pun menutup wajahnya dengan tas yang ia bawa
"Asuna" ucapnya lagi
"Dia tidak boleh lihat aku, aku malu sekali" batin asuna wajah asuna pun memerah
"Kirito senpai" asuna melihat seorang gadis mendekati kirito"frenica, kau datang juga di festival"
"Ha'i, senpai sendirian?"
"Ya begitulah, asuna tidak mau masalahnya" ucap kirito menggaruk kepalanya tidak gatal
Asuna mendecih "bukannya gitu, aku mau sebenarnya tapi ughh baka kirito, cumaan aku mikir-mikir dulu masalahnya dan jadinya lebih baik aku pergi sendiri saja" batin asuna
"Ja kalau gitu senpai, bagaimana kalau, sama a-aku saja, kita main-main sekalian nunggu kembang api"
"Apa-apaan ini, dia ingin mendekati kirito" batin asuna tidak senang
"Ah boleh saja frenica"
Asuna kaget karena kirito menyetujuinya"baka kirito, harusnya kau tolak saja"batin asuna
Asuna menghela nafas dan ia melihat kirito dan frenica sudah pergi
Asuna mengikuti kirito dan frenica diam-diam
Kirito dan frenica menikmati permainan sampai mereka canda dan tertawa sama
Semua orang menatap tingkah asuna dan lagi wajah seramnya
"Apaan ini, kenapa jadi begini sih kesal!!" ucap asuna

"Asuna, apa yang kau lakukan ngumpet begitu"
Asuna kaget dan ia melihat jink, wakil dari kapten volo
"Tidak ada" singkat asuna berjalan dengan cepat
Setelah menjauh dari jink, asuna menghela nafas dan ia duduk sambil melihat langit tersebut "ah aku ingin cepat-cepat pulang kerumah, ini bosan sekali" ucap asuna
"Sebenarnya aku benci tempat begini karena.. Setiap seperti ini aku selalu ingat dengan perlakukan orangtuaku"

Flasback..
Asuna berumur 10 tahun, ia senang bisa ke festival, dulu memang Asuna menyukai festival karena ia bisa menikmati permainan, makanan dan juga kumpul keluarga
Brugh..
"Kamu ini menyusahkan sekali ya! Disuruh ikuti apa yang ku katakan malah rengek minta mainan! Tidak malu lihat orang-orang apa! Dasar anak sial!"
Asuna bukannya menangis tapi ketakutan dari sorot orangtua nya

Now..
Asuna menghapus air matanya setelah mengingat masa lalu pahitnya"yahh tapi sekarang aku bebas, Tidak ada yang memarahiku dan memukulku, memang aku anak sial, tapi kenapa aku di lahirkan kalau kalian membenciku, aku sebenarnya Tidak mengerti pikiran kalian "ucap asuna

Asuna sampai melamun dan kirito berjalan sendiri sambil membawa takoyaki ia beli
" eh, itu asuna, itu benaran asuna"ucap kirito
"Tapi dia hari ini cantik sekali" sambung kirito
Kirito pun menghampiri asuna dan dia duduk di sebelah asuna sampai asuna tidak menyadari keberadaan kirito
"Hei jangan melamun" ucap kirito
Asuna kaget dan berkata"k-kirito"
"Yoo, kau mau tidak" tawar kirito ke takoyaki dan asuna mengambil satu takoyaki dan memakannya"hmm enaknya"ucap asuna
"Yokata, aku pikir kau benaran tidak datang ke festival ini"
"Eh.. Bukan gitu, ini perintah otou-san" asuna mengembungkan pipinya
Kirito terkekeh dan berkata "yah tapi setidaknya kau menikmati nya kan asuna"
"Hm mungkin" ucap asuna menundukan kepalanya
"Kenapa asuna?" kirito melihat wajah asuna sedih
"Tidak ada kok, kau kenapa disini bukannya sama frenica"
Kirito menaikan alisnya dan asuna kaget lalu menutup mulutnya"ah etoo aku tidak sengaja melihat kalian tadi, bukan mengikuti kalian kok s-sungguh"
Kirito tersenyum dan ia memberikan takoyaki ke asuna"eh"asuna bingung
"Bagaimana kalau kita main asuna, ayok" kirito menyulurkan tangannya ke asuna dan asuna menatap wajah kirito lalu asuna meraih tangan kirito
"Pasti menyenangkan sekali asuna" ucap kirito
"Entah kenapa, sejak kedatanganmu kirito kamu.. Membuatku banyak berubah, aku benar-benar menyukainya jadinya, ne kirito apa kau bisa merasakan perasaanku ini" batin asuna

Sedangkan itu kabaya melihat asuna bersama kirito
"Lihat kan volo anak-anak itu menyukainya festival ini"
"Hm benar kabaya-sama"
Kabaya melirik volo dan berkata "cabutlah hukuman anak-anak itu, aku akan tanggung jawab"
Volo kaget dan ia menganggukan kepalanya "baiklah kabaya-sama"

Keesokan harinya..
Asuna menguap setelah bangun dari tidurnya, ia meraba ganggang pintu untuk keluar dari kamarnya
"Air, mana air" ucap asuna dan asuna mengambil minum lalu meneguk nya hingga habis"ah segarnya" asuna melirik kamar sebelah dan ia teringat waktu festival membuat dia blushing karena meninggat nya apalagi kebersamaannya dengan kirito
Tiba-tiba..
Drt.. Drt.. Drt..
Phonsel asuna bergetar dan ia membuka pesan masuk
Mata asuna melotot melihat pesan dari volo
"In-ini se-seriusan, kyyaaa! Otou-san pahlawanku, akhirnya hukuman nya di cabut, aku kasih tahu dulu ke kirito"
Asuna mengetuk pintu 3 kali hingga kirito mengusap wajahnya "ada apa" lesu kirito
"Lihat-lihat, kapten volo beri pesan pada ku kalau hukuman kita cabut"
"Ah beneran"
"Tentu saja lihat nih, dan dia meminta kita ke belakang parkir mobil untuk siap-siap ada serangan para vampire"
"Ahh kalau gitu kita siap-siap" dan asuna menganggukan kepalanya dengan semangat

•••••••
Di saat itu.. Kirito dan asuna tiba di tempat itu, ada beberapa anak buah kapten volo serta team medis berkumpul
"Oke semuanya sudah kumpul, saya baru-baru saja dapat informasi kalau ada vampire dan manusia di ruang bawah tanah, jadi kita harus menyelamatkan manusia itu dari vampire itu"
Asuna dan kirito kaget dan mereka saling bertatapan
"Kenapa mereka tahu di sana ada bercouli dan fanation" gumam asuna
Asuna melirik teresia "teresia, kenapa bisa" ucap asuna
"Maaf asuna-san, sebelum nya aku sempet mampir diam-diam ke tempat Bercouli dan fanation untuk memberikan fanation makanan, aku tidak tahu kalau ada yang mengikutiku setelah aku keluar dari ruang bawah tanah" teresia menangis dan asuna mengelus punggung teresia
"Maaf asuna, orang itu memaksaku untuk mengatakan sebenarnya kalau tidak aku akan di tuduh berkhinat dengan markas turtle karena melindungi vampire, dan juga aku akan di bunuh" ucap teresia
"S-siapa melakukan itu teresia, katakan!"
Teresia menghapus sisa air matanya dan berkata "jink"
Deg..
Asuna kaget dan berkata "brengsek"
"Asuna" ucap kirito
"Kirito, ini salahku,karena membawa Bercouli dan fanation tempat itu, tapi aku harus melindungi mereka" ucap asuna mengepalkan kedua tangannya
"Jangan Asuna, kau akan di tuduh tidak-tidak oleh mereka"
Asuna tersenyum dan berkata "aku sudah bilang kan ini salahku, aku siap menanggung semuanya, yang penting aku harus lindungi mereka.. Mereka orang baik kirito, beda dengan vampire lain atau seperti kita kirito"ucap asuna
" tapi asuna"kirito sedih karena nekat asuna dan ia ingin melakukan sesuatu untuk menyelamatkan asuna
"Kalau gitu aku ikut asuna" tegas kirito
"Eh..."


Next part 11...

(S2) Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang