"Asuna, aku.. Aku cinta kamu"
Asuna menghela nafas dan tebakan nya benar
"Gomen ne"
Setelah asuna mendapat kan pedang itu asuna mengembangkan kekuatan pada pedang itu hingga ia mendapatkan keunikan pada pedang itu yaitu baca pikiran orang..
Asuna merasa senang atau merasa lancang karena ia membaca pikiran orang tanpa pemberitahukan atau izin dari orang-orang yang asuna baca
"Ah sudah 5 kali orang mengatakan perasaan" batin asuna
"Asuna-san gawat!! Team volo levantean butuh bantuan asuna-san, mereka.. Mereka di rumunin para vampire" ucap teresia
"Nani! Baiklah terimakasih teresia" asuna pun berlari sangat cepat
"Mate" ucap asuna melompat-lompat dari gedung itu
Sedangkan itu team dari volo levantean
Diam di tengah rumunan para vampire
"Haha jangan sampai mereka mati, ini bisa jadikan bahan makanan kita, bener kan gabriel"
"Ah pikiranmu makan saja vasago"
"Cih, memangnya kenapa! Aku menyukainya dan kau juga kan" ucap vasago
"Kapten bagaimana ini" ucap linel
"Aku sudah hubungi teresia agar asuna kemari, dan sebaiknya kita mancing mereka agar mundur waktu"
"Ha'i kapten"
"Yare yare, apa yang kalian bisikan, percuma saja kalian tidak bisa kabur" ucap vasago
"Apa! Kami tidak akan menyerah dasar vampire" ucap volo
"Cih besar kepala, baiklah kami akan membunuhmu" ucap vasago
Vasago menyerang volo dan volo menangkisnya dengan pedangnya
"Wow benaran punya tenaga ya" sinis vasago
Volo menyerang nya dan vasago menghindarinya
"Kapten hati-hati" gumam linel
Grep..
Linel kaget karena gabriel mencekik leher linel
Linel berusaha melepaskan nya namun tenaga gabriel cukup besar daripadanya
"Linel!" teriak volo
"Hoi.. Hoi jangan mengalihkan pemandangan dong" vasago menendang volo hingga terpental bugh..
Linel sudah tidak ada tenaga lagi dan ia hanya menunggu keajaiban untuk menyelamatkan dirinya
"Asuna tolong"
Duak..
Gabriel menghindar hingga linel berhasil lolos dari cekikan gabriel
Asuna datang dengan tepat waktu lalu asuna mendekati linel yang sudah lemas"linel bertahanlah"
Linel hanya menganggukan kepalanya
"Kalian..." asuna mengepalkan kedua tangannya dan ia pun mengeluarkan pedang nya hingga gabriel kaget karena pedang itu
"Kamu, memakai eldire woolsbrug" ucap gabriel
Asuna kaget hingga pedang itu bergetar sendiri
"Apa-apaan ini" ucap asuna
Gabriel tersenyum dan berkata"sudah lama sekali ya eldire woolsbrug, kau tidak merindukanku pemilik lamamu"
Deg..
"Na..nani" ucap asuna
"Hoi hoi gabriel, apa sudah selesai bicaranya, aku ingin bunuh perempuan jalang itu" ucap vasago
"Tidak, kita mundur"
"Ehhhh.."
"Vasago" menatap sinis ke vasago dan vasago meneguk ludahnya lalu mengendus kesal"baiklah, minah kita mundur"
Semua para vampire pun mundur dan asuna menatap pedang itu"apa yang sebenarnya terjadi"ucap asuna••
Asuna membawa linel dan volo ke medis markas turtle, menurut dokter mereka baik-baik saja namun dipikiran asuna hubungan gabriel dengan pedangnya ituSesampainya dirumah, asuna menjatuhkan dirinya di kamarnya
Dan ia menutup kedua matanya, hingga asuna berada di sebuah tempat eldire berada
"Eldire!!"
Eldire duduk dengan wajah sedih
"Maksudnya apa itu lelaki itu-"
"Gommenase, aku tidak menceritakan ini denganmu sebenarnya dia gabriel miller dia dulu tuanku" ucap eldire
Asuna kaget dan berkata "pantes aja reaksinya" asuna ingat pedang nya getar
"Gommenase"
"Untuk apa kau minta maaf denganku, atau jangan-jangan kau masih menginginkan kembali dengan tuanmu itu" dan eldire diam atau tidak menjawabnya
"Aku mengerti, aku akan kembalikan dirimu ke bawah tanah" ucap asuna
"Ah apa! Ojo-sama"
"Aku paham kok, dengan perasaanmu eldire gomen, seperti nya aku tidak membutuhkanmu"
Eldire kaget dan asuna pun menghilangAsuna membuka kedua matanya dan bangun dari tempat tidurnya
"Aku benar-benar kecewa" ucap asuna mengepalkan kedua tangannya••
Di tempat kabaya..
"Oh kau ingin mengembalikan pedang itu asuna"
"Ha'i, aku tidak pantes memakai nya"
"Sokka, aku sudah dengar dari volo kalau ini tentang gabriel"
Asuna kaget dan berkata "otou-san kenal dengannya?"
"Lebih kenal anakku, dia adalah teman otou-san, kami sama-sama melawan para vampire tapi gabriel tiba-tiba berkhinat dengan kami dan memilih jadi vampire, Aku benar-benar tidak mengerti kenapa dia memilih vampire" ucap kabaya
"Oh ja otou-san aku kembalikan"ucap asuna menaruh pedang itu di meja kabaya
" baiklah, tapi otou-san akan simpan di ruangan ini sampai kau berubah pikiran anakku"
"Tidak akan, aku kecewa otou-san"
"Permisi otou-san" sambung asuna meninggalkan kabaya
"Ah asuna sekarang benar-benar dewasa ya" ucap kabaya menatap pedang itu
"Sa.. Apa pilihanmu eldire woolsbrug?"••
Asuna berlari sangat jauh dari markas turtle
Dan ia sampai di sebuah bukit hingga ia bisa melihat pemandangan laut
"Ahh menyebalkan sekali, gabriel kau sebenarnya tujuanmu apa sih lalu eldire cih iblis macam apa kau!" kesal asuna
"Tapi.. Aku"
Wush..
Angin berhembus membuat rambut asuna berterbangan"aku akan lebih kuat lagi walaupun pedang itu tidak ku gunakan"ucap asuna mengepalkan kedua tangannyaKeesokan harinya..
Di jam 6 pagi, asuna lari pagi lalu setelah itu ia melakukan kegiatan latihan fisik serta latihan pedang..
Setiap hari asuna lakukan tanpa pandang lelah sedikit pun, semua memandang asuna terlihat aneh dan lagi humor tentang memgembalian pedangnya sudah tersebar luas namun asuna mengabaikan nya karena baginya itu tidak penting1 minggu setelah melepaskan pedang itu, namun ada disisi asuna menginginkan pedang itu namun kekecewaannya membuat dia tetap melupakan pedang itu eldire woolsbrug
Kabaya diam-diam memperhatikan asuna
"Aku tahu asuna menginginkan nya tapi, ini salahmu eldire woolsbrug, karena kau milih tuanmu lama yang sudah mengkhinatimu termasuk aku, tapi aku tidak maksa jika kamu tetap milih tuanmu lama" ucap kabaya melirik pedang itu
Eldire woolsbrug memeluk lututnya dengan wajah sedih
"Apa yang harus aku lakukan, gabriel-sama, asuna-sama" batin eldire
"Oh kabaya-san, kau yakin umumkan soal pedang ini"
"Hm tentu aja, kita harus cari pengganti asuna"
Deg..
Eldire woolsbrug kaget mendengar perkataan kabaya"nani"batin eldire
"Wakata, tapi dia kan pilih tuannya lama"
"Aku tahu, aku juga sebenarnya berpikir untuk memberikan gabriel tapi, aku tidak bodoh karena jika aku memberikannya, maka para manusia akan dampak buruk jadinya"
Eldire gementar hingga kabaya melirik pedang itu
"Baiklah, aku akan melakukan apa perintahmu kabaya-san"
Degdegdeg..
Eldire mengepalkan kedua tangannya dan pedang eldire pun bergerak membuat kabaya tersenyum
"Sudah kau putuskan eldire woolsbrug, lakukanlah"
Sedangkan itu asuna duduk di belakang rumahnya setelah ia latihan
"Ah lelahnya" ucap asuna menatap langit biru
Wush..
"Ehhh" asuna melihat pedang itu terbang hingga asuna kaget"kau.. Eldire woolsbrug"
"Aku sudah putuskan ojo-sama, aku pilih ojo-sama, tolong maafkan saya"
"Eldire"
"Maafkan saya ojo-sama, saya pilih tuan saya asuna yuuki dan aku sudah lupakan tuanku lama"
Asuna tersenyum dan berkata "baiklah eldire woolsbrug, tolong kerja samanya" ucap asunaNext part 3...
![](https://img.wattpad.com/cover/243605243-288-k101521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(S2) Jinsei wa sentakuda
مغامرةvampire menyerang kota aincrad dimana tempat kota damai dan sejahtera, bagaimana menghadapi para vampire yang menyerang kota Aincrad.. yuk di baca ceritaku sedikit ambil dari anime seraph of the end