5.

109 7 0
                                        

#medis markas turtle..
"Anakku! Asuna kau baik-baik saja kan" panik kabaya
"Otou-san" kabaya memeluk asuna membuat asuna tertegun"jangan khwtr otou-san aku baik-baik saja kok"ucap asuna
Kirito melihatnya dan ia memalingkan wajahnya

Flasback..
"Aku memiliki kekuataan baca pikiran dari kontrak iblis yang ku gunakan" ucap asuna
"Jadi begitu, berarti kita sama"
"Eh"
"Sebenarnya aku juga kontrak dengan iblis dan aku juga memiliki kekuataan melihat masa depan asuna"
Asuna kaget dan berkata "benerkah"
"Ha'i, saat aku menyentuh seseorang aku langsung bisa melihatnya" ucap kirito memegang pedangnya
"Jadi begitu aku mengerti, tapi gommenase aku melancang membaca pikiranmu kirito, aku tidak sopan"
"Ah tidak, aku juga minta maaf"
"Eh, jangan-jangan kamu melihat masa depanku?"
Kirito menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berkata "begitulah"
"Wuahh terus, apa yang kau lihat kirito?"
"Hm eto.. Eto ah kau akan jadi kuat asuna"
Asuna menatap tajam ke kirito membuat kirito meneguk ludahnya "itu lah yang ku lihat" ucap kirito berbohong
"Hm naroto" ucap asuna
"Ne asuna, bukankah kau memiliki ayah bernama kabaya akhiko?"
"Ah otou-san, sebenarnya otou-san mengangkat ku sebagai anaknya setelah dia menyelamatkan ku, dia banyak menghajariku setelah aku disini, dia ayah yang baik ku temukan daripada orangtuaku" ucap asuna
"Memangnya kenapa orangtuamu membencimu?"
Asuna menggelengkan kepalanya "aku tidak tahu, aku sudah tersiksa sejak aku umur 5 tahun, mereka melampiaskan amarahnya ke aku, dan mengatakan aku pembawa sial dan anak setan, aku sangat membencinya mendengar mereka mengatakan aku seperti itu, tapi.. Doaku untuk berharap mereka mati terwujud setelah para vampire datang, entah kenapa aku merasa bahagia sekali dan juga bebas dari mereka, tapi di satu sisi aku merasa seperti orang jahat dan durhaka pada mereka, tapi.. Hiks aku tidak mau begini terus, disiksa mereka hiks, aku lelah kirito" isak asuna
"Dan mereka selalu menghantuiku kirito seolah-olah aku penyebab kematian mereka hiks" sambung asuna
"Asuna"
"Aku harus bagaimana kirito, aku merasa aku seolah-olah aku bersalah sekali" ucap asuna
"Tidak! Kau tidak salah asuna" ucap kirito
Deg..
Asuna kaget"kenapa?"
"Kau percaya namanya takdir dan tuhan?"
"Hm"
"Ja berarti bukan salahmu asuna, ini memang keputusan tuhan mengambil orangtuamu untuk membebaskanmu dari siksaan mereka, kau tidak salah asuna, sangat tidak bersalah" ucap kirito
"Kirito, a..arigato"
Blush..
Wajah kirito memerah setelah asuna mengatakan terimakasih "kau sekarang punya ayah, yang begitu baik denganmu jadi jangan buat dia kecewa"
"Ha'i kirito"
Kirito tersenyum lalu melirik laut itu dengan wajah sedih"aku sangat benci dunia vampire"ucap kirito
"Eh, kenapa kirito?"
"Aku sangat benci dunia vampire"
"Semua orang begitu kirito termasuk aku"
"Ya, sebab itu aku sangat membencinya karena mereka membunuh keluargaku lalu membawaku di tempat mereka untuk objek makanan mereka" ucap kirito
"Eh jadi kau pernah-"
"Iya, bersama adikku waktu aku umur 10 tahun lalu adikku 7 tahun" ucap kirito
"Saat kami ingin kabur, malah kami dapat perangkap lalu adikku, adikku menyerahkan diri demiku dan aku langsung kabur" ucap kirito menutup wajahnya
"Kirito"
Kirito bangun dari duduknya lalu menyulurkan tangannya ke asuna"ayok kita kembali, kita bisa masuk angin jika diam begini terus"ucap kirito
Asuna meraih tangan kirito
"Kirito"
"Tolong, simpan cerita ku tadi asuna"
"Ha'i kirito"
Kirito tersenyum dan berkata "aku harap kita bisa team lebih hebat daripada lain asuna, tolong kerja samanya"
Asuna menganggukan kepalanya

Now..
"Kirito, terimakasih sudah selamatkan putriku" ucap kabaya dan kirito kaget karena melamun"ah ya kabaya-san sama-sama "
"Kalian istrihat lah dulu, otou-san akan urus masalah ini"
"Ha'i terimakasih otou-san" ucap asuna
Setelah kepergian kabaya akhiko, kini tinggal mereka berdua asuna dan kirito
"Kau baik-baik saja kirito?"
"Ah aku baik-baik saja kok tenang saja"
"Yakin? Aku memperhatikan kamu melamun, apa yang kau pikirkan kirito apa jangan-jangan kau memikirkan soal tadi"
"Tidak ada kok, udah kau istrihat ya aku mau jalan-jalan dulu"
"Ah baiklah" ucap asuna

••
Kirito berjalan hingga ia menghela nafas "ah pertama kali aku menceritakan tentangku ke asuna tapi entah kenapa aku nyaman dengannya, apa benaran aku dan dia-" blush kirito memerah wajahnya lalu menggelengkan kepalanya "tidak, ini belum saatnya" ucap kirito
"Kirito senpai" ucap teresia
"Kamu ehm teresia kan?"
"Ha'i, senpai habis ke tempat asuna-san?"
"Ya baru aja keluar"
"Bagaimana keadaannya?"
"Baik saja kok sekarang dia lagi istrihat"
"Ah yokata, kapten volo merasa salah sekali soal ini"
"Ah kapten volo, tapi kami tidak menyalahkan dia kok karena kami lah yang tidak hati-hati, oh ya kau mau kemana?"
"Aku harus berkunjung ke tempat pasien senpai"
"Naroto, ya sudah"
"Hm"
"Aku bingung mau kemana, apa sebaiknya aku jalan-jalan ke kota Aincrad saja" batin kirito dan akhirnya kirito pun memutuskan pergi ke kota aincrad
Lalu asuna, sama sekali tidak bisa istrihat dan ia membuka korden dekat dirinya
"Itu kan kirito, dia mau kemana?" gumam asuna dan asuna terus memperhatikan kirito hingga kirito berada di kota Aincrad

1 minggu sudah berlalu, hubungan asuna dan kirito menjadi akur membuat orang-orang pada iri, baik itu kaum laki maupun perempuan
Asuna dan kirito selalu bersama dalam misi dan tentu berhasil bersama
Namun kebersamaan mereka membuat mereka tubuh rasa suka dan kenyamanan

#cafe_Aincrad
"Ganpae!" asuna bersulang bersama kirito yang berhasil dalam misi
Dan asuna meneguk minuman jus itu
"Asuna"
"Hm nani?"
"Kau tidak perhatikan sekitar kita" kirito melihat orang-orang menatap  tajam ke kirito dan asuna menoleh lalu memukul pundak kirito"jangan khwtr mereka tidak akan macam-macam kirito"
"Ah ya sih tapi tetap saja tidak nyaman" ucap kirito
Setelah puas di cafe, mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah
"Ah kenyangnya" ucap asuna mengelus perutnya
"Arigato traktir nya kirito" sambung asuna
"Ha'i sama-sama asuna, tak terasa sudah 1 minggu disini dan lagi bisa kerjasama dengan asuna"
"Hm, aku tidak menyadari sudah 1 minggu kirito"ucap asuna
Sesampainya di rumah..
" eh, siapa ya"ucap asuna melihat mobil sedan hitam
"Asuna"
Deg..
"Kamu.." ucap asuna kaget
"Dare asuna?"
"Dia..."
"Namaku nobuyuki sugou tunangan asuna"
"Na..nani, tunangan" ucap kirito kaget

••
Di ruang tamu..
Asuna menaruh secangkir teh ke sugou
"Arigato tunanganku" ucap sugou
"Jangan panggil aku seperti itu sugou, jadi untuk apa kau kemari?"
"Hm, tentu saja bertemu tunanganku, aku berusaha kemari asuna setelah aku dengar kau dan dia satu rumah" ucap sugou melirik kirito dan kirito tentu kaget
"Itu tidak ada hubungan mu, lagipula ayahku menyetujuinya"
"Kabaya akhiko sudah menceritakan nya tapi aku masih tidak terima karena tunanganku satu rumah dengan laki lain"
"Hm gitu, tapi aku menerimanya, apa kau masih tidak setuju?" tanya asuna
"Astaga, asuna kau masih bersikap dingin terhadapku padahal bentar lagi kita nikah"
Asuna mendecih
"Tapi, aku senang kau baik-baik saja, itu sudah cukup untukku" ucap sugou menaruh secangkir teh
"Ja kalau gitu, saya pamit dulu asuna" ucap sugou berdiri lalu sugou mendekati asuna dan mencium rambut asuna
Kirito langsung memalingkan wajahnya
"Jaga sopan santunmu sugou" asuna menepisnya
"Hahaha wakata, jaga dirimu baik-baik asuna"

Setelah kepergian sugou..
Asuna menghela nafas "ah kenapa dia datang sih, menyusahkan sekali" ucap asuna
"Gommenase asuna, karena aku eto aku tidak tahu kau sudah tunangan"
"Tidak usah minta maaf, lagipula tunangan bodoh itu aku tidak suka, aku ingin istrihat dulu kirito" dan kirito menganggukan kepalanya
Setelah asuna masuk di kamarnya, kirito menyentuh dadanya"ah sakit sekali, asuna sudah punya tunangan, apa.. Aku tetap menyukainya walaupun dia sudah tunangan tapi dari kekuataan ku, dia takdirku"ucap kirito
"Bagaimana ini" sambung kirito

Next part 6...

(S2) Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang