BAG 40

14 3 0
                                    

Seorang detektif memasuki ruangan introgasi di temani dengan 2 temannya.

Ia membolak balik kertas di sebuah papan.
Lalu ia duduk di tempat duduk yang sudah di sediakan.
Di depan nya sudah berada bibi nando yang duduk di ruangan yang hanya berisi meja dan kursi yang ia duduki.
Ruangan antara detektif dan bibi nando hanya di batasi oleh kaca lebar.

"Kepada ibu Susi Suswati?" Ucap Fery sang detektif.

Bu susi alias bibi nando hanya tunduk terdiam.

"Tolong jawab pertanyaan saya dengan jawaban Ya/Tidak" Fery.

"Apakah ibu mengetahui tentang kejadian ini?"

"Iya" Bu susi.

"Apakah ibu sudah merencanakan ini sebelum nya?" Fery

"Tidak" bu susi sambil ketakutan, ia meremas rok yang ia pakai.

"Oke mulai sekarang jawab pertanyaan saya dengan sejujur jujurnya" fery.

"Siapa yang membuatkan kopi pak sutaryadi?" Fery.

"Saya, tapi setelah itu bukan saya yang melanjutkan" Bu susi.

"Lalu siapa?" Fery

"Non vina, pacar nya den Nando" Bu susi.

"Kapan terakhir kali anda membuka laci?" Fery

"Seinget saya tadi pagi, saya ingin mengambil ikat rambut saya, namun saya tidak melihat, barang itu berada di sana" Bu Susi.

"Warna apa ikat rambut yang anda ambil.?" Fery

"Merah" Bu susi.

"Dimana anda mengambil ikat rambut berwarna merah itu?" Fery.

"Di laci atas pojok kanan" Bu Susi

"Anda berbohong" Danis salah satu detektif yang berada disitu.

Bu Susi pun langsung mendangakan kepala nya dan terkejut.

"Saat tadi saya memeriksa, ikat rambut berwarna merah itu ada di sebelah serbuk tersebut, dan sekarang anda memakai ikat rambut berwarna ungu." Ucap Danis.

"Hah" Bu susi pun langsung membuka ikat rambutnya dan benar itu berwarna ungu.

Dan bu susi pun teringat kejadian tadi pagi di pasar ketika ada seorang anak kecil yang minta di ikatkan rambutnya.

"Saya nggak berbohong pak, saya tadi pagi sedang pergi ke pasar. Lalu anak kecil minta di ikat kan rambut namun ia tidak mempunyai ikat rambut, jadi saya memberikan ikat rambut berwarna merah itu kepadanya, ketika saya sampai di rumah saya mengikat rambut saya lagi dengan ikat rambut ini, ikat rambut ini saya masih menaruh nya di kamar mandi, jadi saya tidak membuka laci lagi." Bu Susi.

"Lalu mengapa ikat rambut yang berwarna merah itu bisa ada di dalam laci?" Fery.

"Say--"

"Proses pemeriksaan pertama selesai, proses akan berlanjut setelah saya menyelidiki kembali" Fery.

Lalu Detektif itu pun keluar.

"Bibi mu belum menunjukan sebagai tersangka yang bersalah, kami harus menemukan bukti-bukti yang lebih akurat" Fery bertemu nando yang sudah menunggu di ruang temu.

"Hmm" Nando.

"Pak ini hasil dari sidik jari" seorang penyelidik memberikan hasil tersebut.
Lalu membukanya.

"Vina?" Fery. Lalu nando mendengarnya.

"Vina? Boleh saya lihat pak?" Nando.

Pak Fery memberikan sebuah berkas hasil tes sidik jari.

HALLUCINATIONS DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang