BAG 23

23 4 0
                                    

"Dina?" Bry terkejut dengan apa yang di lihatnya.

********
Flashback brylian
-SMP Negeri II Sidoarjo-

"Aku sudah terpilih menjadi Tim Nasional Indonesia U-16. Maaf." Brylian

"Jadi?" Dina menangis.

Mereka di sebuah taman sekolah.

"Maaf." Brylian
Dina masih terus menangis. Karena ia mengerti pasti brylian akan terus tinggal disana.
Tiba tiba dina tersenyum dan menghapus air matanya.

"Kamu yang sukses yah disana. Nanti aku nyusul kamu. Aku bakal sekolah di kota." Ucap dina

Brylian tersenyum. Dan mengusap kepala dina.

*********
Back

Dina langsung memeluk brylian. Dan brylian pun kaget sekaligus panik. Karena di sebelahnya ada dila.

"Lian aku udah bilang kan kalo aku bakal nyusul kamu. Aku sekolah di kota. Pasti kamu kesini lagi nyari aku kan?, Terus mau ngucapin selamat karena aku udah lulus" ucap dina dengan penuh semangat.
(Lian adalah panggilan khusus dina kepada brylian)

Sementara itu dila pun melongo melihatnya. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Harus sedih? Marah? Kaget?. Sudah mencampur rata perasaan itu di hati nya dila. Sehingga ia tidak bisa berkutik dan berkata apa apa.

"Kenapa dina bisa sekolah disini?, Duh Gimana nih" ucap brylian dalam hati.

"Eh ini siapa lian?" Tanya dina sambil melihat dila.

"Oh ini--inii-- ini emmm" brylian

"gue mau bilang gebetan tapi gue gaenak jir" ucap nya dalam hati.

"Kenalin" ucap dila sambil menjulurkan tangan lalu di jabat oleh dina.

"KONCO NE LIAN MU"
(temen nya lian mu)

Lalu dila meninggalkan mereka berdua. Dengan perasaan yang panas.

"Siapa lagi itu!"
"Ga nyangka ko bry kaya gitu!"
"Kenapasih!"
"Ko gue jg mau sama orang terkenal!"
"Org terkenal pasti aja fakboi!"
Dila mendumel sendiri sambil berjalan.

"Lian dia kenapa ko dia kaya ngebentak aku?" Tanya dina

"Eh dia gpp" brylian masih bingung harus bagaimana. Jadi ia juga bingung tak bisa berbicara.

"Ben-tta-arr yaa" ucap brylian dengan gugup.

Brylian pun mencari dila. Dan ketemu ia sedang berada di lorong kelas. Lalu ia tarik tangannya agar dila berhenti lari.

"Tunggu" ucap brylian dengan nafas terengah-engah.
Dila menunduk.

"Dil?" Brylian pun menunduk ke bawah dan melihat wajah dila. Lalu ia dapati dila sedang menangis.

"Jangan nangis" bry

"Lepas" dila menghempaskan tangan brylian yang memegang nya.

Lalu brylian menangkapnya lagi lalu memeluk dila.

"Lepasin bry" dila mencoba melepaskan pelukan brylian sambil menangis.

Karena sedang ada acara wisuda. Dan acaranya pun sudah selesai. Jadi suasana lorong kelas menjadi amat sangat sepi. Tinggal mereka berdua lah yang berada disitu.

"Lepaass hiks hiks" dila mulai lemas.
Dila pun pasrah dan tidak mencoba melepaskan pelukan brylian.
Brylian mulai melepas pelukannya.
Dan memegang kedua bahu dila.

"Dengerin."
"Sekarang kamu tenang dulu dila"
"Aku bakal jelasin semuanya, tapi gak sekarang, kamu bisa paham?" Ucap brylian dengan lemah lembut.

HALLUCINATIONS DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang