[RE] | 07 | Misi Pertama

1K 102 39
                                    

SEMINGGU berlalu, hari-hari yang dilewati ejen muda berjalan seperti biasanya. Mereka sekolah, latihan, mengerjakan tugas-tugas sekolah, nongkrong di warung Pak Udin, rebahan, dan lain sebagainya.

Belum ada misi yang diberikan selama seminggu itu. Jadi, sekarang, beberapa ejen muda meluangkan waktunya untuk bermain game.

"Yah, gue mati!" pekik Annisya saat mengetahui servernya kalah karena dibunuh. Sekarang, mereka sedang memainkan sebuah permainan video game yang sempat viral pada masanya, yaitu Among Us.

"Omg! Annisya mati! Siapa yang bunuh cewek gue, woy!" seru Sayyid dengan urat-urat yang sudah mulai bermunculan di wajahnya.

"Who's Impostor?" tanya Moon.

"Sok nginggris lo!" ejek Jet.

Moon melirik Jet sinis. "Yaudah, emangnya kenapa? Sirik aja kalau gue bisa ngomong bahasa Inggris. Bilang aja kalau lo nggak bisa."

"Enak aja! Sembarangan kalau ngomong!"

"Udah, gaesss ... sekarang ini yang bunuh cewek gue siapa?!" tanya Sayyid lagi dengan gemas.

"Yaelah, lo nggak usah ngegas ngapa."

"Makanya sekarang kita lanjut main."

"Iya ... galak amat."

Naira menggelengkan kepalanya kecil, kemudian raganya langsung duduk disamping Ali. Bukannya kenapa, ada satu pertanyaan yang muncul di benak Naira dari kemarin dan pertanyaan itu ada hubungannya dengan Ali.

"Ali, gue mau nanya, deh."

"Hah? Nanya apaan? Kucing gue?"

"Yeuuu, gue mana tahu kalau lo punya kucing. Bukan nanya itu."

"Yaudah, bilang aja, gue mau lanjut main, nih! Bentar lagi menang," Ali menunjukkan layar tabletnya yang menunjukkan bahwa ia sedang memainkan permainan video game, namun ter-pause karena ada Naira.

"Akhir-akhir ini gue sering ngeliat lo di Markas terus, bareng sama Alicia, Iman, dan Rudy. Maksudnya, kalian berempat itu masih mendep adem ayem disana, padahal latihan udah selesai."

"Lha, nyadar juga. Gue kira nggak ada yang tahu."

"Itu artinya gue peka. Emangnya kalian itu kenapa, sih? Ada kegiatan apa lagi?"

"Tapi gue takut sombong."

"Lha? Takut sombong kenapa?"

Ali cuma nyengir. "Jadi ... gue, Alicia, Rudy, sama Iman ... dapet latihan tambahan gitu."

"Latihan apa?"

"Super Agents."

"WHATTTTT?!"

Itu bukan Naira, tapi Annisya, Sayyid, Moon, Jet, Chris, Khai, dan Bulat yang kebetulan ada disana dan tak sengaja mendengar percakapan antara Ali dengan Naira.

Ali langsung menutup kedua telinganya dengan bantal sofa. "Ahelah, lo pada nggak usah teriak, kan? Kaget boleh, tapi jangan teriak, lama-lama cermin juga bakal Innalillahi wa Inna ilahi raaji'un dengerin teriakan kalian," dumel Ali.

"Aliiiii! Kok, lo nggak bilang sama gue?" Khai menggoyangkan kedua pundak Ali berkali-kali.

"Aduh ... emangnya harus bilang, ya?"

"Harus, lah, koplak! Kita, kan, temen!"

"Temen apaan yang pergi ke warung Pak Udin tapi nggak bawa duit dan akhirnya minjem duit gue yang sampai sekarang belum dibalikin?"

"Itu lain cerita," kali ini Khai yang nyengir. 

"Halah, basi!"

"Eh, Li. Emangnya latihan kayak gitu dilatih sama siapa?" tanya Naira lagi.

Hey Young Agents (Ejen Ali FF) AOF #1✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang