[RE] 🎦Trailer🎦

541 65 2
                                    

Trailer aja pake diedit ulang, wkwkwkw ...

Berikut adalah gambaran sebelum kalian beranjak ke bab selanjutnya yang tidak akan muncul dalam bab-bab cerita yang lain, jangan lupa putar lagu dibawah jika ingin menambah unsur dramatis a.k.a heroik bagi cerita ini :v

[DAFTAR PUTAR : NEVEL - Number One]

Walau rintangan kan slalu menghadang

Ombak keras akan kuterjang

Disini kita kan slalu buktikan

History yang kita impikan~🎶

***

MATA itu terbuka perlahan, rintihan terdengar karena rasa sakit, tak hanya itu, kaku mulai menjalar ke seluruh tubuhnya sehingga ia tidak bisa bergerak sama sekali, matanya mencoba menyelaraskan pencahayaan yang redup di dalam ruangan itu.

"Errrr ..."

Seseorang berada di hadapannya, menatapnya sambil tersenyum tipis, suara yang lembut dan mematikan itu dikeluarkannya. "Bagaimana keadaanmu sekarang ..."

"Nothing ..."
 
Itulah jawaban yang keluar.

"I feel nothing ..."

Dia tersenyum mendengar jawaban tersenyum, kemudian menghampiri sosok yang terduduk kaku itu dan mengusap kepalanya tipis. "Jangan khawatir ... setelah ini aku akan membebaskanmu ... kau tahu siapa dirimu?"

"No ... who am I?"

"Kau ... adalah Darkside ..."

***

Dia terduduk di pojok ruangan dengan kedua kaki yang menekuk, kedua tangannya diletakkan diatas lututnya, dan kepalanya menunduk dalam, hanya bisa pasrah dengan keadaan.

Suara langkah kaki terdengar, dan dari suaranya, sepertinya bukan hanya satu orang saja yang berjalan terburu-buru, tapi juga beberapa orang.

Dia mendongakkan kepalanya ... menatap beberapa orang yang melewati ruangannya dengan keadaan panik, jika sudah seperti ini, artinya ada sesuatu yang akan terjadi.

"Ada apa?"

Dia melihat seseorang mendekati ruangannya, menatapnya intens dan juga kasihan, dia langsung berdiri dan hendak berjalan mendekati orang tersebut, hingga sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Ini sudah darurat, kami tidak bisa melakukan sesuatu selain memintamu untuk ikut bertarung dengan kami."

Dia mengerjap matanya beberapa kali. Tunggu? Ini serius?

"Maksudnya?" Dia menatap tak percaya. "Aku boleh keluar?"

"Tentu saja."

***

"Haish, Anak-Anak yang lucu."

Seorang pria menggelengkan kepalanya kecil melihat sekumpulan orang yang berada tidak jauh dari tempatnya. Senyuman tipis yang sempat tercetak itu kini berganti dengan senyuman getir. 

"Dan ini harus dilakukan? Ketua teras bisa membunuhku jika mereka tahu."

"Tidak jika kau berhasil membunuh mereka."

"Jika mereka tahu, aku bisa dijatuhi hukuman mati."

"Memang begitu, kan, risikonya?"

Pria itu mengusap wajahnya kasar, merapatkan pakaiannya yang berwarna gelap dan menyiapkan senjatanya, berjalan mendekati salah seorang diantara sekumpulan orang itu untuk menyerangnya dari belakang.

Sret!

Orang itu melihatnya, dan sebelum dirinya terkejut atau berteriak, pria itu sudah membungkam mulutnya dengan menyerangnya.

***

"Cepat! Cepat!"

Sebuah kapal berukuran besar sudah siap untuk berlayar, semua orang naik kesana, dan salah seorang pria menyalakan sebuah alat yang memunculkan layar hologram berbentuk peta dan diletakkan diatas meja. "Lokasi kita adalah Pulau Rahasia, yang tidak ada di dalam peta."

"Jadi disini lokasi Markas Rahasia MATA?"

"Bagaimana status mereka yang ada disana sekarang?"

Seorang wanita menjawab pertanyaan dari orang yang bertanya. "Semua ejen MATA disana sedang bersiap-siap untuk mempertahankan markas, karena Darkside akan datang dalam waktu kurang dari satu jam."

"Kira-kira kapan kita bisa sampai kesana?"

"Kemungkinan besar lima jam, tapi jika kita melewati jalan pintas yang pernah kuberitahu tempo hari, kita akan tiba dalam waktu kira-kira dua jam."

"Tidak ada yang lebih cepat lagi?"

Wanita itu menggeleng. "Tidak ada, aku hanya menemukan itu. Bisa saja ketika kita sampai disana, kita sudah tidak punya harapan."

"Jangan berpikir begitu, mereka Ejen MATA, kan? Mereka adalah badan pelindung, mereka pasti bisa, setidaknya dengan kehadiran kita disana, kita akan tahu status mereka dan mengurusnya."

"Jadi, kita tetap lanjutkan perjalanan?"

"Tentu saja, ini perintah Ketua Teras, tidak bisa dibantah. Kita harus membantu mereka. Lagipula ..."

"Aku sudah lama tidak bertemu anak itu."

"Baik."

Kapal tersebut berlayar ke lautan luas, dengan kecepatan penuh dengan satu harapan yang pasti.

***

"ALI! BEGO! LO NGAPAIN?"

"Maaf, Alicia. Gue ... gue kurang sigap."

"INI NGGAK ADA HUBUNGANNYA SAMA KURANG SIGAP, BODOH. LO NGAPAIN MUNCUL DEPAN GUE?!"

"Kalau ... gue nggak ada ... lo terluka."

"ANJIR, ALI!"

***

"Kabar buruk!"

"Kenapa, Musa?"

"Cepat beritahukan kepada semua Ejen MATA! Aktifkan perisai plasma untuk melindungi kawasan ini!"

"Musa! Kenapa, weh?"

"Mereka akan tiba dalam waktu belasan menit! Kita nggak boleh menunda-nunda!"

"MUSA! DENGERIN GUE DULU!" David mencengkeram bahu Musa dan memaksa pemuda itu untuk menatapnya, "Jangan panik kalau kita nggak tahu alasannya. Sekarang, jawab pertanyaan gue! Kenapa? Kabar buruk apa?"

Musa menghela napas, menatap David, "Harusnya lo bisa baca pikiran gue, Vid! Mereka tahu lokasi Markas Rahasia!"

"Hah? Mereka ..."

***

"Mari kawan kita buktikan! Gapai semua yang diimpikan! Nyanyikan lagu kemenangan untuk kita selamanya!~"

Dah, itu aja. Jangan lupa VOTE sama KOMEN, bestie!

Total Words : 700+

Hey Young Agents (Ejen Ali FF) AOF #1✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang