[RE] | 08 | Griselda

885 101 8
                                    

JENDERAL Rama terlihat mondar-mandir di dalam Briefing Room. Ketua-ketua teras menyadari bahwa Jenderal Rama kelihatannya sangat resah karena ejen-ejen muda yang menjalankan misi itu belum juga kembali.

"Rama ..." panggil Alika. "Aku yakin anak-anak itu pasti akan kembali, aku tahu apa yang kamu rasakan."

"Ini bukan masalah apa, aku hanya mengkhawatirkan Alicia ..." gumam Jenderal Rama. Siapa yang tidak khawatir waktu anaknya pergi dan belum ada kabar selama lebih dari lima jam?!

"Aku yakin dia akan baik-baik saja, Rama. Kita tahu tentang Alicia, bukan?" Shafira juga ikut menenangkan Jenderal Rama. 

Shafira melirik kearah Musa dan David sambil menghela napas. "Musa, David! Menurutmu, apa yang harus kita lakukan? Ejen-ejen muda sampai sekarang belum kembali."

Musa mengusap wajahnya. "Aku sebenarnya tidak yakin, Darkside bukan kelompok gangster yang sering dikalahkan oleh mereka dulu."

"Iya, bukan hanya mengedar barang, tapi juga menyiksa korbannya, yang paling parah jika korban sudah menghembuskan napas terakhirnya," tambah David.

"Menyiksa korbannya?" tanya Jenderal Rama.

Musa mengangguk. "Mereka melakukan itu agar korban tidak memberitahukan kejahatan mereka kepada pihak yang berwajib. Dan dua tahun ini sudah banyak kasus orang hilang yang berakhir dengan mereka yang terluka parah, sekarat, atau bahkan mati."

Alika yang mendengar ucapan Musa hanya bisa menegang. "Kalau begitu, mungkin lebih baik kita pergi ke lokasi mereka?"

"Benar kata Alika, aku tidak ingin hal buruk itu terjadi, mereka masih kecil," tambah Shafira.

"Baiklah, kita tunggu dalam waktu lima belas menit, jika mereka belum kembali atau belum memberikan status, kita akan pergi."

***

"Rudy ... Alicia ... kalian dimana?"

"Mereka masih belum bisa dihubungin, ya?" Naira mendesah kecil.

"Nggak ada yang bisa nyari lokasi mereka apa?" tanya Ali.

Naira, Syamil, dan Iman hanya menggeleng, Ali semakin dibuat frustasi, apalagi ketika ia mendengar suara seorang perempuan yang berasal dari alat komunikasi Rudy.

"Menurut kalian ... cewek tadi siapa?" sahut Syamil.

"Bisa jadi Griselda, atau mungkin anggota Darkside?"

"Kayaknya nggak mungkin anggota Darkside, mayoritas anggotanya, kan, cowok. Berarti emang Griselda," timpal Naira.

"Emangnya lo pernah denger?"

"Nggak, sih. Tapi siapa yang tahu?"

"Gue juga mikir gitu," ujar Ali. "Sekarang kita gimana?"

"Errr ... kita berpencar cari mereka?" usul Naira.

"Berpencar?" tanya Ali memastikan. "Tapi kalau nanti kita ketangkap satu-satu gimana? Mendingan kita bareng-bareng aja."

"Tapi kalau bareng-bareng bakal lama juga nyari mereka."

"Atau nggak kita berpencar, tapi jangan sendiri-sendiri," saran Syamil. "Nanti berdua-berdua gitu, terus kita nyari mereka. Nah, kayak gitu aja, gimana?"

"Hmmm ..."

"Bisa aja, sih ... itu lebih baik ..." gumam Iman.

"Kalian tidak perlu mencari mereka ..."

Keempat anak itu terkesiap begitu mereka mendengar suara yang asing, masing-masing kepala menoleh untuk melihat siapa orang yang baru saja menyahut itu, tapi mereka tidak menemukannya.

Hey Young Agents (Ejen Ali FF) AOF #1✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang