"Ya, pasti dia disana!"
Bayu pun berlari mengikuti apa yang ada di pikirannya itu, dia yakin Anin pasti ada di suatu tempat yang diketahui oleh Bayu.
Bayu pun melangkahkan kaki nya ke tanah yang tidak begitu luas, tetapi banyak tumbuhan hijau dan tanaman bunga lainnya yang seakan membuat tenang suasana tempat ini, termasuk juga Anin.
"Ternyata kamu disini Nin." Ucap Bayu sambil mengatur nafasnya agar berhembus dengan normal lagi.
Anin pun menoleh ke sosok orang yang sedang mengajaknya berbicara. Anin sangat mengenali suara berat itu, seraya Anin pun membalikkan badan dan melihat sosok bertubuh gagah, bugar dan wajahnya pun dibilang cukup tampan.
"Bayu?, kok lu tau gue disini?" Tanya Anin dengan heran.
"Ya tau Anin, lu kan orangnya suka ketenangan, trus lu juga suka baca buku, suka diem sambil ndengerin musik ya kan?"
"O.., tau dari mana?"
"Aku tahu semua tentang kamu Anin, aku juga tahu siapa nama kucingmu."
"Sotoy."
"Namanya bella kan?". Tanya Bayu memastikan, Anin yang mendengarnya hanya bisa celongo, bagaimana bisa dia tahu banyak tentang dirinya.
"Anin udah makan?"
"Blom" Balas Anin cuek.
"Kok ga makan?, mau aku beliin?"
"Gak."
"Ntar kamu sakit gimana?, siapa yang obatin luka aku lagi?"
"Udah deh lu mendingan pergi aja, dan satu lagi lu ga akan terluka tiap hari kan?, ngapain juga gue ngobatin lu." Jawabnya tegas.
"Seandainya lu tau betapa besar luka gue saat ini."
"Bodo."
Anin tidak mempedulikan apa yang di ucapkan oleh Bayu. Anin memilih pergi meninggalkan Bayu yang masih terpaku dengan kata-kata Anin yang membuatnya merasa dijatuhkan dari ketinggian 38.000 ft. Anin melangkahkan kakinya ke tempat ruangan favoritnya, UKS.
"Entah apa yang ada di pikiran Bayu, kenapa sih dia selalu berusaha deketin gue?, sumpah demi apa gue benci banget sama Bayu." Tanya Anin pada dirinya sendiri.
"Daripada gue diem-diem bae, mendingan gue rapiin UKS sama dengerin musik, boleh juga tuh."
Dengan keadaan mood yang mulai membaik, Anin pun merapikan segala sesuatu yang tidak tertata di UKS, sambil di iringi lagu mellow nya yang begitu menghayati hati.
Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asik sendiri
Lama tak ada yang menemani
Rasanya
Entah bagaimana sebuah aplikasi spotify di handphone Anin mengeluarkan bunyi dentingan lagu yang dibawakan oleh Kunto Anji itu.
"Ck kenapa lagunya em, tapi enak juga sih."
Entah bisikan dari mana Anin teringat pada seseorang yang membuatnya badmood setiap hari, siapa lagi kalo bukan Bayu.
"Ish kenapa sih gue harus inget dia terus?, benci banget gue sama pikiran gue sekarang."
Setelah Anin merapikan UKS dan sebagainya, Anin pun duduk dan memikirkan sesuatu, entah apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My idol Volunteer
Подростковая литератураkehilangan yang melarutkan bahagiaku. kehilangan yang menghilangkan senyumku atau semua orang. -unknown ••• Bayu, cowok tampan yang digemari oleh beberapa komunitas di sekolah. Permasalahan keluarga membuatnya menjadi anak tukang pemberi harapan pal...