Playlist : Cinta Sendirian - Syahrini ft Maruli
Devan menatap Nayla yang sedang mengobrol dengan teman-temannya. Dia tidak sengaja melihat Nayla di lobi saat jam makan siang. Devan akan pergi keluar, bertemu dengan Anyelir. Tiba-tiba dia menjadi merasa sangat-sangat bersalah pada Nayla.
Seharusnya, Devan menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu. Melepaskan Nayla, perempuan baik hati yang dia jerat seenaknya saja. Devan akui Nayla cukup baik, bahkan sangat baik untuknya. Tapi, dia hanya menganggap Nayla seperti adik, tidak lebih.
Devan berjalan melewati Nayla dan teman-temannya, dia tidak sedikit pun menoleh pada Nayla. Tidak sanggup menatap mata sendu Nayla yang belakangan selalu menghantui malamnya. Rasa bersalah Devan semakin besar pada Nayla.
"Pak Devan tuh Nay." Lily menyenggol lengan Nayla.
Reaksi Nayla hanya tersenyum tipis, dia tidak akan menanggapi banyak hal mengenai Devan. Dia akan fokus pada karir dan kuliahnya. Sore hari ini Nayla akan bimbingan dengan dosennya. Dia selangkah lagi akan mendapat gelar sarjananya.
Mila dan Findhy hanya saling menatap, keduanya merasa aneh dengan Nayla. Biasanya, Nayla akan terlihat senyum-senyum malu jika membahas Devan. Kini mereka melihat Nayla yang sepertinya menyimpan banyak luka.
"Jadi mau makan siang nggak?" tanya Nayla pada ketiga temannya.
Mila, Findhy dan Lily saling menyenggol menepuk tangan di belakang Nayla. Mereka memang akan makan siang, tetapi dengan Rissa yang notabenenya tidak suka pada Nayla. Tidak ada alasan khusus Rissa membenci Nayla, hanya saja Nayla terlihat terlalu lemah dan Rissa tidak suka berteman dengan perempuan lemah.
"Ah! Aku mau makan di kantin kok. Kalian makan di luar saja," tutur Nayla saat dia paham tatapan bingung teman-temannya. "Have a nice lunch girls," ujar Nayla yang kemudian berjalan meninggalkan mereka dengan melambai pelan.
Nayla tersenyum kecut, dia berjalan menuju lift kantor. Dia akan menuju kantin yang ada di rooftop. Nayla mungkin hanya akan membeli roti isi dan sebotol air mineral. Mood-nya sudah benar-benar rusak saat ini.
Dari kejauhan, Gian menatap Nayla yang terlihat murung. Dia melihat sendiri bagaimana Nayla dikucilkan teman-teman sekantornya. Gian tahu pasti berat berada di posisi Nayla. Smua karyawan tahu, Nayla dekat dengan keluarga Singgih. Menganggap Nayla masuk dengan koneksi. Padahal, Nayla memang memiliki kemampuan.
"Sendirian?" sapa Gian yang kini menghampiri Nayla, dia berdiri di sebelah Nayla. Keduanya sama-sama menunggu lift.
"Mas Gian." Nayla menarik senyum ramahnya.
"Makan siang bareng?" tawar Gian langsung. Dia tidak tega melihat Nayla harus makan sendirian. Memasang wajah murung dan menerima banyak tatapan tidak suka banyak orang.
Nayla mengernyitkan dahinya, dia menatap Gian dengan pandangan kaget. Selama ini, Nayla hanya kenal ala kadarnya dengan Gian. Itu juga karena Gian dan Devan beberapa kali bertemu Nayla di rumah Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Me, Please (Selesai)
Romance(Spin Off My Reason of Love, bisa dibaca terpisah) Cerita ini hanya berupa mini novel, tidak begitu panjang. *** Devan Singgih, menghabiskan waktunya untuk mencari keberadaan Anyelir. Perempuan yang sudah mencuri hatinya sejak SMA. Bertahun-tahun me...