Playlist: Bahagia – GAC (Gamaliél Audrey Cantika)
Anyelir duduk berhadapan dengan Devan. Tiga bulan berlalu, Devan dan Anyelir berusaha menata kembali hati masing-masing. Mencoba untuk berbahagia seperti pesan Nayla. Tapi, masih ada kesalah pahaman di antara keduanya.
"Dev ...." Anyelir mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja, menimbulkan suara gelisah yang mengganggu di telinga. "Aku memang benar pernah menikah, aku dijodohkan Dev. Statusku sekarang akan membebanimu Dev," tutur Anyelir pelan, dia tidak berani menatap mata Devan.
"Kenapa bercerai?" tanya Devan yang memang sudah mempersiapkan dirinya untuk mendengar semua pengakuan Anyelir.
"KDRT," sahut Anyelir.
Tangan Devan mengepal, dia marah mendengar Anyelir pernah mengalami hal yang mengerikan seperti itu. Mengenai perjodohan, Devan tahu Anyelir tidak bisa menolak. Dia anak perempuan dan anak tunggal, hanya memiliki seorang ibu yang bahkan sejak dulu sudah sakit-sakitan.
"Aku minta maaf, Dev. Aku punya alasan kenapa menghilang darimu. Kenapa menutup diri darimu, aku nggak mau membuatmu benci sama aku, Dev. Cukup dengan kamu berpikir aku lenyap, itu sudah lebih baik buatku. Tapi ...." Mata Anyelir berkaca-kaca, matanya kini bertemu pandang dengan Devan. "Aku juga manusia biasa. Aku masih mencintaimu sejak lama, perasaanku masih sama. Aku kalah Dev, aku kalah. Waktu nggak bisa menghapus kamu dari hati aku. Maafkan aku, Dev." Anyelir menundukkan kepalanya, dia menangis pelan.
Devan menggapai tangan Anyelir, menggenggam tangan tersebut lembut. Dia menepuk punggung tangan Anyelir dengan perhatian. "Lir, kamu selalu ada di hatiku. Tidak pernah tergantikan. Aku tidak masalah dengan masa lalumu, Lir. Selama kamu janji tidak akan pernah pergi dariku," kata Devan penuh pengertian.
Anyelir justru bertambah menangis pilu. Dia merasa sangat bersalah pada Devan. Membuat pria sebaik Devan menunggunya, mencarinya seperti orang gila. Mematahkan hati perempuan baik yang lebih pantas bersama Devan.
Devan bangun dari duduknya. Dia mendekat pada Anyelir, berdiri di sebelah Anyelir. Devan membawa Anyelir ke dalam pelukannya. Dia tidak akan pernah melepaskan Anyelir lagi, membuat wanita yang terlihat tegar namun rapuh ini menangis sendirian lagi.
∞∞∞
"Arlo mau ini?" Anyelir bertanya pada Arlo yang berdiri di sebelahnya, mereka sedang memilih ice cream di depan pendingin.
Devan dan Anyelir mendapat tugas menjaga Arlo, sementara orangtua bocah itu liburan ke puncak. Mereka pun sepakat untuk pergi berbelanja dan bermain di mall.
Selagi Devan mencari makanan ringan, Anyelir dan Arlo ingin membeli ice cream. Sudah tiga kali kepala Arlo menggeleng, dia menolak pilihan ice cream Anyelir. Karena memang Arlo yang bisa menjangkau pendingin ice cream mesti harus berjinjit, dia mengambil ice cream rasa susu pisang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Me, Please (Selesai)
Romance(Spin Off My Reason of Love, bisa dibaca terpisah) Cerita ini hanya berupa mini novel, tidak begitu panjang. *** Devan Singgih, menghabiskan waktunya untuk mencari keberadaan Anyelir. Perempuan yang sudah mencuri hatinya sejak SMA. Bertahun-tahun me...