---Part 4---

5.5K 535 169
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENGETIK.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

TERIMA KASIH.

---------------------------------------------------

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif…

Erick melempar ponselnya ke atas dasbor dan mulai fokus membawa mobilnya membelah jalanan kota Los Angeles di malam hari. Sepanjang siang dan sore ia kedatangan tamu penting dan menemani tamu tersebut berkeliling casinonya. Baru malam tadi ia melihat kabar mengejutkan dari Nina dan Billy, suami Nina.

Nina dikabarkan hamil dan dukungan untuk Billy langsung melonjak drastis saat kabar itu diberitakan. Yang membuat Erick tidak terima adalah kehamilan Nina, bisa saja itu anaknya, dan sejak Erick mendarat di Los Angeles 30 menit lalu, Nina tak kunjung mengaktifkan ponselnya. Karena itu Erick memutuskan untuk pergi menuju rumah senator Billy Weston, tidak peduli bahwa sekarang sudah pukul sebelas malam.

“Shit… apa ini?” umpat Erick begitu tiba di rumah mewah tersebut, ternyata sang tuan rumah sedang mengadakan acara, dan bukan sembarang orang yang boleh masuk. Apalagi Erick juga tidak mempunyai undangan.

Karena itu Erick memutuskan untuk menunggu di dekat situ sampai acara selesai, rupanya kehadiran Erick menarik perhatian para keamanan yang berjaga disana. Salah satu dari mereka menghampiri mobil Erick dan menyuruhnya untuk membuka jendela.

“Ada yang ingin bicara dengan anda.”

Belum sempat Erick bertanya siapa yang orang itu maksud, seorang pria paruh baya membuka pintu mobil di sebelah Erick dan duduk disana.

“Uncle George.” ujar Erick tidak percaya.

George Fernandez adalah ayah kandung Nina, Erick cukup mengenal pria itu tapi tidak terlalu dekat karena George tahu Erick mencintai putrinya. Sedangkan George tidak suka pria macam Erick berada disekitar Nina.

“Akhiri hubunganmu dengan Nina, sebelum aku menghancurkan casino mu.”

Erick terdiam, rupanya pria tua itu tahu bahwa ia dan Nina masih menjalin hubungan.

“Maaf uncle, aku mencintai Nina.”

“Dia sudah menikah dan akan punya anak.”

“Bisa jadi itu anakku uncle.”

George tertawa, “Jauhi putriku atau kuhancurkan casino milikmu. Aku tidak main-main Maximilan.”

Setelah bicara seperti itu George keluar dari dalam mobil Erick dan pergi memasuki rumah yang tadi hendak Erick kunjungi.

“Brengsek!!” Erick memukul stir mobilnya dan mengatur nafasnya yang menderu akibat kemarahannya yang memuncak.

Tidak lama kemudian ponselnya berdering.

“HALLO..” bentak Erick.

“Maaf mr. Maximilan…. Casino di ujung barat terbakar.”

“Apa?”

Erick mendengarkan penjelasan tangan kanannya itu dengan seksama. Mereka sudah menelepon pemadam kebakaran, dan berusaha memadamkan api sebisa mereka. Tidak ada korban jiwa dan kerugian juga tidak cukup besar, namun kebakaran tersebut membuat kepanikan.

Itu berarti ancaman George tidak main-main. Sambil menahan emosi yang memuncak, Erick membawa mobilnya pergi menjauhi kawasan elit yang ada di LA tersebut.

THAT WOMAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang