CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENGETIK.
MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.
TERIMA KASIH.
---------------------------------------------------
Vale memarkirkan mobilnya di basement GM hotel, ia mengambil glock 17 nya yang selalu ia bawa kemanapun. Senjata api tersebut adalah benda favorit Vale karena ringan dan nyaman digunakan. Belum lagi bentuknya yang seperti pistol mainan sehingga bisa mengecoh musuh, padahal didalam pistol seberat 2.4 pound itu terdapat 17 amunisi yang siap di tembakan. Vale memeriksa pelurunya dan menyimpan pistol tersebut dalam saku jaket, tentu saja masih dalam genggamannya.Dengan percaya diri ia berjalan menuju lantai satu dimana meja resepsionis berada. Suasana hotel yang sepi karena hampir jam satu malam sangat menguntungkan bagi Vale. Ia melihat dua orang wanita berjaga di meja resepsionis, mereka menyambut Vale dengan senyum lebar.
“Selamat malam, ada yang bisa kami bantu?”
“Aku ingin bertemu dengan Gabriel Malory.”
Kedua resepsionis tersebut saling berpandangan, jelas saja mereka bertanya-tanya, mana ada tamu perempuan pada jam satu malam mencari bos mereka.
“Apakah anda sudah membuat janji?”
“Tidak. Tapi ini penting. Hubungi bos mu sekarang atau…”
Vale mengeluarkan moncong pistolnya membuat resepsionis tersebut memucat. Posisi Vale sangat menguntungkan dan tidak tertangkap kamera cctv, Vale sudah membaca arah kamera cctv tersebut saat memasuki lobby.
“Aku hanya ingin berbicara dengan mr.Malory.”
Kedua resepsionis tersebut mengangguk dan mulai menekan tuts telepon untuk menghubungi Gabe.
“Jangan coba-coba membohongiku nona. Yang kubutuhkan sekarang adalah Gabriel Malory, bukan yang lain.” ancam Vale membuat sang resepsionis mengangguk.
Beruntung Gabe belum memejamkan matanya saat telepon di dalam kamarnya berdering. Seharusnya malam ini dia menghabiskan waktu dengan Daisy atau Sally-Gabe lupa namanya, tapi Gabe membatalkan janji itu beberapa jam yang lalu karena ada beberapa dokumen yang harus ia pelajari. Ia berencana membangun GM hotel di wilayah Prancis, karena itu ia perlu mempersiapkan semuanya sejak awal.
“Iya?” jawab Gabe sambil lalu, ia memang biasa tidur diatas jam empat pagi sehingga jam segini rasa kantuk belum menyerangnya.
“Mr. Malory maaf mengganggu, ada yang mencari anda. Miss Valerie Whitlaw.”
Kening Gabe berkerut karena belum pernah mendengar, “Aku tidak….”
“Bisa kau beritahu aku dimana Maximilan biasa menginap.”
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT WOMAN [END]
RomanceValerie Whitlaw, adalah seorang cucu perempuan dari pemilik perusahaan pembuat senjata api di Amerika Serikat. Valerie harus menerima perjodohan dengan Dante Bloodstone, CEO Stone Sky perusahaan pembuat rudal dan pesawat tempur. Agar akuisisi antar...