Narufemsasu 1

478 39 8
                                    

Tabiat Sasuke untuk menggagalkan upaya perjodohan orang tuanya. Mungkin hanya ada satu kesempatan bagi Sasuke untuk itu kemarin saat Naruto, nama orang yang dijodohkan dengannya, tapi esok hari adalah rencana kedua Sasuke.

"Sekarang aku sudah punya nomor dia dan bisa menghubunginya kapan pun",gumam Sasuke di kamarnya.

"Tuan muda, Naruto-sama telah menunggu",ucap seorang pelayan dari luar kamar Sasuke.

"Hah?",kaget Sasuke.

Beberapa menit kemudian Sasuke akhirnya keluar dari kamarnya dengan pakaian santainya.

"Sasuke sudah datang, kalian bisa berangkat sekarang",usir Mikoto senang.

Naruto hanya mengangguk dan Sasuke yang tambah geram. Bahkan saat keduanya sudah masuk ke dalam mobil, Sasuke masih manyun di samping Naruto.

'Lelaki ini sama sekali tidak berniat menolak perjodohan ini kah?',pikir Sasuke memperhatikan gerak-gerik Naruto sejauh ini.

"Ada apa?",tanya Naruto menyadari Sasuke yang sedari tadi meliriknya tajam.

"Tidak",balas Sasuke singkat tapi masih menatap Naruto.

"Turunlah",ucap Naruto tiba-tiba membuat Sasuke kaget dan melihat sekeliling. Mereka ada di depan Mall, Naruto membawa Sasuke ke mall tempat yang paling Sasuke benci.

"Tidak mau",tolak Sasuke.

Mendengar itu Naruto pun lantas keluar dari mobil begitu saja dan berjalan ke samping mobil yang tentu saja tak lepas dari arah pandang Sasuke.

"Turunlah",ucap Naruto lagi dengan membukakan pintu untuk Sasuke.

'Sekarang mari kita coba mengetesnya',pikir Naruto tidak berniat mengalah pada Sasuke yang secara terang-terangan tidak suka dengannya.

"Aku tidak mau",tolak Sasuke.

"Jika kau tidak mau, akan kupanggilkan satpam dan memintanya menyeretmu masuk ke dalam",ucap Naruto cuek-cuek bebek.

"Aku.tidak.mau",ucap Sasuke menekan setiap kata dari ucapannya.

Seketika Naruto menjentikkan jarinya lalu melenggang pergi begitu saja. Yang kemudian tergantikan oleh beberapa orang satpam yang dengan sukarela menyeret Sasuke masuk ke mall.

Naruto melirik kanan dan kiri melihat akan kemana dirinya menuju,'kita mulai dengan toko pakaian' pikir Naruto lantas menarik tangan Sasuke ke dalam butik pakaian.

"Pilihlah mana yang kau suka",ucap Naruto dengan nada memerintah.

"Tidak mau, bajuku banyak di rumah",tolak Sasuke masih kesal dengan perlakuan paksa yang dilakukan Naruto padanya, meski Sasuke sendiri tidak menyadari jika saat menarik tangannya tadi Naruto memperlakukan Sasuke dengan baik dan lembut. Sama sekali tidak ada perlakuan kasar untuk Sasuke.

"Aku juga tahu, tapi kali ini pilihlah sesukamu",ucap Naruto santai.

'Hm, sesukaku? Aku yakin dia akan menyesal mengatakannya',pikir Sasuke.

"Sebelah sini",ucap Sasuke menarik tangan Naruto.

'Aku pilih yang mana ya? Kaos itu? Celana itu?',pikir Sasuke sumringah dan mulai melupakan keberadaan Naruto yang hanya diam mengikuti kemana pun Sasuke pergi.

"Aku mau semua ini",ucap Sasuke memberikan seluruh pakaian yang dirinya suka ke meja kasir yang kini sudah bertumpuk-tumpuk.

Terlihat wanita-wanita cantik yang ada di meja kasir panik lalu melirik ke arah Naruto yang hanya mengangguk, wanita-wanita cantik itu pun mendesah lega.

'Selanjutnya ke toko perhiasan',pikir Naruto menarik kembali tangan Sasuke ke butik perhiasan.

'Kukira dia akan marah karena aku hampir memborong semua baju yang ada di butik tadi dan sekarang dia malah membawaku ke butik perhiasan?',pikir Sasuke heran tapi membiarkannya saja.

"Aku lapar",ucap Sasuke melihat Naruto minta dikasih makan.

'Dia tidak tertarik dengan perhiasan? Tidak masalah. Mari kita turuti saja dia kali ini',pikir Naruto mengajak Sasuke ke cafe yang ada di mall.

"Aku pesan menu spesial dan semua rekomendasi dari kau",ucap Sasuke melihat Naruto yang masih diam setelah mendengar pesanannya yang boros.

"Baik. Saya permisi dulu, Tuan",ucap si pelayan cafe menatap Sasuke kemudian beralih membungkuk hormat ke Naruto.

Tak sampai beberapa lama, pesanan Sasuke telah memenuhi dua meja yang disediakan untuk dua pengunjung cafe saking banyaknya pesanan Sasuke dan Naruto masih diam. Sasuke melirik Naruto yang tak memesan apapun tadi tapi dihiraukannya.

Tiga puluh menit kemudian setelah seluruh makanan pesanan Sasuke dibawa, makanan untuk Naruto pun tiba. Naruto memakan makanannya dengan santai lalu melihat Sasuke yang hampir meludeskan setengah makanan pesanannya tadi.

'Dia banyak makan',pikir Naruto santai kemudian pergi dari hadapan Sasuke sejenak tanpa disadari oleh Sasuke yang sedang keasyikan makan.

"Tuan, apa yang harus kami lakukan?",tanya seorang pria memberi hormat secara penuh ke Naruto.

"Jaga saja dia, jangan sampai ketahuan",ucap Naruto pelan kemudian barulah kembali ke hadapan Sasuke seperti semula seakan-akan Naruto tidak pernah meninggalkan Sasuke sendirian sebelumnya.

"Ayo pulang",ajak Naruto mengulurkan tangannya ke Sasuke yang dengan santainya menerima uluran tangan Naruto.

'Sudah pulang? Kurasa sekarang dia sudah bosan dan capek dengan tingkah lakuku yang barbar',pikir Sasuke senang.

Setelah sampai ke Mansion Uchiha, Sasuke lantas dengan terburu-buru membawa barang-barang belanjaannya ke kamar. Setelah itu barulah Naruto kembali melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah.

"Naruto bagaimana menurutmu Sasuke?",tanya Kushina antusias begitu Naruto tiba di rumah.

'Perempuan yang merepotkan',pikir Naruto.

"Besok dia akan kubawa pergi lagi",balas Naruto mendapatkan tatapan penuh arti dari Kushina.

"Syukurlah",ucap Kushina senang.

'Aku tidak peduli dengan rencana apapun yang putraku siapkan untuk lebih mengenal calon tunangannya selama dia tidak berniat membatalkan perjodohan ini',pikir Kushina yang sedari tadi sempat waswas sebelum mendengar jawaban Naruto.

Senin, 12 Oktober 2020
0:04 pagi

My Choice {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang