Akara seorang Ayah

159 103 6
                                    

Akara kelabu masih menyelimuti
Nabastala seolah mendukung kelamnya hati
Atma masih berguncang
Mendengar kepergian yang terasa cepat

Aksa kini tak lagi bisa memandang
Semua begitu menyiksa
Tangisan pun sudah tak sanggup keluar
Ingin berteriak tapi lidah sudah kelu

Daksanya telah hirap
Hanya sisa jasa yang masih terkenang
Tak ada lagi harsa yang menemani
Terganti duka yang mengekang

Ayah...
Lenyap sudah ragamu
Kini tak Ada lagi pria yang siap menerjang anca
Aku hanya bisa sumarah pada takdir saat ini
Pahlawanku sudah hilang tergerogoti usia.

_Sajak Petrichor_

Ruang Sajak Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang