Life

77 11 0
                                    

Someone POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Someone POV

"Bangunlah bodoh!"

Aku tersedak, ia membentakku tepat ditelinga.

"Astaga! apa maumu?!"

"Sebenarnya tidak ada, hanya info-

"Sialan! kenapa kau membangunkanku kalau begitu?"

"Tema-san yang menyuruhku"

Aku terdiam, membisu tanpa meninggalkan sepatah katapun, sial. Kaa-san tidak membiarkanku tidur dengan nyenyak.

"Tema-san menyuruhku untuk mengatakan padamu, tapi karena aku tidak enak, aku meminta Tema-san membuat surat saja dan aku yang menyampaikannnya padamu" ucapnya

"Mana suratnya?"

Ia menyodorkan amplop putih dengan bagian perekat berbentuk lambang klanku.

Aku menatap kosong amplop itu, entah apa yang membuatku enggan segera membukanya, mungkin nanti.

Kuselipkan amplop itu disaku bajuku yang lusuh, aku akan membuka amplop itu ketika sudah mood.

Tunggu sebentar, kemana orang itu? kenapa menghilang?

Tanpa pusing, aku tidak menggubris tentang orang itu, kualihkan pandanganku menuju sekitar,

Kosong

Putih pucat

Serta, tidak.

Tek!

Seperti suara saklar lampu, ya. Memang mirip amat mirip.

'Disaat nanti, ada waktu dimana kau harus melepaskannya, rela berpisah dengan gadis itu apapun resikonya harus kau terima'

Suara keras terdengar, aku mengedik bingung

'Jangan terlalu mengharapkannya karena suatu saat kau akan kehilangannya, jadi jangan terlalu berharap~'

"Sapa yang kau maksud?"

'Siapa lagi jika bukan gadis bermahkota pirang itu'

"Yodo!"

'Apa maumu?!' Bentakku

'Tidak ada, hanya mengingatkan, lebih baik kau mencari gadis lain saja, karena dia tidak akan mutlak menjadi milikmu!, ini adalah takdir, jadi jangan berharap ini agar gadis itu menjadi milikmu~'

Normal POV

"Hah hah hah" suara nafas yang tersenggal-senggal

Shikadai terbangun tiba-tiba, sekujur tubuhnya berkeringat dingin, bajunya basah.

Little Smile{Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang