Andai

125 13 3
                                    

Pagi ini, gadis berambut lavender yang indah tengah berjalan dikoridor sekolah penuh ketenangan

Penampilannya cukup spesial hariini, mahkota lavender kesayangannya diikat menggunakan pita ungu muda.

Poninya menyamping, ditata sedemikian rupa, jepit bunga matahari menjepit sebagian poninya, polesan bedak dan sedikit lipstic membuat banyak lelaki meliriknya.

Himawari melihat dari kejauhan, tumpukan kertas berjalan? yang benar saja, itu seseorang yang tengah membawa tumpukan kertas hingga menutupi jarak pandangnya.

Bruk!

Orang itu terjatuh, Himawari segera berlari mendekati lelaki itu.

"Daijaobu ka?" tanyanya sambil mengulurkan tangan

Pemuda berambut pirang itu menerima uluran tangan Himawari, dia Inojin

Degh!

Aquamarine milik Inojin menatap erat Amethys milik Himawari, dirinya merasakan keanehan, jantungnya berdetak kencang

'M-matanya mirip seperti H-Hinata baa-san'

'Ini milik Ino baa-san!'

Glek!

Himawari meneguk salivanya susah payah, dirinya hendak memutuskan kontak mata, tapi tak bisa, terpaksa dia menggunakan cara kasar.

Himawari melepas pegangan tangan Inojin berganti mengumpulkan kertas kertas yang berhamburan dilantai.

"H-Hima-chan!"

"Bantu aku memunguti kertas ini!"

Keduanya memunguti kertas yang berteteran di lantai, sesekali Inojin mencuri pandangan pada Himawari yang tengah memunguti kertas juga diselipkan oleh kegiatannya.

Himawari memberikan tumpukan kertas ditangannya pada Inojin sedikit, dia kasihan jika semuanya harus dibawa oleh Inojin.

"Inojin-san ingin kemana? akan ku bantu membawa kertas ini"

"Aa, arigatou Hima...

-Chan"

"Mhm, tidak masalah, kita kekantor kepala sekolah?"

Inojin mengangguk

Keduanya membawa kertas tersebut, lorong demi lorong tak henti menampilkan banyak desas desus aneh

Himawari tak ambil pusing, dirinya hanya membantu saja, apakah salah?

Hingga seorang gadis berambut gelap, poninya menutupi mata membuat Himawari menatapnya aneh. sudah begitu tingkahnya yang aneh.

'Apa gadis ini orang gila yang kabur dari rumah sakit?'

"Hei! kau menjauhlah dari Inojin-kun!" bentaknya mendadak, Himawari menatap tak suka kearah gadis itu.

'Ara, Hako-san rupanya' benaknya berfikir, anak kelas sebelah.

"Sudahlah Hako! dia hanya membantuku!" elak Inojin, sebenarnya dia amat ingin menampol wajah haram Hako.

"Ah, a-ano Inojin-kun, aku saja yang membantu, kasian Hima-chan! pasti tenaganya tak cukup! dia kan adik kelas kita" pintanya menyindir Himawari.

'Cari mati rupanya orang ini, kita lihat! siapa yang akan kelelahan!'

"Ehem! gomen Hako-san! bukannya aku tak mau, hanya saja ini tugas bendahara osis, kepala sekolah sendiri yang menyuruh kami mengantarnya, benarkan? Inojin-san!"

Inojin mengangguk seakan tak menyembunyikan apapun

Gadis tersebut tak menyerah "Aa, tak apa! aku yang akan menjelaskannya pada Tsunade-sama nanti, kau pasti keberatan membawa kertas ini kan?"

Little Smile{Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang