Resiko

110 13 0
                                    

"Sudah bangun?" tanya Boruto sehabis keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun?" tanya Boruto sehabis keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah.

"Mandilah terlebih dahulu, tubuhmu lengket semua" saran Boruto memberikan handuk lain didekatnya.

Sarada masih terdiam, tubuhnya yang telanjang ia buntal dengan selimut tebal, merunduk. Memikirkan kejadian semalam, seolah ia memutar waktu.

Boruto mengelus Sarada perlahan, berusaha menenangkan gadis itu.

"Tidak terjadi apapun kok"

"Kau yakin?"

Boruto mengangguk mantap, "Ya, aku yakin,"

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

Boruto menatap jendela kamar hotelnya, ia teringat momen indah 3-4 hari lalu, yang berujung tragis. Betapa ia menyukai momen romantis itu.

Flashback ON

Siang itu amat terik, sinar mentari tidak henti menusuk kulit tiap manusia yang nekat keluar dari bangunan beratap itu.

Tapi tidak membuat kedua pasang insan ini terganggu, Boruto dan Sarada. Mereka asyik jalan-jalan mengitari taman bunga yang sempat mereka kunjungi dihari pertama masuk semester dua.

*Baca dichapter "Awal"

"Hei, aku masih ingat, kau jatuh dari atas pohon apel itu" Boruto menahan tawanya, ia masih sangat ingat, Sarada jatuh dari pohon karena tidak bisa turun

Sarada tertawa kecil, "Kau masih mengingatnya juga ternyata...."

"Tentu saja!"

Ini sudah 2 bulan ia menjalani semester 2, tidak terasa. Ia menikmati hari-harinya dengan geng Boruto juga, terasa lebih berwarna.

Wushhh....

Angin berembus kencang, meniup helaian rambut mereka. Terpikat senyum kecil diwajah Boruto, pertama kali. Ia melihat senyuman sehangat milik Ibunya. Kami-sama, apakah ia jodohku? kuharap kau menjawab iya.

Langit birunya kini berubah menjadi keoranye-an. Senja sudah tiba. Mega merah berhamburan dilangit, menambah suasana romantis diantara mereka.

Sarada berbalik, menyelipkan anak rambutnya kebalik telinga, lalu tersenyum hangat, sehangat sore ini, "Arigatou Boruto, aku menikmati hari ini, kuharap kita bisa melihatnya lain kali lagi," ucapnya mengundang rona tipis diwajah Boruto.

"Sarada, kau tahu? senyumanmu itu, sehangat sore ini. Seindah senyuman Ibuku, semanis Apel yang kita makan hari itu, dan. Ah, kita pasti akan kesini lagi lain waktu, aku janji akan hal itu." Boruto merunduk sejenak, lalu mengembangkan senyum lima jarinya, "Aku tidak akan menarik ucapanku! Dattebasa!"

Little Smile{Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang