Lizkook x Taennie area. Hidup adalah pilihan, setidaknya mereka tahu kepada siapa akhirnya akan berlabuh, setelah beberapa rasa sakit menghunjam dan nyaris menghancurkan hidup mereka.
Lilyane merapikan dress yang baru dipakainya, melepaskan tatapan terakhirnya di cermin sebelum dia kemudian melangkah ke arah pintu kamarnya. Dia sedikit kaget ketika membuka pintu kamar, kakak laki-lakinya sudah berdiri menunggunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jonathan Sean Monarch.
"Aku pikir kau tertidur..."
Lilyane tersenyum.
"Aku hanya berdandan sedikit Jon..."
"Kau selalu cantik..." ucap Jonathan datar sambil menggeser tubuhnya karena menghalangi jalan adiknya.
Lilyane menarik lengan kakaknya untuk dipegangnya, tersenyum kecil sebelum keduanya berjalan ke arah tangga untuk turun ke lantai bawah.
Halaman belakang kediaman Monarch yang megah dan besar itu terlihat ramai karena beberapa orang sudah hadir. Pesta kecil yang hanya mengundang kerabat dan kolega bisnis dari Jillian tersebut penuh dengan kerlap-kerlip dari lampu-lampu kecil yang terpasang memanjang di sekitar halaman dengan kolam renang besar yang permukaan airnya berkilauan karena cahaya lampu-lampu cantik tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jillian Sebastian Monarck dan Julia Abella Monarch.
Sepasang pengusaha yang terlihat masih muda padahal sudah memiliki dua pewaris itu tersenyum bangga melihat Lilyane dan Jonathan muncul dari dalam rumah. Keempatnya kemudian berkumpul di depan sebuah panggung kecil yang terdapat tiga pemain musik akustik untuk ikut memeriahkan pesta putri kesayangan keluarga Monarch tersebut.
Tuan Monarch kemudian berbicara untuk menyambut para tamu dan mengucapkan terimakasih untuk kedatangan dan waktunya di acara perayaan kelulusan putrinya.
Lilyane tidak terlalu mendengarkan kata-kata ayahnya, karena sepasang matanya sibuk mencari sosok yang ditunggunya, tapi dia tidak menemukannya di antara para tamu yang hadir. Sedikit kecewa tapi tetap tidak melunturkan senyuman dari bibirnya. Bagaimanapun juga dia harus menghargai tamu undangan yang hadir dan tidak ingin menunjukkan perasaannya yang sedang sedikit muram.
Setelah kedua orangtuanya selesai melakukan penyambutan, gadis ini menghampiri Joan yang berdiri di samping panggung.
