25

660 87 4
                                    


Jennet meremas lengan Verrel setelah Lilyane memberikan informasi yang dibutuhkannya. Tentang nama Joan, ayahnya dan sedikit kisah dari pemuda yang dia pastikan adalah benar adik tirinya sendiri. 

Lilyane sungguh tidak mengerti, dengan Jennet yang sangat bersemangat menanyakan semua hal tentang Joan. Dan tanpa berpikir macam-macam dia memberitahukan semua informasi yang dia tahu, karena mungkin Jennet memang memerlukannya. Meskipun dia bingung, untuk apa kekasih Verrel ini bertanya tentang Joan dan tidak menanyakannya langsung kepada orang yang bersangkutan.

"Sebenarnya...kenapa kau sangat ingin tahu tentang Joan?" akhirnya Lilyane bertanya setelah sekian lama dirinya dibuat bingung.

Jennet terlihat gelisah, dia sebenarnya tidak ingin terlalu cepat mengungkap kebenaran tentang Joan. Karena dia ingin mendekati Joan dengan perlahan, dia tahu bahwa adiknya itu tidak akan mudah untuk menerima kenyataan bahwa ibu yang meninggalkannya ingin bertemu. Bahwa ibunya masih sangat menyayanginya terlepas dari kesalahan besar yang dilakukannya dulu. Ibunya hanya ingin meminta maaf dan melihat anak-anak laki-lakinya yang telah tumbuh besar tanpa kasih sayangnya.

Verrel bersiap untuk menjawab pertanyaan Lilyane, tapi Jennet menarik lengannya agar Verrel tidak berbicara. Membuat laki-laki itu menarik kembali tubuhnya dan terdiam.

Jujur melihat sepasang kekasih di depannya ini membuat Lilyane sedikitnya merasakan kembali sakit di dadanya. Bagaimana Verrel begitu melindungi Jennet, menggenggam erat tangannya seolah memberikan kekuatan kepada gadis itu.

Lilyane hanya tersenyum tipis, diantara tanda tanya dan sesak di dadanya.

"Maaf membuatmu bingung...tapi aku belum siap untuk memberitahumu tentang kenapa aku menanyakan beberapa hal tentang Joan padamu." Jennet menyentuh tangan Lilyane yang berada di atas meja.

"Tapi..."

"Aku janji akan memberitahumu secepatnya, setelah aku benar-benar yakin bahwa semuanya adalah benar." Jennet menggenggam erat tangan Lilyane, membuat Lilyane menyerah dan memberikan senyuman untuk gadis itu. 

"Baiklah..." 

Ponsel Lilyane berdering dan Joan meneleponnya memberitahukan bahwa dia sudah berada di parkiran restoran untuk menjemputnya.

"Terimakasih untuk waktumu Lilyane, aku benar-benar tidak bisa membalas kebaikanmu. Aku..." Jennet merasakan dadanya sedikit lapang.

"Hei, tidak apa-apa...aku senang sekali membantumu. Tapi sepertinya aku tidak bisa berlama-lama disini..." 

"Tidak apa-apa, apa kau sudah dijemput?" 

Lilyane mengangguk dengan pertanyaan Jennet.

"Kau mau pulang ke apartemen?" tanya Verrel dengan tatapan datar.

"Aku pulang ke rumah...kau tahu ibuku terus menanyakanmu kenapa kau tidak ikut menginap..."

Verrel menarik napas, terlihat raut muka menyesal di wajah tampanya.

"Aku minta maaf..."

"Tidak apa-apa, tenang saja aku mempunyai banyak alasan agar ibuku tidak cerewet lagi." Lilyane terkekeh kecil.

Verrel hanya membalasnya dengan tersenyum getir dan Jennet hanya menunduk.

Verrel dan Jennet kemudian mengantar Lilyane sampai mobil, dimana Joan sudah berdiri di sisi mobil.

Jennet menarik napasnya, betapa dia ingin menghambur ke arah Joan dan memberitahukan bahwa dia adalah adik yang selama ini dia cari. Verrel meremas bahunya untuk membuatnya tetap berdiri dan memberikan senyuman pada pemuda yang sedang membukakan pintu untuk Lilyane itu.

BLACK ROSES (BTS DAN BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang