Ruang diantara kami.
Ya, itulah kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan keduanya. Ibu Jongho bekerja di rumah Tuan Kang sebagai salah satu dari maid nya, dan suaminya menjadi supir keluarga Kang juga. Suatu hari, Ibunya meminta Tuan Kang agar anaknya, Jongho, juga ikut dibawanya bekerja karena kakek-nenek Jongho sedang pergi keluar untuk beberapa minggu ini mengunjungi saudaranya yang lain.
Ketika datang, Jongho merupakan anak yang pemalu, sopan, dan santun, dan Yeosang yang tidak tahu ada manusia sebaya diluar rumahnya itu berteriak kesenangan. Jongho diajaknya main, jalan-jalan, dan Jongho hanya bisa mengiri dengan banyaknya mainan yang Yeosang punya.
"Kita berbagi, oke?" Dan di saat itu juga, Jongho tahu bahwa anak didepannya ini adalah anak yang baik—tidak angkuh seperti yang biasa ia temui di sekolah. Setiap seminggu sekali, Jongho bermain dengan Yeosang, bahkan sampai ia berumur 14 pun mereka bermain bersama.
Persetan dengan kesenjangan sosial, Yeosang pikir. Tetapi ketika ia mengetahui Bibi Choi, ibu Jongho itu sakit keras, ia memutar otak bagaimana caranya membantu sahabatnya itu. Dengan uang langsung diberikan kepadanya? Tidak mungkin, nanti Yeosang akan dikira pamer dan Jongho akan menjauhinya. Dengan memperkerjakan Jongho? Tidak mungkin, dia masih kelas 2 SMP. Meminta ayahnya menambah gaji Tuan Choi? Tidak mungkin, gaji ayah Jongho sudah besar untuk seorang supir keluarga.
Di sisi lain, Yeosang sudah muak berada di rumah. Ia pergi keluar hanya ikut ibunya pergi ke supermarket atau mengikuti dinner bisnis ayahnya, dan tidak pernah terlalu membuat teman kecuali bersama Jongho. Apapun yang ia lakukan, pasti ada Jongho.
Bagaimana kalau aku pura-pura berpacaran dengannya? Ibu kan selalu mempermalukan mereka yang pacaran dengan sesama jenis, jadi aku akan dikeluarkan dari rumah. Tapi... apa yang akan aku lakukan setelah itu? Apa aku harus hubungi paman Younghwan? Aku ingin sih, bekerja seperti dia... gimana ya?
Eden, atau Kim Younghwan memang mengenal keluarga Kang dengan dekat. Karena perusahaan mereka adalah salah satu perusahaan yang menolak tawaran untuk ikut di sindikat mafia punya ayah Hongjoong. Yeosang juga tahu pekerjaan Eden dengan rinci, semua risikonya dan semua bayarannya. Ia juga tahu kalau Jongho masuk, tidak lama bayaran mereka akan cukup untuk menghidupi ayah-ibunya yang sudah tua.
"Jongho, aku mau kita pura-pura pacaran. Nanti kubayar kamu." Bisik Yeosang. Mereka berada di ranjang, dan Jongho langsung berjengit kaget ketika mendengar kata-kata pacaran.
Tetapi setelah Yeosang menjelaskan semuanya, akhirnya mau tidak mau Jongho setuju. Yeosang memberinya bayaran yang cukup besar untuk berpura-pura, dan Jongho akan dibayar selama 6 bulan agar ibunya terprovokasi dan mengeluarkan mereka dari rumah.
Rencana itu, tentu berjalan dengan tidak lancar. Ibunya malah mengajak Yeosang ke psikiater, karena anaknya sendiri ia anggap gila. Sementara Jongho, anak itu diusir dari rumah, dan tetap mendapatkan bayaran dari Yeosang. Ketika Eden mengetahui ini, ia meyakinkan ibu Yeosang untuk memasukkan anaknya ke akademi Sunrise, dan dengan itu, Yeosang dipastikan akan meninggal lebih cepat, karena ibunya sudah menganggapnya kambing hitam keluarga Kang.
Yeosang selalu teringat pada Jongho, dan ia menanyakan apa boleh Eden juga mengambil Jongho agar anak itu bisa mengidupi ibunya. Eden menyetujuinya, dan begitulah cara 6 anggota dari Ateez terbentuk.
Mereka tinggal di rumah yang sama dengan keempat orang lainnya, walaupun kurang mewah untuk Yeosang, tetapi ia bersyukur sudah lepas dari kekangan yang ada di lehernya selama ia berada di rumah. Ayah Yeosang yang liberal itu hanya memaklumi anaknya berpacaran—walaupun belum tahu kebenaran dibaliknya.
Ketika Jongho berumur 16, ia benar-benar jatuh cinta dengan Yeosang, dengan pribadinya, bukan dengan uangnya. Ia benar-benar yakin akan itu. Setiap harinya, Yeosang bertambah cantik menurutnya, dan ia rela melakukan apa saja untuk Yeosang, bahkan membunuh dirinya pun ia rela. Dan ketika Yeosang mendengar pernyataan cinta Jongho, lelaki itu langsung menariknya ke kamar mereka dan menciumnya di bibir dengan lembut. "I love you too, Jongho."
Gaji pertama Jongho di umurnya yang ke 18 langsung dibuat membayar rumah sakit, tetapi sayangnya, ibunya kalah dalam melawan kanker setelah 5 tahun mendekam di rumah sakit. Tentu Jongho sangat sedih, tetapi dengan keluarga barunya, ia bersumpah untuk lebih kuat dan fokus untuk menghidupi ayahnya yang sekarang sudah tua, dengan membelikannya rumah yang lebih baik dan memberinya uang belanja yang besar agar ia bisa hidup lebih sehat.
{:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::}
"Cerita yang singkat, tapi bermakna. Ya kan?" Tanya Seonghwa. Yang lain mengangguk, sekarang mereka telah mengetahui cerita lengkap dari kedua pasangan tadi.
"Oh ya, kapan kita mengunjungi ayahmu Ho?" Tanya Yeosang. "Ho?" Ternyata ketika Yeosang bercerita, Jongho telah tertidur diatas sofa dengan kepalanya berada di pundak Yeosang. Mereka sudah duduk di sofa, jadi bisa sebelahan—dan waktu sudah menunjukkan jam 2 pagi.
"Ya sudah, selamat malam-atau pagi guys, selamat tidur," Ucap Yeosang.
"Jongho-ya," Bisik Yeosang. "Bangun yuk, lanjut tidur di kamar aja," Lelaki yang tidur itu akhirnya mengangkat kepalanya, dan dengan gontai berjalan ke kamar sambil menggandeng tangan Yeosang.
"Sleep well," Katanya.
"You too baby," Kata Jongho setelah menguap dan melingkarkan tangannya di pinggang Yeosang.
KAMU SEDANG MEMBACA
☼ 𝕝𝕖𝕘𝕚𝕠𝕟 𝕠𝕗 𝕕𝕒𝕨𝕟-𝕒𝕥𝕖𝕖𝕫 ☼
Fanfictionlegion of dawn; legiun fajar. Agen rahasia pemerintah, atau, kasarnya, pembunuh bayaran para pemerintah. Kebanyakan misi mereka adalah shoot to kill, sebuah perintah yang absolut untuk membunuh para target pemerintahan. UPDATE SETIAP SENIN-RABU-JUMA...