Mawar

285 47 185
                                    

Seorang gadis sedang bermain ditaman kecil yang dipenuhi bunga yang sangat cantik. Contohnya mawar merah, terlihat sangat cantik dengan kelopak kelopaknya yang tersusun rapi dan menawan.

Ia berlari lari kecil mengelilingi taman dengan gembira, ekspresinya menunjukkan bahwa ia merasa bebas terbang kemana saja.

"Ven! hati hati!"ucap Agie dari kejauhan namun masih dapat didengar oleh Ven

"Kakak!"ucap Ven nyaring

"ada yang harus Kakak kerjakan, kau disini saja ya jangan kemana mana!"ucap Agie mengarahkan telunjuknya

"iyaa!"ucap Ven beserta anggukannya

Taman ini berada digedung Gloria yang kemarin mereka inapi, taman kecil yang cantik dan menggemaskan. Tempat ini sering menjadi tempat bermainnya Ven, biasanya ia ditemani Kakaknya ketika mereka kesini bersama sama. Namun untuk sekarang ia akan bermain sendirian, walaupun begitu ia takkan bersedih karna ia yakin Agie akan cepat kembali.

Beberapa menit berlalu setelah Ven mengelilingi taman, ia merasa lelah. Melihat kehadiran kursi panjang disebelah kanan taman, Ven langsung menghampiri kursi itu dan duduk disana. Duduk sendirian membuatnya bosan hingga ada seseorang memanggilnya.

"hei!"ucap seseorang berada dibelakang Ven dengan nyaring

"a-.."ucap Ven terkejut dengan suara itu segera menengok ke belakangnya

"apa aku mengagetkanmu?"tanya orang itu menunduk menyamakan tinggi mereka dan dibalas dengan anggukkan Ven
"Agie menyuruhku untuk menemanimu jadi aku kesini, tak apa kan?"tanya orang itu lagi duduk disebelah Ven

"i-iya.."ucap Ven pelan, ia merasakan canggung pada orang yang baru ia temui kemarin saat makan malam bersama

"siapa namamu?"tanya orang itu dengan nada lembut agar Ven tak merasa kaku berbicara dengannya

"Ven..."
"Venia.."jawab Ven sesekali melirik lawan bicaranya

"kalau begitu, aku Enryu. Salam kenal"ucap Enryu menatap Ven disebelahnya yang wajahnya sedikit tertunduk

Waktu terasa lama berjalan sejak Ven bersama Enryu, ia tak terbiasa dengan orang yang baru dia kenal. Hingga lima menit kemudian Enryu membuka suara.

"apa kau tak bermain?"tanya Enryu dengan lembut sekali lagi

"sudah.."jawab Ven pelan yang masih dengan wajah tertunduk

"apa kau ingin bermain lagi?"tanya Enryu sambil beranjak dari duduknya dan mengibas ngibas celananya

"iya!"ucap Ven nyaring secara tak sengaja, karna itu kebiasaannya saat dia ditanya ingin bermain atau tidak ia selalu menjawabnya dengan nada riang ketika ia menginginkannya

Enryu berjalan menghampiri mawar merah yang tak jauh darinya, dan jangan lupa diiringi oleh Ven si gadis kecil yang lucu.

Enryu berjongkok melihat bunga mawar yang sudah mekar dengan indahnya, mengamatinya lekat lekat, sebenarnya ia terpukau melihat bunga bisa tumbuh semekar dan secantik ini karna ditempatnya dulu tak ada satupun tanaman bunga mawar yang mekar disana. Ia menengok ke arah Ven yang sekarang berada disampingnya dengan wajah polos.

"bunganya merah!"
"Kakak cocok dengan bunga ini!"ucap Ven memetik setangkai mawar dan memberikannya pada Enryu

"terima kasih"
"apa kau menyukai bunga ini?"tanya Enryu sembari mengambil bunga yang diberikan oleh Ven, namun ketika ditanya tadi Ven menggeleng

"aku lebih suka biru"jawab Ven menunjuk bunga mawar biru disisi lain taman

"kau ingin memetiknya?"tanya Enryu dan dijawab dengan anggukan

Irregular GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang