Heejin tersenyum penuh arti sembari menatap jahil pengawal pribadi barunya yang masih terlihat kikuk dan canggung. Hyunjin yang merasa gugup pun hanya menundukkan kepalanya.
Perempuan itu menjentikkan jarinya di depan wajah Hyunjin. “Oke, jadi tugas pertamamu hari ini adalah...”
Hyunjin menunggu Heejin untuk meneruskan kalimatnya.
“...menemaniku memilih gaun di butik! Kau bisa menyetir mobil 'kan?”
Hyunjin mengangguk cepat. “Saya bisa, nona Jeon.”
Heejin mengacungkan ibu jarinya. “Bagus! Ayo kita segera berangkat, time is money!”
Tanpa ragu Heejin menggaet tangan Hyunjin dan memaksa lelaki itu mengikuti langkahnya yang cepat dan tergesa-gesa hingga membuat lelaki itu kewalahan dibuatnya.
“Nona, bisakah kau melambatkan langkahmu?” pinta Hyunjin terengah-engah.
Heejin menggeleng mantab. “Tidak, 'kan sudah aku peringatkan, kau harus bersabar saat bersamaku. Mengerti?”
Hyunjin pun hanya bisa mengangguk pasrah, mengiyakan ucapan nona-nya.
* * *
Hyunjin cukup tercengang kala mengetahui jika mereka mendatangi butik pakaian termewah di kota. Apalagi melihat Heejin melenggang begitu percaya diri, membuat lelaki itu berpikir, apakah tempat ini sudah jadi langganan perempuan itu?
“Nona Heejin...”
“Hmm?”
“Anda sudah sering kemari, ya?”
“Tentu saja, ini 'kan butik milikku.”
Hyunjin semakin dibuat tercengang oleh jawaban yang ia dapat dari Heejin. Ternyata Soobin tidak main-main saat berkata bahwa perempuan itu berasal dari keluarga konglomerat.
“Memangnya anda mencari gaun untuk apa?” tanya Hyunjin kemudian.
Heejin menoleh pada pengawal laki-lakinya itu. “Besok ada acara peresmian proyek investasi pertamaku bersama Soobin, jadi aku harus terlihat cantik dengan memakai gaun baru.” jawabnya sambil sibuk memilih pakaian mana yang sesuai untuknya.
Hyunjin mengangguk paham, lantas pandangannya ikut mengedar untuk memberikan saran gaun pada Heejin.
Lalu lelaki itu menemukan gaun menjuntai hingga ke mata kaki model shoulder off berwarna merah maroon dengan taburan berlian di bagian atas gaunnya. Ia pun menyodorkan gaun itu pada Heejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unread Destiny [✓]
Fanfictakdir memang sudah tertulis bahkan sebelum suatu insan diciptakan. namun beberapa jiwa tak dapat membaca takdirnya. ft soobin, lia