Para pegawai di swalayan tengah membicarakan berita terhangat tentang tempat kerja mereka yang beralih kepemilikan dari keluarga Jeon menjadi milik putra pewaris keluarga Choi yang namanya disamarkan.
Tentu saja hal itu menjadi menggemparkan di antara mereka, lantaran banyak beredar isu jika sang pemilik barunya ialah anak kandung tunggal dari keluarga Choi yang sempat melakukan percobaan bunuh diri, namun diselamatkan oleh perempuan tak dikenal. Sampai kini, identitas si penolong belum diketahui.
Lia hanya terdiam menutup mulut tanpa berinisiatif mengikuti pembahasan rekan kerjanya yang sibuk bergosip tentang siapa sosok pemilik baru yang misterius itu.
Namun di dasar hatinya, Lia juga ikut bertanya-tanya, siapakah orang itu? Karena dari beberapa cerita yang beredar, kisah itu mirip sekali dengan insiden tenggelamnya Soobin di malam hari. Tapi dirinya tidak mau menyimpulkan demikian, mungkin ada orang lain yang mengalami kejadian serupa.
“Itu Tuan Choi Soobin dengan calon istrinya!” seru salah satu karyawan.
Sontak seluruh mata tertuju pada pintu masuk yang kini tengah dipadati oleh rombongan Soobin dan Heejin beserta para pengawal mereka. Beberapa orang memekik tertahan karena terpesona dengan kharisma kedua orang itu yang ramai diliput oleh media massa sebagai sepasang kekasih serasi dari dua keluarga terkaya di Korea Selatan.
Reaksi yang ditunjukkan oleh Lia pun tak berbeda jauh dengan orang-orang di sekitarnya. Ia amat terkejut melihat penampilan Soobin yang membuatnya pangling bukan main.
Lelaki yang pernah menumpang hidup di rumahnya dengan pakaian lusuh berubah menjadi seorang penguasa dunia bisnis dengan setelan jas rapi serta tatapan elangnya yang begitu tajam dan mengintimidasi.
Soobin terlihat seperti sosok berbeda dari yang pernah Lia temui.
“Selamat pagi semuanya, perkenalkan, saya Choi Soobin dan calon istri saya Jeon Heejin sebagai pemegang kendali baru mall ini.”
Lia menahan nafas demi mendengar kalimat yang terucap dari lelaki itu.
Soobin akan menjadi atasan barunya. Entah ini kabar yang baik atau kabar yang buruk untuk Lia. Yang pasti, ia sama sekali tidak menduga hal ini.
Apakah lelaki itu melakukan sarannya untuk mengikuti permainan manipulasi ayahnya, kemudian setelah itu ia akan melenyapkannya?
Lia yakin, ini permulaan dari rencana yang Soobin telah persiapkan.
* * *
Lia menyingkirkan diri menuju kamar mandi untuk menghindari Soobin agar tidak berpapasan dengannya. Perempuan itu belum siap bertemu Soobin dengan keadaan seperti ini.
Sungguh, aura lelaki itu benar-benar berbeda dari pertama kali mereka bertemu, namun Lia tidak dapat menjelaskan dimana letak perbedaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unread Destiny [✓]
Fiksi Penggemartakdir memang sudah tertulis bahkan sebelum suatu insan diciptakan. namun beberapa jiwa tak dapat membaca takdirnya. ft soobin, lia