YF 17

3.5K 374 37
                                    


Joanna benar-benar merasa lelah berkali-kali lipat selama satu minggu ini. Karena selain harus bekerja dari rumah, dia juga harus membantu Liana memasak dan membersihkan rumah, belum lagi menjadi guru les dadakan setiap malam.

Saat ini Joanna sedang menatap Rendy dan Liana yang sedang menatap Jeffrey cukup lama, menelisik calon menantu yang nantinya akan bertanggung jawab penuh atas putri pertama-nya.

Yuno dan Jessica diam cukup lama, karena mereka maklum mengingat kedua orang tua Joanna belum pernah melihat Jeffrey sebelumnya.

Sedangkan Jeffrey, jangan tanya. Dia sedang duduk kaku di kursi kayu yang cukup dekat dengan tempat duduk Rendy dan Liana, hingga membuatnya grogi berkali-kali lipat karena takut salah langkah dan berakhir tidak mendapat restu oleh mereka.

"Kedatangan kami kemari berniat untuk mempersunting putri pertama Bapak dan Ibu untuk putra semata wayang kami, Jeffrey. Mengingat mereka sudah berpacaran selama sekitar satu tahun lebih. Jadi, daripada terlalu lama berpacaran dan menumpuk banyak dosa. Akan lebih baik jika langsung kita nikahkan saja. Kami sekelurga juga sudah mengenal Joanna cukup lama, dan kami merasa putri Ibu dan Bapak memang sangat cocok menjadi bagian dari keluarga kami nantinya."

Rendy tampak berpikir sejenak, mencoba merangkai kata untuk melayangkan rasa keberatan dengan sopan.

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf. Bukannya saya mau menghalang-halangi niat baik kalian. Tetapi sejak lahir, Joanna sudah dijodohkan dengan anak saudara jauh saya. Selama ini Joanna memang belum tahu-"

"Ayah!"

Joanna yang memang sedang menguping di dalam kamar, kini tiba-tiba keluar dan bergegas menegur ayahnya.

Jantung Jeffrey mulai berdetak lebih cepat, dia takut akan dipersulit dalam meminang wanita pujaannya.

Sedangkan Yuno dan Jessica, keduanya menatap iba wajah Jeffrey yang terlihat menegang. Mereka menyesal, menyesal kenapa menolak Nirmala ikut menemui kedua orang tua Joanna, karena sudah pasti masalah apapun yang ada, pasti akan segera terselesaikan jika ada Nirmala.

"It's a prank!"

Pekikan Rendy membuat Joanna langsung terduduk menatap ayahnya. Dia tidak menyangka, di saat-saat seperti ini bisa-bisanya dia bercanda.

"Jangan melototi Ayah, Joanna! Ayah hanya ingin membalas dendam. Tadi calon  mertuamu memasang kamera di pojok ruangan. Supaya bisa mengenang masa-masa menegangkan dalam hidup anaknya, katanya. Jadi sekalian saja, Ayah juga mau ikut viral. Nanti ini dimasukkan YouTube, kan? "

Yuno hanya tersenyum kaku sembari menggeleng pelan. Karena dia hanya berniat menjadikan ini sebagai kenang-kenangan saja, tidak untuk dipublikasikan dan ditonton oleh banyak orang.

"Yahhh, gak jadi masuk YouTube. Aw! Iya-iya, Bu. Ayah bercanda, hehehe."

Candaan Rendy berhenti ketika Liana mencubit pinggangnya cukup keras, hingga membuat Yuno dan Jessica yang melihat mulai meringis seolah ikut merasakan rasa sakit yang didapat calon besannya.

"Pinangan kalian diterima. Meskipun saya tidak kenal lama dengan kalian, tetapi saya percaya dengan penilaian anak saya. Joanna adalah putri kami yang sangat pintar. Apapun keputusannya, itu pasti sudah dipikirkan dengan matang. Termasuk memilihmu, Nak. Tolong jaga putri kami. Meskipun kami miskin, kami tidak pernah membuatnya kekurangan. Apapun yang dia minta, pasti selalu kami kabulkan. Dia adalah saksi bisu bagaimana perjalanan kami semasa muda. Dimana aku dan Ibunya sering bertengkar karena masalah finansial, belum lagi ketika adik-adiknya lahir, dia menjadi satu-satunya orang yang paling banyak menderita karena harus meredam ego-egonya. Ego menjadi anak manja ketika di usia remaja hingga sekarang. Berusaha menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya agar mereka tidak terjerumus di lubang yang salah. Dia wanita yang sangat hebat. Kamu sangat beruntung, Nak! Tolong jaga dia dengan baik. Jika kamu bosan dengannya suatu saat nanti, tolong kembalikan dia padaku secara baik-baik. Seperti kamu memintanya hari ini."

Rendy menepuk pundak Jeffrey 3 kali, hingga membuat Jeffrey mengangguk dan sedikit menitihkan air mata karena tidak menyangka akan mendapat restu semudah ini.

Sedangkan Joanna, dia sudah duduk di samping Liana dan menangis haru disamping ibunya. Dia tidak menyangka, kalau Rendy yang suka bercanda ternyata bisa berbicara demikian dan membuatnya terharu sekarang.

Cicin baru Joanna yang dipilihkan Nirmala, harganya setara dengan harga 10 rumah gedong di desa 😂

Cicin baru Joanna yang dipilihkan Nirmala, harganya setara dengan harga 10 rumah gedong di desa 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you in the next chapter ~

YOUR FEELINGS [ COMPLETE ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang