YF 40

3.3K 321 260
                                    


Aku baru aja selesei ujian dan langsung lanjut nulis ini. Ges, sebeneranya gak cuman kalian yang sedih. Makanya aku ngebut nulis supaya penderitaan Joanna bisa cepet-cepet berakhir 😊

Evan langsung menahan tangan Joanna ketika sedang menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Bukannya marah karena kegiatannya diinterupsi adiknya, kini Joanna justu tersenyum senang sembari menyodorkan tangannya pada Evan.

"Mau?"

Kedua mata Evan mulai berkaca, dia tidak tega dengan keadaan kakaknya yang tidak kunjung membaik setalah beberapa kali melakukan pengobatan.

"Kak, jangan seperti ini, ya? Kakak gak capek? Udahan, yuk! Makan di atas."

Duk...

Raut wajah Joanna berubah menyeramkan setelah mendengar ucapan Evan, dia juga menendang perut adiknya hingga membuatnya tersungkur dan menabrak meja.

"Joanna!"

Pekik Jeffrey ketika menatap istrinya yang sudah memasukkan nasi cukup banyak di mulutnya, jangan lupakan sisa lumut dari kolam yang berada di sela-sela jarinya juga ikut masuk ke dalam mulutnya.

Prang...

Jeffrey langsung menyingkirkn piring besar yang dipangku Joanna, jari telunjuknya juga digunakan untuk mencongkel nasi beserta lumut yang hampir ditelan istrinya.

Huek...

Joanna langsung memuntahkan makanan yang belum sempat dikunyah pada lantai ruang makan.

Plak...

"K.a.t.a.n.y.a.A.K.U.h.a.r.u.s.M.A.K.A.N!"

Protes Joanna sembari berdiri dan menujuk wajah Jeffrey yang masih bersimpuh di depannya saat ini.

"Apa tadi bisa disebut sebagai makanan!? Joanna! Jangan membuatku khawatir selama satu hari saja bisa!? Kenapa kamu selalu membuat masalah, hah!?"

Suara Jeffrey meninggi, Evan yang sudah kasihan ketika menatap Joanna yang hampir menangis, kini memutuskan mendekat karena sudah tidak tahan lagi. Apalagi tangan Jeffrey sudah diangkat seolah akan melayangkan tamparan pada kakaknya saat ini.

Sret...

Joanna langsung diatarik Jeffrey dan dipeluknya erat sekali, seolah takut wanita itu menumpahkan air mata yang hampir saja menetes jika dia berkedip saat ini.

"Maaf. Tolong jangan seperti ini, jangan buat aku khawatir lagi. Aku tidak mau kamu terluka lagi."

Air mata Joanna sudah mengalir dan dia sedang berusaha memberontak dan melepaskan diri. Tetapi tentu usahanya tidak berhasil karena tubuh Jeffrey jauh lebih besar dari tubuhnya sendiri.

Huek...

Joanna muntah lagi hingga mengenai punggung Jeffrey, cairan itu berwarna hijau seperti lumut yang hampir ditelan tadi.

Terlambat mereka sadari, ternyata Joanna sempat memakan lumut satu genggam yang diambil diam-diam tanpa sepengetahuan Jeffrey.

Iya, Joanna memakannya ketika dalam perjalanan menuju meja makan, karena dia berniat merealisisaikan permintaan Jeffrey yang memintanya makan. Tetapi Jeffrey justru memarahinya dan melempar piringnya hingga isinya berhamburan.

Joanna tentu merasa sangat kecewa dan lari menaiki tangga menuju kamar. Mengabaikan teriakan Evan yang memintanya berhenti sekarang.

Tok... Tok... Tok...

"Kak, keluar yuk! Makan dulu, marahnya nanti saja."

Joanna tidak bersuara dan mulai menghidupkan air keran.

YOUR FEELINGS [ COMPLETE ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang