YF 22

3.2K 402 131
                                    


Jangan lupa tinggalkan jejak, ya 😊


"Joanna..."

Panggil Nirmala, karena dia baru saja menatap raut kecewa Joanna setalah mendengar ucapannya.

"Terima kasih untuk semuanya. Anak ini akan aman bersamaku. Jika sudah lahir nanti, aku tidak akan menjauhkan dia dari kalian jika itu yang kalian khawatirkan."

Jeffrey mulai berjalan mendekati Joanna dan kedua orang tuanya yang tampak memincingkan mata padanya.

"Joanna...kita masih bisa memperbaiki ini. Kita tetap akan menikah 2 minggu lagi."

"Jeffrey! Aku bagaimana? Kamu juga harus menikahiku!"

Sahut Erina tidak tahu malu.

Joanna tidak menanggapi Jeffrey maupun Erina, dia bahkan sengaja mempercepat langkahnya agar dia dan kedua orang tuanya cepat-cepat pergi dari tempat mereka berpijak sekarang.

"Aku memilihmu! Kamu dan anak kita, kita akan hidup bahagia bersama. Joanna, aku mohon jangan seperti ini."

Jeffrey mulai menghadang Joanna dan kedua orang tuanya agar mereka tidak pergi sekarang.

Sedangkan Erina, dia sedang meringis sakit karena Nirmala sengaja mencubit pinggangnya dengan keras ketika dia berniat mencegah Jeffrey bertindak demikian.

"Minggir!"

Pekik Joanna sembari menendang kaki Jeffrey cukup keras dan semua itu tentu tidak luput dari penglihatan semua orang yang berada disana.

"Joanna, aku memilihmu. Aku tidak memilih Erina. Tolong jangan seperti ini, tolong jangan pergi."

Pinta Jeffrey sembari berusaha mendekat lagi, tapi lagi-lagi Joanna menendang kaki Jeffrey hingga membuatnya meringis sakit dan mulai mundur kembali.

"Kamu memang memiliki kesempatan memilih, Jeffrey. Tetapi aku juga berhak menolak. Bukankah itu impas? Laki-laki dan perempuan memang harus equal, kan? Ini zaman emansipasi wanita. Kamu pikir aku akan diam saja ketika kamu menyakitiku begitu dalam?"

Joanna melepas gandengan kedua orang tuanya dan berbalik arah mendekati Erina sembari melepas cincin yang masih belum dilepas dari jari manisnya.

"Ini yang kamu mau?"

Cling...

Suara cincin yang sengaja Joanna jatuhkan menggema di seluruh ruangan, membuat Rendy dan Liana ikut berbalik dan menatap apa yang sedang dilakukan anaknya sekarang.

"Silahkan ambil! Aku tidak butuh! Aku bisa menghidupi anakku sendiri tanpa bantuan dia! Kamu pikir aku sepertimu yang selalu menjadi benalu? Menempeli Jeffrey dari kecil hingga sekarang, kamu pikir aku tidak tahu kalau diangkatnya rahimmu bukan semata-mata karena kecelakaan 3 tahun lalu? Kamu salah, Erina. Kamu benar-benar berurusan dengan orang yang salah. Kamu pikir aku tidak tahu kalau operasi pengangkatan rahim atau histerektomi adalah prosedur medis yang hanya dilakukan untuk mengobati penyakit-penyakit pada organ reproduksi wanita, seperti kanker serviks atau kanker rahim, fibroid rahim atau miom, endometriosis, turun peranakan atau prolaps uteri, radang panggul, menstruasi yang tidak normal. Tentu aku tahu, aku juga tahu kalau kamu mengidap miom sebelum kecelakaan. Beruntung sekali kenalan doktermu itu sangat baik, sampai-sampai dia membohongi seluruh keluargamu dan mengira diangkatnya rahimmu adalah semata-mata karena kecelakaan itu. Padahal tidak, penyakit miom-mu adalah penyebabnya. Tapi sayang sekali, dunia ini begitu sempit. Selena, dokter kenalanmu itu teman SMA-ku. Aku mengetahui fakta itu ketika menjalani vaksin pra nikah 10 hari yang lalu. Aku sengaja diam karena memang ingin menguji seberapa besar kesetiaan Jeffrey padaku...dan hasilnya? Sama saja, dia abu-abu dan belum bisa tegas dalam memutuskan sesuatu. Terima kasih, ya? Berkatmu, aku jadi tahu kalau Jeffrey benar-benar tidak layak menjadi suami seklaigus Ayah dari anakku. Silahkan ambil Jeffrey, dia hanya milikmu saat ini."

YOUR FEELINGS [ COMPLETE ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang