Aku tak tahu letak salahku dimana
Mungkin karena kau kecewa
Mungkin juga karna tak cinta
Aku bingung dengan diriku sendiri
Mudah marah, mudah sedih, mudah kecewa
Tapi juga begitu mudah memaafkan
Baiklah hati bersabarlah sebentar lagi~ Mitzi
Nyaris satu bulan setelah Kayla meninggal Anthony makin jarang ku lihat ada di rumah, makin jarang menyapaku atau memang tidak pernah sama sekali dan dia juga tak pernah seharipun menghubungiku. Mungkin dia terlalu benci padaku atau mungkin sejak dulu dia memang tak pernah mencintaiku.
Aku menatap layar handphone milikku yang berwarna hitam, menunggu pesan atau kabar dari Anthony. Apa dia tak akan pulang lagi malam ini ? Meski aku tahu sekalipun dia pulang dia tak akan mengajak ku bicara, setiap pulang dia akan langsung pergi ke kamar yang dulu di tempati Kayla ia tak akan keluar dari sana, bahkan jika aku mencoba memanggilnya dia akan marah padaku.
Ku raih handphone milikku dan mengetikkan pesan pada Anthony, aku tak yakin dia akan membalas pesan ku, pesan ku yang lama saja tidak ia baca. Tapi ya sudahlah apa salahnya mencoba.
Nik.... Kamu malam ini pulang ?
Seperti apa yang telah ku duga, dia tak akan membaca apalagi membalas pesan dariku. Ia mungkin tak akan pulang, sudah satu Minggu dia tak pulang mungkin di asrama atau entah dimana dia tak pernah memberiku kabar. Kini aku meraih sebuah frame foto yang Disana terdapat fotoku dengan Kayla.
" Kay... Gue harus gimana ? Demi apapun gue rela Kay liat Lo sama Anthony, gue lebih suka liat Lo bersatu sama Anthony setidaknya gue ngga liat orang yang gue cinta benci gue Kay, sekarang gue harus gimana Kay ? Gimana ? Gue bingung " kata ku kini mulai terisak
Beberapa kali aku menguap dan melirik jam, sudah nyaris tengah malam dan Anthony belum ada kabar juga tak ada tanda akan pulang. Aku kembali meraih handphone milikku untuk mengirim pesan suara pada Anthony.
" Hai Nik... Kamu apa kabar ? Aku kangen, aku pengen denger suara kamu lagi, kita udah lama ya ngga ngomong, chat dari aku juga ngga pernah kamu bales. Kamu sibuk ya Nik ? Ngga papa aku ngerti. Jadi nanti kamu denger voice note ini waktu kamu ngga sibuk aja, mungkin saat libur atau waktu kamu mau tidur. Nik... Aku paham kok, beberapa perasan memang ngga mau diabadikan, hanya sekedar dititipkan dan di lepas di waktu yang tepat. Bukannya aku mau menyerah Nik, tapi bertahan di posisi kaya gini ngga enak... Aku sendiri bingung sama perasaanku, mudah marah, mudah sedih, mudah kecewa tapi juga begitu mudah memaafkan. Terkadang aku cuma ingin hidup di kepalamu, agar aku tahu apa yang kamu mau, agar aku ngga menunggu dengan ragu. Tapi keliatannya kamu ngga peduli ya... " Ku akhiri pesan suara itu dan mengirimkannya pada Anthony entah pesan itu akan di dengar oleh Anthony atau tidak yang jelas aku hanya ingin menyampaikan apa yang saat ini ada di kepalaku.
Baru saja aku ingin tidur aku mendengar suara deru mesin mobil di depan. Anthony pulang ? Aku pun dengan cepat keluar kamar dan membuka pintu untuk Anthony. Tapi saat itu aku langsung terpaku menatap kepulangan Anthony, aku bingung harus bagaimana, lidah ku kelu tak dapat bersuara.
" Kenapa Lo ? Bisa minggir ngga ? Halangin jalan " kata Anthony ketus
Aku masih diam mematung di tempat ku sambil menatap Anthony.
" Dia siapa sayang ? " Tanya seorang wanita yang saat ini memeluk Anthony
" Ngga penting " jawab Anthony sambil merapikan surai rambut wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Semesta || Anthony Ginting
FanficTeruntuk kamu pria yang ku jadikan pusat semesta Terimakasih, kamu sudah datang dan melengkapi Terimakasih sudah izinkan aku menapak lika-liku jalan cinta Terimakasih yang pernah ukir luka juga tawa Mungkin aku pernah terluka Tapi bersama mu juga...