Mereka pun bangkit untuk menjemput Jaemin, namun Haera harus meminta izin pada orang tuanya dulu karena akan dibawa oleh keenam cowok tersebut.
"Misi mah, pah, om, tante..." ucap Haera yang membuat perbincangan para orang tua terhenti.
"Iya Kenapa Ra?" tanya mama Irene.
"Kenapa cantik?" tanya Donghae, ayah Jeno.
"Haera mau jalan-jalan sama yang lain. Boleh nggak?" tanya Haera.
"Boleh... malah ini loh yang kita harapkan kalian bisa akrab." ucap Siwon, ayah Jaemin.
"Iyaa.. bener kata om Siwon. Boleh kok." ucap papa Suho.
"Pulangnya sama mereka kan?" tanya mama Irene.
"Iya mah. Pergi dulu yah..." ucap Haera.
Irene dan Suho mengangguk.
Haera pun membalikkan badannya menyusul Jeno dan yang lain. Namun ia mendengar sesuatu setelah beberapa langkah ia pergi.
"Andai Nara sebaik Haera, aku pasti setuju." ucap Yoona.
*
Mereka memakai 2 mobil. Mark, Haechan, dan Renjun semobil. Sedangkan Haera bersama Chenle, Jisung dan Jeno.
"Ra, lo nggak papa kan? Yakali lama." ucap Jeno sembari memfokuskan pandangan pada jalan.
"Enggak. Yang penting dianter pulang dan masih utuh." ucap Haera.
Jeno mengangguk.
"Udah lama nih nggak ke club." ucap Chenle yang diangguki Jisung.
"Lo gimana Ra? Kapan terakhir?" tanya Jeno.
"Belom pernah. Takut ama om-om. Gini-gini juga gue masih inget dosa." ucap Haera.
"Ciee first time ke club." goda Chenle.
"Cieee malaikat nyatet dosa baru.." goda Jisung.
"Ih berisik bat lu berdua." ucap Haera risih.
.
Dan akhirnya kedua mobil itu sampai di depan club. Haera menelan ludahnya susah payah. Jujur ia gemetaran. Ia sudah membayangkan akan digoda banyak laki-laki seusia ayahnya.
"Bentar, pake maskernya." ucap Jeno memberikan Haera, Jisung dan Chenle masker.
Haera mengangguk mengerti karena status Jeno artis, bisa heboh jika kedapatan mereka berjalan bersama.
"Ra, ayo turun." ucap Jeno.
Haera mengangguk. Kali ini ia harus memberanikan diri.
Haera pun turun dan langsung menggandeng Jisung Chenle di kanan kirinya.
"Heh, lo takut ya?" tanya Chenle.
"Banget." ucap Haera.
"Tenang Ra, clubnya Jaemin privacy." ucap Jisung.
Mereka pun berjalan beriringan menuju mobil Mark yang terparkir depan pintu club. Haechan, Renjun dan Mark turun dari mobil sama juga, menggunakan masker.
"Heh lo napa ngegandeng dua cowok? Pen seneng-seneng lu disini?" tanya Haechan.
"Dia baru pertama kali kesini, pikiran dia banyak om-om." ucap Jeno menjelaskan.
"Tenang Ra, ini ga seperti pikiran lo." ucap Mark menenangkan.
"Paling juga lo harus ga pulang ke rumah lo." ucap Renjun.
"Hah?!"
"Napa lo bilang bego." ucap Haechan.
"M-maksud lo apa?" tanya Haera ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You | Na Jaemin
FanfictionAnak angkat dadakan "Sekarang kita buat perjanjian" "Perjanjian apa?" "Jangan ada yang pacaran sama Haera, lo suka, lo sayang, lo cinta, intinya lo diem aja. Kecuali lo udah pen ngelamar dia.". My friendship with 7 dreamies, is the most awesome t...