🎼 MYTHA LESTARI - AKU CUMA PUNYA HATI 🎼
***
Permintaan maaf bukan obat yang ajaib untuk penghilang ingatan
Mungkin bisa untuk menghapus rasa bersalah tetapi bukan berarti bisa menghapus rasa sakit***
Dua hari lagi. Ya dua hari lagi setelah pengumuman kelulusan Zhi Zhi akan pergi. Bukan karena Zhi Zhi terlalu berlebihan untuk menanggapi masalahnya. Tetapi jika orang yang memberi rasa sakit itu masih ada disekitarntya bagaimana dia bisa melupakan?
Dengan berat hati pula keluarganya mengizinkan Zhi Zhi menempuh pendidikan di negri Paman Sam. New York, Amerika Serikat yang menjadi tambatan untuk Zhi Zhi.
Zhi Zhi juga sedih harus berpisah untuk sementara dengan keluarganya. Zhi Zhi masih belum tau sampai kapan dia akan tinggal disana. Rasanya dia ingin melepas semua bebannya yang ada disini.
"Dua hari lagi lo bakal ninggalin gue!" Ketus Arga karena akan ditinggal Zhi Zhi. Ihh alay banget si Arga.
"Apaan sih lebay deh risih tau!"
"Lo tuh bakal lama gak ketemu gue monyet! Gak ada baik-baik nya apa?!"
"Ogah!" Kesal Zhi Zhi karena Arga menoyor kepalanya.
"Sebenernya gue juga gak mau lo pergi jauh meskipun kadang lo ngeselin!"
"Kan emang aku ngangenin." Goda Zhi Zhi menaik turunkan alisnya.
"Ngeselin bego bukan ngangenin, emang ya punya adek otaknya sableng ya gini!"
Zhi Zhi tak menanggapi perkataan Arga dan lebih memilih untuk diam memeluk Arga.
"Peluk-peluk lagi najong benget sana lo!" Dumel Arga.
"Kak bentar lagi aku bakalan jauh dari kalian nanti kalo aku kangen gimana?" Tanya Zhi Zhi tanpa melepaskan pelukannya pada Arga.
"Siapa suruh sekolah jauh-jauh?"
"Ishh!" Arga hanya terkekeh mendengar Zhi Zhi yang kesal.
"Udah jangan kek anak TK pakek nangis-nangis segala!" Ucap Arga sambil mengelus punggung Zhi Zhi.
Zhi Zhi tidak hanya sedih karena jauh dari keluarganya tapi juga sahabatnya.
Gina tau Zhi Zhi akan pergi sebentar lagi dan lebih tepatnya dua hari lagi. Bahkan Gina berencana malam ini dia akan menginap dirumah Zhi Zhi. Sebagai salam perpisahan untuk yang terakhir kalinya. Hanya sementara loh ya. Tapi gak tau sampai kapan batas sementara itu berakhir.
Zhi Zhi hanya pergi untuk membuat hatinya utuh kembali untuk mencari sedikit kebebasan diluar sana. Melepas lara yang dia alami, melepas luka yang dia rasakan. Meskipun luka itu akan lama disembuhkan tetapi dia akan terus berjuang untuk mengembalikan apa yang telah direnggut oleh luka itu.
Zhi Zhi terus memikirkan jika ini hanyalah cinta anak sma dalam masa pubertasnya atau cinta monyet yang dialami anak remaja pada umumnya.
Tetapi dia juga tidak tau hatinya sulit untuk melepas rasa itu. Memang Zhi Zhi bukan ahlinya dalam percintaan tetapi apakah mencintai seseorang akan sesakit ini. Bukankah mencintai itu akan membuat kita bahagia? Iya memang jika orang yang kamu cintai membalas perasaannya.
Cinta memang membuat orang bahagia tetapi itu tidak berlaku untuk Zhi Zhi buktinya sekarang dia terluka kan?
"Woi jangan ngelamun mulu kena corena mampus lo!" Gina yang tiba-tiba muncul membuat Zhi Zhi setengah jantungan.
"Astagaa Gina bisa gak sih gak ngagetin!"
"Lagian ngelamun mulu kesambet corena tau rasa lo."
"Corena?" Tanya Zhi Zhi heran dengan sebutan Gina.
"Iya itu yang lagi viral."
"Itu corona Ginaaa!" Kesal Zhi Zhi menjitak kepala Gina.
"SAKIT WOY!" Teriak Gina mengelus bekas jitakakan Zhi Zhi yang sialnya lumayan keras juga.
Momen-momen seperti inilah yang nantinya akan Zhi Zhi rindukan. Berdebat dengan kakaknya, becanda dengan sahabatnya. Itulah yang nantinya akan dia rindukan karena belum tentu dia akan mendapatkan hal yang sama dengan suasana yang baru.
Tetapi semoga saja ditempat barunya nanti akan bisa membuat lembaran baru untuk hatinya. Tidak salah mencintai dan mungkin akan lebih dicintai.
Zhi Zhi sedih? Jelas. Tapi dia tak tau harus bagaimana lagi untuk mengenyahkan perasaan menyedihkan ini. Sayang nya perasaan menyedihkan itu miliknya.
Segalanya akan tak sama lagi nantinya. Didunia ini tindakan lebih keras dari pada kata-kata. Jika dia lebih buruk dari yang lain maka dia akan rela menyerah. Dan kenyataannya memang Zhi Zhi lebih buruk dari yang lainnya. Maka dari itu lebih baik pergi bukan?
Dalam pikiran Zhi Zhi dia akan melupakan semua yang membuatnya terluka dan akan mengenang apa yang membuatnya bahagia. Orang yang secara tidak langsung menyakitinya dia berada diposisi yang akan dilupakan.
Mudah mengucakan sulit dilakukan. Jangan munafik soal cinta. Dan jangan bermain dengan cinta karena cinta bukan sebuah permainan lego yang akan bisa disusun kembali ketika hancur.
Tanpa disadari siapapun ada hati yang masih membeku belum bisa dicairkan. Belum ada kehangatan yang menyelimutinya. Belum ada cahaya yang masuk untuk meneranginya. Belum ada air untuk menjernihkannya. Hanya rasa mati atau tidak peduli pada apa yang telah terjadi.
Mungkin nanti bisa, karena kata "belum" tentu berbeda dengan "tidak"
***
Zhi Alisha Vanyadiva
Derren Antolin Danuarta
***
Makasihh banyak karena udahh baca
Panggil aku ANTI
Alangkah baiknya VOTE dan memberikan seperkian detik dari waktunya untuk COMMENT
Terima kasih banyak
Ig @ynresn_
Kritik dan Saran
***
TungguYa
Revisi, 11 Sep 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA
Novela Juvenil[REVISI] Hiatus Bagaimana rasanya jika jatuh cinta sendirian? Tidak ada yang mau untuk merasakan jatuh cinta sendirian, sama saja dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Zhi Alisha Vanyadiva gadis yang biasa dipanggil Zhi Zhi, gadis yang selalu...