sEI;:

840 173 5
                                    

Guys author mohon bamget buat vote dan komen ya supaya author semangan dan rajin update🥺🙏

___

focus : Doyoung, Jihoon, Haruto

Setelah mereka berlarian untuk bersembunyi dari werewolf, Haruto pergi sendirian walau rasa takut terus menghantuinya.

Jujur saja, badan bagus, muka cakep, kaki tinggi tetep aja Haruto jg manusia biasa yg punya rasa takut.

Ini aja dia udah lemes banget kaya abis buang hajat.

"Aduh ma, Ruto nyesel ikut liburan kesini" monolog nya sambil berjalan celingak celinguk mencari tempat persembunyian yang aman.

Samar, Haruto seperti melihat ada dua bayangan orang yang sedang berdebat di ruangan dekat balkon lantai 2 itu.

Walau rada takut takut, haruto harus berani ngadepin ini. Dia juga penasaran banget apa yang dua orang itu perdebatkan.

Apa ga mikir, ntar kalo werewolf denger kan bahaya anjir.

Haruto mengendap endap berdiri ditembok ruangan tersebut.

Ia semqkin penasaran karna perdebatan mereka tampak serius sekali.

"Setelah ngikutin Mashi, sekarang lo ngikutin Jungwhan jg gitu?"

"Engga bang asli, gua gada maksud mau ngikutin Wan, sama bang Cio."

"Alasan. Gua dari tadi mantau lo dari sini."

"Lo kenapa mantau gua? Jangan jangan lo werewolf nya ya bang?!"

"Jaga omongan lo, kalo gua werewolf mana mungkin gua selamatin wan sama mashi dari lo."

"Bang asli banget ini mah, gua ga ngikutin dia. Gua cuman lari ke satu arah yabg sama wan. Terus kalo bang Cio gue emang daritadi mau ngikut ngumpet bareng dia Soalnya dibelakangnya ada bang Hyunsuk mencurigakan banget gerak geriknya."

"Tuh kan. Feeling bgt gua emabg curiga dari awal ama dia."

"Dia yang lo maksud siapa?"

"Bang Hyunsuk."

Prank!

Shit!

Haruto ga sengaja jatuhin vas bunga didekat meja.

Sial.

"SIAPA TUH?!"

Dua orang tersebut buru buru mengecek keluar kamar.

Sialan, Haruto ketauan kalo lagi nguping.

"Ruto?" Ucap dua orang tersebut berbarengan.

Haruto cuman nyengir kaya orabg ga ada dosa.

"Lo ngapain anjir, bukanya sembunyi malah nguping?" Ucap salah satu orang tersebut.

"Maap bang Ji, bang Doy, ruto kira kalian mau baku hantam. Jadi Ruto nonton aja soalnya seru." Ruto cengengesan lagi.

"Seru mata lo" sewot Doyoung.

"Auuuuuu~"

Baik Haruto, Jihoon maupun Doyoung sama sama terkejut akan lolongan itu.

Jihoon langsung saja menarik Haruto dan Doyoung untuk masuk kedalam kamar tersebut.

Segera Jihoon kunci kamwr tersebut agar tidak ada yang masuk.

"Aduh bikin jantungan aja anjir." Kata haruto sambil elus dadanya.

"Gila gua pengen pulang aja rasanya." Doyoung udah mulai frustasi.

Jihoon diem aja kaya lagi mikir.

Samar samar Jihoon mendengar langkah kaki didepan kamar tersebut.

Seperti bukan langkah kaki manusia.
Jihoon berfikir sejenak, lantas ia bergegas keluar kamar setelah mendengar langkaki tersebut hilang.

"BANG JI!" Panggil Doyoung dan Haruto bersamaan.

Mereka berdua bingung, apa yang Jihoon lakukan? Bagaimana jika Jihoon terbunuh oleh werewolf? Atau jangan jangan Jihoon werewolf nya?

"Cepet tutup pintu nya Bang!" Suruh Ruto ke Doyoung.

Brak.

Pintu tertutup sangat kencang, menimbulkan suara langkah kaki tadi berlari menghampiri kamar yang mereka masuki untuk bersembunyi.

"Sial." Umpat Doyoung.

"Cepet ngumpet to!" Suruh Doyoung, lalu Ruto berlarian kesana kemari bingung mau ngumpet dimana.

Doyoung sedang menjegal pintu agar werewolf tidak masuk.

"Akhhhhhh!"

Ruto dan Doyoung tersentak kaget.

Terdengar jelas bahwa suara teriakan itu suara milik Jihoon.

Lantas bagaimana ini?

Haruto buru buru menghampiri doyoung dan menggandeng lengan doyoung dengan gemetar. Jujur saja, ia sekarang takut banget.

"Tenang to, jangan panik. Rileks aja oke, bang Ji pasti baik baik aja." Ujar Doyoung menenagkan Haruto.

Setelah beberapa menit berfikir dan menengkan Haruto yang tampak sedabg ketakutan sekali, Doyoung bersuara.

"To, kayak nya kita harus mencar deh" ujar Doyoung

"GAK BANG. Ruto gamau, Ruto takut banget buat keluar kamar." Ruto udah berkaca kaca mata nya dan menarik narik baju bagian bawah nya.

"Yaudah lo disini aja oke, gue mau cari Bang Ji. Gimanapun juga dia temen kita to, harus kita selametin." Tutur Doyoung.

"Jangan bang, bahaya. Nanti lo juga bakal mati. Gue gamau liat temen temen gue mati semua." Isakan haruto semakin terdengar jelas.

"Percaya sama gue, werewolf cuman bunuh satu orang doang disetiap malam nya. Lo tenang aja oke, gue bakal selamet." Setelah itu Doyoung keluar kamar sambil mengendap endap.

Tersisa Haruto yg sudah terduduk lemas tidak berdaya sendirian didalam kamar.

Tanpa fikir panjang, Ruto segera bersembunyi dibawah ranjang tempat yg menhrut nya aman.







___
Maapin ya kalo gadapet feel nya. Asli ini masih baru buat author karna genre nya.

Btw, Siapa yang kalian curigain nih?
__
Dukung terus ya, jangan lupa tinggalkan jejak😉

𝐦𝐚𝐧𝐧𝐚𝐫𝐨:; -𝘵𝘳𝘦𝘢𝘴𝘶𝘳𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang