Vote dan komen atau upil klean nanti jadi kelap kalip😀😀😀
_____
focus : Yedam, Mashi, Asahi, Jeongwoo dan Haruto
Yedam memimpin perjalanannya menuju ke tempat persembunyian yang aman bersama dengan Asahi dan juga Mashi dibelakangnya. Karna jalan menuju tempat ini kecil hanya cukup satu orang jadi mrk ber3 berbaris lurus.
Malam ini Yedam sangat yakin, bahwa tempat persembunyiannya kali ini pasti akan aman.
"Lo yakin dam tempatnya aman?" Tanya Mashi yang berada dibelakang Yedam
"Yakin gua mah, dalam kamus gua ga ada tuh yang namanya ga yakin." Ucapnya rada menyombongka diri.
Mashi hanya menganggukan kepalanya, sementara Asahi yang berada dipaling belakang hanya menyimak pembicaraan dua orang tersebut.
Setelah berjalan di lorong sempit tersebut akhirnya mereka sampai di tempatnya.
Sebenarnya lorong panjang ini berada di dekat gudang, persis disebelahnya ada loronh sempit, disitulah mereka berjalan menyusuri lorong hingga mentok ke sebuah ruangan.
Ruangannya seperti ruangan tempat menyimpan senjata? Ntahlah, soalnya tepat ditembok tembok ada beberapa senjata disana.
Asahi merasa takjub akan hal itu, dan ia mencoba memegang senjata tersebut. Hanya sekedar memegang tidak lebih.
"As, ti ati ntar meledak" ucap Mashi rada becanda
"pistol kaga bisa meledak bang" yang jawab Yedam.
"Oiya ding" ujar Mashi sambil ketawa gemes.
"Ini bukan pistol sembarang pistol. Gue pernah liat dimana ya?" Asahi malah nanya balik
"Ya gatau, kan lu yang liat bang"-Yedam
"Diem, gue lagi mikir" lalu ia mengambil senjata tersebut dan bergaya, satu matanya ia tutup, bak seolah seorang penembak yang jitu.
"Ti ati anjir ih, taro. Jangan ngadi2 ntar ada setan lewat gue sama bang Cio yang ketembak terus mati. Kaga jadi main werewolf udah." Tutur Yedam kepada Asahi
Seperti biasa, Asahi tetaplah Asahi. Tanpa tanggapan, tanpa ekspresi dia hanya diam sambil mikirin nama senjatanya.
Sumpah ga penting banget. Ini kan lagi ngumpet bukan acara tebak gambar.
Hadeh...
Mashi merasa penasaran dan menghampiri Asahi yang masih mikir sambil megang senjatanya.
"Ini yang kek digame ff itu gak sih? Gue pernah liat pas bang Kyu main terus dia pke senjata ini" ujarnya.
"FN FAL" ucap Yedam yg membuat kedua orang itu yg sedang memandang senjata ikut menoleh ke Yedam
"Kok lo tau?" Tqnya Asahi
"Ini, ada tulisannya dikertas. Nemu dilaci meja."
Senjata itu pun Asahi taro ditempat semula. Lalu mereka ber3 pun duduk di sofa usang yang ada disana.
___"Lo ada curiga ke gue gt gak sih?" Tanya Haruto kepada Jeongwoo
Jeongwoo lantas menatap haruto dari atas hingga bawah, "ga ada yang dicurigain sih. Lo kan kaga bisa boong anaknya, jadi ya gue percaya percaya aja"
"Bagus," Haruto lalu mengintip ke jendela, melihat situasi apakah aman atau tidak.
Pasalnya ini adalah obrolan yang akan serius, alias masalah hidup dan mati mereka.
Iya, mereka sekarang ada digarasi. Tepat disamping Mension tersebut.
Garasinya memang kosong, hanya ada alat penyukur rumput, selang dan beberapa sapu disana.
Memang betul, garasinya terdapat jendela. Tetapi jendela tersebut mengarah ke dapur. Paham tidak?
Setelah itu Haruto duduk kembali disamping Jeongwoo. Jeomgwoo nampak bingung dengan wajah Haruto yang keliatannya super serius.
"Nih ya gue mau kasih tau rahasia negara" ujar Haruto kpd Jeongwoo
"Maksud lo rahasia negara apaan sat? Dpr irupsi?" Tanya Jeongwoo
Haruto nampak mikir bentar, "kok irupsi sih anjir? Korupsi yang bener tuh pekok."
Jeongwoo nya cuman ketawa garing, terus ditabok haruto jdi diem lagi.
"Brisik ih, ntar ada werewolf."
"Oiya gue lupa."
"Jadi kan gue nih jujur aja ye wo, aslian ini mah gue percaya sama lo. Gue gada curiga sedikitpun setelah liat lo babak belur dimalam pertama tadi." Jelas Haruto kpd jeongwoo
Jeongwoo rada gimana gitu nanggepinnya, soalnya pembicaraan Haruto rada ambigu?
"Maksudnya dimalam pertama kita main werewolf nya kunyuk!" Sumpah ya, Haruto pengen buang jeomgwoo ke rawa rawa.
"Oh ngobrol dong."
"Seriusan ini, lu perannya apa??" Tanya Ruto ke jeongwoo
"Ya bisa dibilang gue ini villager, tp punya kekuatan gitu." Anjir sombong bener baru punya kekuatan gt doang.
"Naon?"
"Kepo gak lau?"
"Ya kelo lah, kasi tau"
"Kaga bisa, ini hanya gue dan tuhan yang tau." Jeongwoo mengataskan telapak tangannua seolah sedang berdoa kepqda tuhan.
"Nyuk, nyuk. Lo beneran minta di gebuk pake trolli ya?"
"Marah marah mulu nih si dora."-jeongwoo
"Terus kalo lo, perannya apa?" Giliran jeongwoo yg bertanya kpd Haruto
"Hanya gue dan tuhan yang tau." Haruto nya balas dendam gays wkwkwk.
Muka Jeongwoo udah asem kayak ketek jeyog. g.
"Gue bawa lo kesini itu buat kt berdua saling memberi tau peran masing masing, bukannya lu ngajak perang batin." Haruto kesel
"Ampun bang jago" Jeongwoo cengengesan tapi versi bisik bisik, karna takut ketauan werewolf.
"Sebenernya gue itu drunk man." Pernyataan Haruto tersebut hampir membuat Jeongwoo jantungan.
"Lo... lo serius nyet????" Jeongwoo masih tidak percaya,
"Iya,sebenernya gue itu emang.....
▪▪
Emang dilanjut senen depan wkwkwk
Biar klean penasaran.Tinggalin jejak ya cantik🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐦𝐚𝐧𝐧𝐚𝐫𝐨:; -𝘵𝘳𝘦𝘢𝘴𝘶𝘳𝘦
Mistério / SuspenseKarna game sialan ini, mereka jadi terjebak disini. __ 'Mannaro' diambil dari bahasa Italia, yang artinya bisa kalian translate sendiri