Chapter 10

4K 358 33
                                    

Ada kalanya lebih baik kita berterus terang dalam hal apapun, terutama dalam sebuah hubungan, kejujuran adalah awal yang baik dalam sebuah hubungan, saling jujur untuk memahami satu sama lain setidaknya bisa membuat sebuah hubungan awet. Jika kita sudah jujur pada diri sendiri dan orang lain, namun orang lain enggan menerima kejujuran kita maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati, jadi diri sendiri itu lebih baik dan melegakan dari pada harus jadi orang yang orang lain suka tapi membuat kalian tersiksa dan terkekang seumur hidup pastinya gak mau kan?

Pernah mengalaminya?

Mungkin pernah tanpa kalian sadari, seperti halnya orang yang pendiam mencoba untuk jadi orang yang ceria yang jelas itu bukanlah sifat aslinya pasti rasa sangat tersiksa bukan?


Bagi orang yang pemalu bertemu orang lain pun sudah sangat membuatnya frustrasi apalagi untuk memulai pembicaraan atau menjadi orang yang cerewet wah itu akan jadi pr yang berat baginya...






loh kok malah curhat sih thor 😂😂😂







Maaf terbawa perasaan 😆😆😆












Setelah jujur pada Jungkook akhirnya Taehyung merasa lega Jungkook ternyata bisa menerimanya ia bahkan sering datang untuk membantu Taehyung dikedai si nenek. Lihat saking semangatnya sampai-sampai ia berkeringat seperti ini.

"kau berkeringat" Taehyung mengusap keringat Jungkook dengan sapu tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau berkeringat" Taehyung mengusap keringat Jungkook dengan sapu tangannya.

Jungkook tersenyum seraya menempatkan tangannya ke pinggang Taehyung.

"kau tidak malu dilihat banyak orang?" tanya Jungkook sembari memperhatikan wajah Taehyung yang begitu serius mengusap keringat Jungkook.

"kalau begitu lakukan sendiri" taehyung melampirkan sapu tangannya ke bahu Jungkook kesal.

"aigoo manisnya" goda Jungkook saat Taehyung pergi meninggalkannya dengan wajah kesal.

"aigoo manisnya" goda Jungkook saat Taehyung pergi meninggalkannya dengan wajah kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"aigoo, kau sungguh beruntung punya suami yang baik seperti dia" puji si nenek pada Jungkook yang bekerja keras membantu Taehyung.

"benarkah, anda terlalu berlebihan" Taehyung tersenyum malu atas pujian si nenek pada Jungkook.

"aku tidak mengada-ngada, dia memang pria yang cakap dalam bekerja" si nenek menepuk bahu kanan Jungkook sebagai pujian.

Jungkook tersenyum menatap Taehyung yang terlihat tersenyum malu.

"igeo, hari ini banyak pelanggan yang datang anggap saja ini bonus " si nenek memberikan sejumlah uang kepada Jungkook sebagai hasil karena telah membantunya.

"anda begitu murah hati, khamsahamnida" Jungkook menerima amplop berisi uang itu dengan senang hati.

"belilah sesuatu untuk tae-il" si nenek mengelus kepala tae-il lembut.

"ne" Jungkook menunduk sopan.

"kalau begitu kami pulang dulu, nek" pamit Taehyung sembari menggendong tae-il.

"ne, dah tae-il" si nenek melambaikan tangan pada tae-il.

Taehyung melambaikan tangan tae-il sebagai balasan lalu berjalan pulang bersama Jungkook.














Sesampainya dirumah Taehyung menggendong tae-il ke kamar lalu membaringkannya didalam box bayi. Jungkook ikut masuk kedalam kamar bersama mereka.

"kau mau mandi dulu?" tanya Taehyung.

"ani nanti saja" jawab Jungkook.

"baiklah kalau begitu aku duluan ya?" Taehyung meninggalkan tae-il bersama Jungkook.

"ne" Jungkook berdiri disamping box tae-il sembari memperhatikan tingkah menggemaskan tae-il.

Sembari menunggu Taehyung selesai mandi Jungkook menggendong tae-il kesana kemari didalam kamar sembari sesekali mencoba mengajaknya bicara.

15 menit kemudian Taehyung keluar dengan rambut setengah basah dan handuk yang membalut area privasinya.

Taehyung tersenyum senang melihat Jungkook yang menikmati perannya sebagai ayah, ia bahkan terus tersenyum saat melihat perubahan ekspresi tae-il yang menggemaskan.

"kau sudah selesai?" tanya Jungkook.

"ne, kau bisa mandi sekarang, berikan tae-il padaku" Jungkook menyerahkan tae-il pada Taehyung.

"appa mandi dulu ya sayang" pamit Jungkook pada tae-il.

"ne, appa" jawab Taehyung sebagai pengganti jawaban tae-il.

Sebelum pergi Jungkook juga sempat menggoda Taehyung dengan menyentuh pinggang Taehyung dan benda yang tertutup oleh handuk putih itu hingga membuat Taehyung memekik kaget.





















Hari sudah larut malam kini saatnya bagi keluarga kooktae untuk tidur, Taehyung melepas masker wajah yang ia kenakan dan bersiap tidur.

"tae, kau mau tidur?" tanya Jungkook lalu meletakkan ponselnya diatas nakas.

"ne, waeyeo?" Taehyung menatap Jungkook yang duduk bersandar pada kepala ranjang.

"kukira kita perlu bicara sebentar" kata Jungkook sembari menyingkirkan rambut yang menutupi wajah elok Taehyung.

"baiklah aku akan mendengarkanmu" Taehyung ikut duduk melipat lututnya sembari menumpukan wajahnya ke lutut.

"sebelum wisuda semua mahasiswa diwajibkan melunasi biaya kuliah, tapi tenang saja uang hasil membuat sekripsinya masih ada sisa kau hanya perlu menambahnya" jelas Jungkook.

"baiklah besok akan ku lunasi apa masih ada yang kau butuhkan lagi, katakan saja padaku" Taehyung tersenyum sembari fokus mendengarkan ucapan Jungkook.

"eumm...tidak ada terima kasih sayang chupp" Jungkook mencium puncak kepala Taehyung lembut.

"baiklah jika tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan, maka aku akan tidur sekarang" pamit Taehyung sebelum membaringkan diri dan menutup matanya.

"tidurlah sayang kau pasti lelah" Jungkook mengusap surai Taehyung lembut.

Taehyung menaikkan selimutnya dan mulai memejamkan kedua matanya, setelah seharian bekerja tentu saja Taehyung merasa lelah dan letih kini saatnya ia beristirahat, sementara Taehyung mengistirahatkan matanya Jungkook justru terjaga dengan pikiran yang entah melayang kemana, pria itu memilih beranjak dari ranjang meninggalkan Taehyung dan tae-il yang mulai terlelap tidur. Ada banyak hal yang harus Jungkook pikirkan sebagai seorang suami. Sampai saat ini ia masih belum punya bayangan akan bekerja dimana saat sudah lulus nanti sementara anak dan istrinya harus ia hidupi seorang diri, tanpa bantuan keluarga atau saudara mampukah ia melakukannya?
Ia tidak ingin terus merepotkan Taehyung, Taehyung selama ini telah bekerja keras sekarang gilirannya yang membuktikan bahwa ia layak disebut sebagai ayah.


















To be continued...

MY BELOVED HUSBAND (BXB) ✅ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang