Dimeja makan tae-il terlihat makan dengan lahap, sesekali Taehyung harus menyeka makanan dimulut tae-il.
"sayang makannya pelan-pelan" sembari menyeka sisa makanan disudut bibir tae-il.
"ne" jawabnya dengan keras sembari terus memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"yeobo" Jungkook menunjukkan sudut bibirnya yang juga belepotan.
"aigoo..." Taehyung mengusap perutnya sembari menyeka sudut bibir Jungkook.
"tae, bagaimana kondisi perutmu apa sudah baikkan?" tanya ibu Jungkook khawatir.
"ne, tapi bayinya masih aktif menendang" Taehyung kembali mengusap perutnya.
"aigoo...kau pasti sangat tersiksa, mianhae" ibu Jungkook ikut mengusap perut Taehyung.
"gwenchana eomma" Taehyung tersenyum senang karena ibu Jungkook begitu perhatian padanya.
Selesai makan malam mereka bercengkrama bersama sembari menonton tv diruang tengah, tae-il terlihat begitu senang karena sebentar lagi ia akan punya adik. Bocah lucu itu bergembira bernyanyi dan menari bersama ayahnya diruang tengah, sementara Taehyung, ayah dan ibu Jungkook bersorak menyemangati mereka.
Keluarga kecil yang begitu harmonis, meski Taehyung seorang pria tapi sikapnya begitu dewasa ia sikapnya bahkan tak kalah keibuan dari seorang wanita. Dia adalah pria yang lembut dan perhatian tak salah jika Jungkook jatuh hati padanya.
Malam semakin larut tae-il pun sudah tertidur pulas didalam kamarnya, begitu pula ibu dan ayah Jungkook. Kini tinggal pasangan fenomenal kita yang masih terjaga didalam kamar mereka.
"jungkook-ahh, apa kau pernah menyesal melepaskan kepopuleranmu demi aku dan anak kita?" tanya Taehyung sembari menaikan selimutnya.
"ani, bagiku itu tak sebanding denganmu dan tae-il, aku memilih jadi ayah yang baik dari pada jadi artis dan jadi ayah yang buruk bagi tae-il" jelas Jungkook.
"gumawo jungkook-ahh" Taehyung memeluk Jungkook erat.
"ne" Jungkook tersenyum sembari mengeratkan pelukkannya.
"kau sudah mengantuk?" tanya Jungkook.
"ani, aku ingin memberi hadiah untukmu" Taehyung meraih wajah Jungkook dan mulai mendekatkan wajahnya.
Mata Taehyung berbinar, Jungkook tersenyum ringan dan mulai mengerti hadiah apa yang akan diberikan Taehyung padanya.
Chupp...eum...eumm...chupp..chupp
Taehyung melumat bibir Jungkook, begitu pula dengan Jungkook mereka bergantian saling melumat bibir. Hanyut dalam ciuman panas yang menggairahkan. Jungkook membaringkan Taehyung diatas ranjang yang empuk nan nyaman. Pria itu mulai melucuti pakaian longgar yang Taehyung kenakan, lalu menyuruh pria berperut buncit itu menungging sehingga jungkook bisa dengan mudah masuk kelubang anal milik Taehyung.
Jlebb
Arkhh!
Taehyung memekik kesakitan, bayi dalam kandungannya pun ikut bereaksi, bayi itu menendang-nendang perut Taehyung.
"omo, sstthh...ahh....ahh...Jungkook-ahh bayinya...sssthhah....aigoo" Taehyung mengusap perutnya yang berguncang dibawah akibat gerakan Jungkook.
"kontraksi?" Jungkook mencabut miliknya dari lubang hangat itu.
Taehyung membalikkan posisinya sembari mengusap perutnya berusaha menenangkan si bayi.
"mianhae" Jungkook ikut mengusap perut Taehyung.
"gwenchana, ini bukan salahmu"
Taehyung duduk bersandar dikepala ranjang dengan bantal dibelakang punggungnya.
"tae, punyaku masih menegang" taehyung terbelalak melihat milik Jungkook masih menegang.
"kau masih mau melakukannya?" tanya Taehyung.
"terserah padamu aku tidak mau memaksa" Jungkook mengocok miliknya yang masih menegang.
Taehyung menelan salivahnya dan mulai memposisikan diri melebarkan pahanya.
"kau yakin?" tanya Jungkook memastikan.
"gwenchana, kajja" Taehyung memejamkan kedua matanya saat Jungkook melesatkan miliknya kedalam lubang segama milik Taehyung.
"ahh...ahh....eungg....eungg"
Taehyung mendesah tertahan saat Jungkook memasukinya, begitu memasuki Taehyung tak lama Jungkook menyemburkan miliknya begitu banyak didalam sana.
"ahh..." Taehyung mendesah saat Jungkook mencabut miliknya dari dalam sana.
Cairan putih kental itu mengalir keluar cukup banyak, malam ini Jungkook puas karena berhasil menenuhi hasratnya.
Setelah berhasil menggagahi istrinya Jungkook, mencium kepala Taehyung, menaikkan selimut lalu memeluknya dari belakang dan bersiap tidur. Taehyung tersenyum senang kala jemari besar Jungkook mengusap perut buncit lembut sesekali mengecup bahu dan leher Taehyung bergantian.
Keesokkan harinya Taehyung terbangun dengan tubuh telajang yang hanya diselimuti selembar selimut, sementara itu disampingnya Jungkook masih tertidur lelap dengan celana boxer hitam yang masih melekat. Taehyung tersenyum setelah melihat wajah Jungkook yang tertidur pulas tak sampai hati ia membangunkan Jungkook, biarlah pria itu tidur sedikit lebih lama. Taehyung yang sedikit kesusahan mencoba bangkit dari ranjang, perlahan-lahan bergerak ke tepi ranjang lalu menyangga perut buncitnya dan dengan hati-hati bangkit dari ranjang.
Setelah berhasil bangkit Taehyung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lama setelah Taehyung menghilang dari balik pintu kamar mandi, Jungkook tiba-tiba terbangun dan menyadari Taehyung tak ada disampingnya, ia mengucek kedua matanya, samar-samar telinganya menangkap suara gemericik air shower yang menyala pikirnya pasti Taehyung sedang mandi, Jungkook terdiam sejenak sekedar untuk memulihkan kesadarannya kembali sebelum akhirnya ikut masuk ke kamar mandi.
"omo? Kenapa kau kemari?" tanya Taehyung terkejut.
"kita mandi bersama, ne?" Jungkook mengambil spons mandi yang Taehyung gunakan lalu mulai menggosokkan spons berbui itu ke tubuh Taehyung.
"aigoo..." Taehyung hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Jungkook.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED HUSBAND (BXB) ✅ END
FanfictionTaehyung harus bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi Jungkook dan buah hati mereka dikerasnya kota seoul.