chap 1

22.5K 788 8
                                    

Revisi : 20 / 12 / 2021
Happy reading 🥰

.
.
.

"SAGA CEPET BANGUN UDAH SIANG WOE" teriakan disertai ketukan pintu dengan suara gaduh membuat seseorang yang tengah bergelung nyaman diatas tempat tidurnya mulai terusik dan melenguh pelan sambil mengusak matanya, perlahan ia duduk untuk mengumpulkan nyawanya dan balik menyahut dengan teriakan super keras dari Aldevano Narendra-kakak Saga

"BERISIK MONYET GUA UDAH BANGUN" dengan segera Saga bergegas untuk membersihkan diri dan menyiapkan keperluan sekolahnya kemudian berlari menuruni tangga menuju ruang makan yang telah diisi oleh ayah dan kedua kakak kembarnya yang sangat laknat

"SELAMAT PAGI AYAH DAN CURUT KEMBAR" teriakan semangat Saga menghadiahkan tatapan tajam yang ia dapatkan secara cuma-cuma

"Gausah teriak dek, tenggorokan kamu baru sembuh jangan teriak-teriak" ucap Daren -ayah Saga- dengan lembut setelah melunakkan tatapan tajamnya saat melihat Saga yang menundukkan wajahnya

"Lagian lu kalo gak teriak sehari aja keknya bakal bintitan ya tuh mulut?" tanya Varo -Aldevaro Narendra- kembaran Vano

"Apasih kak sirik aja lu" jawab Saga dengan delikan tajam yang malah terlihat lucu bagi yang melihatnya

"Gausah gitu melotot gitu matanya, bukannya takut malah gemes gua pengen gigit pipi lu" celetuk Vano yang sedari tadi hanya diam menyimak sambil mengusap kasar muka Saga

"Udah-udah berantemnya dilanjut nanti aja sekarang kalian makan, bentar lagi jam 7 emang kalian mau telat ?" lerai Daren yang melihat ketiga anaknya saling bertatapan tajam

Setelahnya hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar dari ruang makan tersebut sampai suara Saga yang telah menyelesaikan makannya kembali memecahkan keheningan

"Yah Saga berangkat naik motor sendiri ya" ucap Saga dengan wajah memelas andalannya

"Gak gak adek bareng kita aja yah lagian kan adek baru sembuh kemarin" sahut Vano yang tidak setuju Saga berangkat sendiri

"Adek berangkat sama kakak aja ya, adek kan baru sembuh nanti malah sakit lagi" ucap Daren lembut kepada saga yang masih memasang tampang melasnya 

"Yang sakit itu tenggorokanku bukan yang lain plis gausah lebay deh" ucap Saga dengan raut muka yang berubah datar datar dibalas cengengesan oleh mereka

"Udah sih dek bareng kita aja lebih enak gak capek nyetir sendiri" ucap Vano yang disetujui oleh Varo dan Daren

"Huuh terserah kalian deh, Saga nurut aja udah" ucap saga sambil menghela nafas pasrah dan disambut senyum lebar oleh ketiganya

"Yaudah kalo gitu kakak sama adek berangkat dulu ya yah" pamit Varo disusul Vano dan Saga kemudian merega bergegas menuju sekolah

•••

Sesampainya mereka disekolah Varo dan Vano mengantar Saga kekelas dengan tampang datar.

Varo dan Vano memang berbeda jika sudah dilingkungan sekolah, mereka akan bersikap dingin dengan orang yang tidak dekat dengan mereka dan bersikap konyol jika sudah bertema dekat.

Selama perjalanan menuju kelas Saga terus menggerutu dengan bibir mengerucut lucu dan pipi yang digembungkan tanpa sadar mengakibatkan beberapa orang yang melihat memekik tertahan menahan gemas ingin mencubit pipi Saga.

Ditengah perjalan menuju kelas terdengar teriakan seseorang yang memanggil Saga membuat mereka bertiga menghentikan langkahnya.

"DEDEK SAGA TUNGGUIN BABANG LIO" teriak sahabat dari Varo dan Vano yang biasa dipanggil Lio -Gevalio Ardiandra- diikuti Zeraksa Geraldian dan Arlevin Diontama dibelakang Lio.

Sagara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang