chap 3

6.6K 445 9
                                    

Revisi : 30 / 01 / 2022
Happy reading 🥰

.
.
.

Pagi ini Saga dan sikembar bangun kesiangan, Daren sang ayah sedang pergi keluar kota pagi-pagi sekali karena dikejar waktu ditambah kemarin malam Saga susah tidur membuat mereka gelagapan saat mengetahui jam menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan sekolah mereka masuk pukul 7 lebih 45 menit.

Mereka mandi sangat cepat dan bersiap dengan terburu-buru mereka berangkat menggunakan mobil dengan Varo yang mengemudi sangat cepat mengejar waktu.

Pukul 8 tepat mereka baru sampai disekolah dengan seragam yang acak-acakan dan tanpa sarapan. Tapi seperti biasa sikembar tetap mengantar Saga menuju kelasnya dan setelahnya baru kekelas mereka.

•••

Saat ini Saga sedang berada digudang dengan keadaan yang mengenaskan, baju yang berantakan mata sembam air yang masih mengalir dari matanya juga bibir yang memucat.

Tadi setelah sikembar pergi Saga diberi hukuman dari pak botak, guru yang terkenal sangat galak dan disiplin. Saga diberi hukuman membersihkan gudang belakang sekolah yang memang jarang digunakan, gudang itu hanya digunakan untuk menyimpan bangku-bangku yang rusak.

Gudang itu jarang dibersihkan jadi sangat kotor dan terlihat sempit karena bangku yang rusak sangat banyak dan tak tertata. Saga yang memiliki phobia terhadap ruang sempit ditambah banyak kecoa yang memang Saga benci sejak kecil menambah rasa takut Saga.

Gudang itu memang sering rusak pintunya tidak dapat dibuka dari dalam jika sudah tertutup, sedangkan Saga yang tidak mengetahui tentang itupun langsung menutup pintunya. Saga mencoba menyalakan lampu tapi lampunya mati saat ingin membuka pintu, pintunya malah terkunci.

Saga yang dilanda kepanikan langsung memperhatikan sekitar dan baru menyadari ruangan itu lumayan sempit dan banyak kecoa berterbangan membuatnya langsung bergetar ketakutan.

Saga dengan keadaan yang sangat buruk meringkuk dipojokan sambil menangis hanya pasrah menunggu seseorang membuka pintu dan menolongnya.

Sampai beberapa menit kemudian tetap tidak ada yang menolong Saga hanya berdoa menunggu sang kakak datang dan membawanya keluar dari ruang sempit ini.

Perlahan tapi pasti kesadarannya mulai direnggut oleh kegelapan, tapi sebelum benar-benar menutup mata sayup-sayup Saga mendengar suara seseorang yang dikenalinya memanggilnya disusul suara dobrakan pintu dan semuanya langsung menggelap.

•••

Diruangan serba putih itu seseorang terbaring lemah dengan selang infus disebelah tangannya ditemani beberapa orang dengan seragam sma yang masih melekat ditubuh mereka dan juga tatapan kosongnya.

Perlahan seseorang yang tengah terbaring itupun membuka mata mencoba menyesuaikan cahaya yang memasuki matanya.

"Kakak" suara lemah itu membuyarkan lamunan orang-orang yang berada disekitarnya

"Adek udah sadar? Ada yang sakit? Bilang kakak mana yang sakit hmm?" Tanya Vano beruntut kepada Saga dan hanya dibahas gelengan dari sang empu menunjukan bahwa dia baik-baik saja

Jadi tadi saat sudah dikelasnya sikembar ditanyai oleh Levin kenapa telat dan beberapa pertanyaan lainnya sampai perasaan sikembar dihinggapi kegelisahan dan kekhawatiran pada Saga membuat mereka berdua langsung beranjak menuju kelas sang adik tanpa menghiraukan guru yang tengh mengajar.

Sesampainya dikelas Saga sikembar bertanya dimana sang adik saat tak menemukan keberadaan Saga dikelasnya. Salah satu dari mereka menjawab bahwa Saga dihukum membersihkan gudang belakang tempat Saga dihukum.

Sagara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang